Sesuai di part sebelumnya. Duh bisa bisanya tembus.
Buat yang udah Komen sama Vote. Love you deh❤️
Tapi seneng bisa tembus, seneng banget..🐴HAPPY READING🐴
Rey menghentikkan mobilnya di tepi jalan, Chacha keluar dengan cepatnya tanpa membawa siomaynya, Chacha tidak mau siomay itu.
''ampunn deh punya istri satu saja sudah bersyukur.'' gumam Rey seraya membuka seatbealt, Chacha sudah keluar lebih dulu, maka dari itu Rey berani bergumam.
''REY! REY!'' panggil Chacha dengan hebohnya membuat Rey bergegas keluar.
'' kenapa? kamu kenapa?'' paniknya takut Chacha merasakan rasa yang berbeda.
''tuh! anak itu makan siomay yang gue mau!'' Chacha menunjuk anak kecil yang duduk di kursi sembari memakan makanan di kantong.
''yasudah hayu kita tanya dimana belinya.'' ajak Rey merangkul menggandeng istirnya mendekati anak itu.
Anak laki laki sekitar kelas 1 SMP itu mendongak menatap Rey dan Chacha yang berdiri di depannya.
Rey menarik nafas siap bertanya.
gap!
Chacha merebut makanan anak itu, ia melihat lebih dekat memastikan itu benar makanan yang di inginkannya.
''LOH! KAK! ITU PUNYA AKU! KENAPA DI AMBIL!'' marah anak laki laki itu berdiri merasa tak terima.
Rey menghembuskan nafasnya pasrah ''iya rey, ini yang gue maksud siomay!'' serunya memberikan kantong itu pada sang pemilik.
''ini bukan siomay! ini batagor!'' suhut anak itu dengan galaknya.
''jangan sok tau kamu! itu siomay!'' kekehnya dengan percaya diri.
''itu batagor sayang..'' beritahu Rey dengan lembutnya walau hatinya sedikit bergerutu karena kekehnya Chacha yang mengatakan itu siomay padahal itu batagor.
''reeyyy !'' rengek Chacha merasa kesal karena ucapan Rey tidak membelanya.
Rey beralih pada anak laki laki yang menatap Chacha sengit ''ini belinya dimana?''
''tuh disana.'' tunjuknya pada abang abang penjual di ujung sana.
Rey melihat arah tunjuk anak itu ''terimakasih.'' ucapnya mengajak Chacha pergi.
''sok tau ya rey, dasar bocil! di bilangin siomay tetep aja bilang batagor.'' dumel Chacha begitu di jalan menuju abang penjual.
''iya iya.'' suhut Rey meng iyakan saja walau sebenarnya Chacha yang salah.
Begitu hampir dekat abang penjual, Chacha mempercepat langkahnya seolah tak sabar.
''nah iya bener ini'' serunya menunjuk wajan yang sedang menggoreng batagor.
''itu batagor sayang, bukan siomay, coba di baca! B-A, BA, T-A , TA, G-O, GO, R, BATAGOR!'' geram Rey tersenyum paksa dan gereget pada Chacha. Bahkan Rey menunjuk tulisan batagor yang tercetak besar di gerobak itu.
Chacha mengumpat dalam hati ''bang itu salah merk, ini siomay bukan batagor.'' Chacha kepalang malu.
''ini batagor neng.'' ucap abang itu.
''SIOMAY BANG! INI SIOMAYYYYYYYY.'' sindir Rey dengan penuh tekanannya.
Chacha tersenyum malu.
''tapi hampir sama tau.'' bela dirinya.
''sudah salah masih saja bela diri, itu namanya perempuan.'' ujar Rey mengusap dada.
''mau berapa bungkus?'' tanya abang itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
PAK REY TERHORMAT ! (END)
Romance'' mau lo apasi ?!'' tanya Chacha dengan sewotnya pada Rey. ''memang , anak sekarang tidak tahu sopan santun'' gumam Rey menyindir Chacha. ''PAK REY TERHORMAT ! APA MAU ANDA!'' tanya Chacha dengan tertekannya pada Rey . ''saya tidak suka kamu'' j...