37. CHACHA BADMOOD

2K 157 21
                                    

Saya sayang kamu walau kamu sayang orang lain.

Disaat kita ingin memulai, maka saat itulah masalalu kembali datang.

Egoiskah jika saya masih berharap dengan masalalu?

Harusnya gue gapeduli.

Pada nyatanya, mereka yang pernah saling bermimpi untuk menjadi masa depan, tidak akan pernah lupa akan harapannya.

Gatau dia yang jadi orang ketiga, Gatau gue yang jadi pengganti makhluk Ketiga. Awokwok.

Lain kali Gue bakal milih jadi pemeran aja. Biar lebih berkesan gitu.

💃HAPPY READING💃

Chacha mencebik habis habisan. Pertama, selama makan dirinya menjadi nyamuk, kedua, didalam mobilpun dirinya tetap menjadi nyamuk. Rey dan perempuan bernama Mona itu terus saja berbincang segala hal membuat Chacha badmood.

Chacha sudah seperti figuran, sedari tadi hanya numpang lewat di antara Rey dan Mona, Chacha tidak di tanya sedikitpun oleh Mona, begitupun Rey yang tidak menganggapnya ada.

sudah Chacha tidak ada ponsel, ia jadi merasa gabut menjadi pendengar cerita dua orang itu. Chacha ingin mengadukan ini pada ibu mertuanya, Chacha tidak kuat diperlakukan seperti ini, Chacha cape, Chacha lelah, asikk dramatis.

''Rey, kamu hebat banget ya sekarang udah sukses'' puji perempuan itu pada Rey.

Chacha muak mendengar pujian itu yang kesekian kalinya.

Rey tersenyum ''kamu kerja dimana sekarang?'' tanya Rey.

''asalnya aku kerja di Singapur, tapi kontraknya udah selesai kemaren, jadi sekarang lagi nyari kerjaan'' jawabnya.

''ngode tuh pengen kerja dikantor si Rey.'' cibir Chacha dalam hati.

''yaudah kerja dikantor saya aja.'' tawar Rey

Chacha menatap jalanan dari jendela sampingnya, ia mencibir terus menerus dalam hati, rasanya Chacha ingin teriak bahwa ia tidak mau dianggap bayangan.

''serius?!'' serunya dengan senang. Rey mengangguk cepat. Wanita berbaju dress merah itu memeluk Rey dari sampingnya dengan rasa senang.

Chacha badmood seratus persen.

''Rey, maaf ya dulu aku ngilang gitu aja'' lirih Mona yang masih meluk leher Rey dari samping itu. Beruntung Rey masih bisa fokus menyetir.

Rasanya Chacha ingin memukul kaca disampingnya, ia ingin menendang kursi didepan agar Mona terjungkal.

''ah sudahlah, tidak perlu di bahas '' ucap Rey tak mau membahas hal itu.

Mona kembali duduk dengan benar ''dulu aku pergi karena aku fikir kalo aku izin kekamu gabakal kamu bolehin, jadi aku milih pergi tanpa izin'' Mona yang memberitahu alasannya.

LEBAY!

Chacha memaki semua keluh kesah yang Mona ucapkan.

''saya paham.'' ucap Rey membuat Mona tersenyum manis, semanis gula.

''oyah, tante hera apa kabar ?'' tanya Mona mengenai ibu Rey.

''baik'' jawabnya. ''rumah kamu belah mana?'' tanya Rey begitu sampai digerbang komplek

PAK REY TERHORMAT ! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang