69. GIO BUKAN ANAK LO

4.6K 171 25
                                    

Maaf banget ya kalo ceritanya ngebosenin..
Maaf juga kalo kepanjangan part sama Katanya..

Makasih masih setia ...
Hhu jadi terharu..

👶🏻HAPPY READING👶🏻

Betapa sakitnya hati Chacha, Bu Hera sedang memakinya dengan kata kata tajam. Chacha meneguk ludah menahan amarah. Ia merasa janggal melihat Rey yang hanya diam bimbang.

''saya tau! kamu senangkan anak kamu laki laki? ya iyalah dia bakal dapat bagian paling besar.'' ucapnya dengan penuh tekanan membuat gigi Chacha menggertak menahan amarah ''pinter si kamu, setelah itu kamu mau musnahin anak saya kan? terus kamu nikmati deh hartanya.'' tambahnya dengan raut belagu.

Chacha menatap Rey dengan tajamnya, Rey menunduk bergerutu dalam hati. Betapa sesaknya Chacha  ia habis melahirkan, tapi kata kata yang datang kata kata yang menyakitkan.

''duh aduh, menantu macam apa si kamu? tidak sopan, licik, tidak bisa beri cucu perempuan lagi.'' gumamnya menggeleng geleng dengan tatapan memaki.

Chacha menatap mertuanya itu. "Yaudah ibu aja yang hamil! Emang kalo ibu hamil udah pasti hamilnya anak perempuan apa? Emang ibu juga bisa nawar apa? Atau ngga sana ibu cari aja menantu yang bisa ngasih cucu perempuan!" Chacha itu pemberani, jadi jangan harap dia akan diam saja.

''EAAAAAAAAAAAAA!'' suara tangisan Gio yang sangat menggelegar lebih dari sebelumnya.

Bu hera menatap Gio malas ''udahlah mending ibu pulang daripada risih denger anak itu nangis.''

"Sana! Gausah kesini lagi!" Teriak Chacha begitu Bu Hera pergi.

''biiii,'' Bi Ati datang ''tolong bawa gio dulu, sekalian bersihin.'' pinta Chacha.

Bi Ati membawa Gio cepat cepat kekamar tamu.

Rey masih menunduk, ''gini ya rasanya numpang." sindi Chacha.

''sya,'' 

''gatau rey, ibu lo udah berlebihan kayanya, lo sayang gio kan?''  

''tentu!'' jawab Rey dengan matapnya tanpa ragu sedikitpun.

''lo didik gio, gue gabakal bisa ngurus gio, gue gamau anak gue gasopan kaya gue.'' Chacha lalu beranjak dari kasur dengan mata berkaca kaca.

''sya!'' panggil Rey  ''sya, maafkan ibu saya,'' ucapnya berdiri di hadapan Chacha.

''ga rey, ibu lo gasalah, emang gitu kenyataanya kok.'' jawab Chacha dengan sakit hatinya ''gue emang gapantes jadi ibu buat gio, gue juga gapantes jadi istri lo, jadi udah ya, lo cari yang lebih pantes aja, minta sama ibu lo mungkin.''

Rey menggeram dalam hati, ibunya memang membuat rumit.

''tidak sya! apa apaan kamu?! ini bukan bayangan saya, gio butuh kamu sya, saya juga butuh kamu, kamu jangan seperti ini, kamu sudah tahu kan bagaimana sikap ibu saya?'' jelas Rey menghalangi pintu lemari.

Chacha menghela nafas, tidak, ia tidak boleh emosi ''REY! UDAH YA CUKUP IBU LO NGEHINA GUE! GUE GAMAU DIHINA HINA IBU LO LAGI!''

''GIO BUTUH KAMU TASYAAA!''

''GUE BAKAL BAWA GIO, SETELAH GUE FIKIR FIKIR, GIO GABAKAL BAHAGIA SAMA LO! IBU LO KAN GASAYANG ANAK GUE, JADI UDAH GUE BAKAL BAWA GIO PERGI JAUH JAUH.'' jelasnya mengusap air mata yang sudah terjatuh.

''TIDAK, TIDAK ADA SEPERTI ITU, SAYA PAPANYA GIO,''

''PAPA MACAM APA LO, BISA BISANYA LO DIEM AJA NGELIAT ANAKNYA YANG BARU BEBERAPA JAM DI MARAHIN SAMA NENEK NENEK!'' tekan Chacha dengan tajamnya.

PAK REY TERHORMAT ! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang