68 . GIO PUTRA ANGGA WIJAYA

3.6K 173 45
                                    

Buat kalian semua makasih ya udah selalu nungguin setiap partnya...

Yang masih setia sampai saat ini makasih banyak banget..

Jangan lupa makan ya..
Minum...
Tidur...
Bangun...
Mandi...
Jajan...
Komen..
Vote...
Share...
Follow SndiriAn

🤱HAPPY READING🤱

Chacha sudah sadar dan cukup pulih. Ia tidak sadarkan diri hanya beberapa jam saja, tidak terlalu lama, tapi mampu membuat Rey ketakutan.

Sekarang Rey sedang berbicara dengan kedua orang tuanya, Chacha dan anaknya sedang bersih bersihkan didalam sana.

''katanya kemarin waktu di USG perempuan.'' decak Bu Hera membuat mata Rey sedikit menajam.

''bu! ibu fik-''

''rey,'' peringat Pak Wijaya membuat ucapan Rey terpotong.

Rey menatap Pak Wijaya dengan tatapan kesalnya, bagaimana tidak? Bu Hera malah memelas melas membuat Rey emosi.

''lebih baik ibu sama papa pulang saja, besok kalian bisa kerumah, itupun jika ingin melihat.'' tekan Rey mengusir keduanya. Rey tak terima dengan sikap Bu Hera yang malah mempermasalahkan anaknya..

''iya bu lebih baik kita pulang dulu, lagian kan tadi kita sudah lihat anak rey, besok kita datang kerumahnya.'' ajak Pak Wijaya dengan tenang. Bu Hera mengangguk dengan wajah cemberutnya.

''hati hati pah.'' Pak Wijaya memberikan senyuman dan acungan jempol di belakang Bu Hera yang dibalas oleh Rey. Memang, Pak Wijaya lebih mengerti dibading Bu Hera.

Rey masuk ruangan yang sudah berbeda, ini ruangan rawat, Chacha sudah bersih dan pindah ruangan. Begitu masuk, Ia melihat Chacha yang sedang menggendong anaknya. Sungguh ini pemandangan yang sangat indah.

''rey! anak gue laki laki.'' seru Chacha dengan mata berbinarnya.

Rey tersenyum merasakan kebahagiaan yang Chacha rasakan. Rey berdiri di sisi brankar, sungguh ini adalah kebahagiaan yang amat sangat terasa.

''sya, saya sangat bahagia.'' Matanya sudah berkaca kaca.

''alah lebay!'' suhut Chacha dengan tampang menyebalkannya membuat rasa terharu itu bertukar dengan rasa kesal..

''saya itu lagi buat momen melow sya,''

''ibu tuh, pasti dia lagi melow.'' ejek Chacha menoel noel pipi anaknya.

Rey merengut, syukur syukur Chacha belum bertemu dengan ibunya.

''aduh aduh cucu ibu kok bukan perempuan si? terus gimana dong baju pink gemes gemes yang udah ibu beli, sayang dong, kok bisa sih cucunya ga perempuan.'' cibir Vhacha yang berpura pura menjadi mertuanya. Chacha sudah membayangkan apa saja yang akan Bu Hera katakan.

Rey tersenyum ''ekhem! saya anaknya.''

''bodoamat.'' tak peduli Chacha berali

h pada anaknya lagi ''rey, namanya siapa?'' tanya Chacha melihat Rey yang sudah duduk di kursi samping.

Rey bertopang dagu menatap anaknya lalu Chacha ''namanya siapa ya?'' Rey bertanya balik membuat penantian Chacha berubah menjadi penyesalan.

''sewaktu saya tahu hasil USG itu perempuan, saya hanya menyiapkan nama perempuan saja, namanya anindya, soalnya saya selalu salah nyebut nama kamu anindya, padahal aninda.'' jelasnya..

PAK REY TERHORMAT ! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang