21. SICK

5.5K 247 16
                                        

Bahagia selalu untuk kalian yang membaca ini.

Udah berbuat baik belum hari ini ?

Buat kalian yang lagi ngehadepin masalah , SEMANGAT....

Buat Kalian yang lagi Seneng , jangan lupa bersyukur.

Semoga ceritaku ini bisa menghibur yaa..

Gak lupa , aku mau ngucapin MAKASIH buat kalian yang udah support , Vote , komen , sama nungguin setiap Partnya.

Buat yang Belum , nanti aja bilang makasihnya yaa , tapi boong ...
Buat yang belum , cepetan Vote , mau komen juga Boleh , boleh banget malahan.

Yaudahlah ya , kalian baca ceritanya aja ..

Buat yang lagi Berjuang , Semoga mendapatkan hasil yang memuaskan .. aamiin.

_Makanlah disaat kamu lapar , Tidurlah disaat kamu mengantuk , Semangatlah disaat Kamu berjuang dan Istirahatlah disaat kamu lelah_

🌜HAPPY READING🌛

Jam tiga malam adalah waktu dimana biasanya Rey sedang nyenyak nyenyaknya , tapi berbeda untuk malam ini , mimpi Rey yang sedang seru menuju ending itu harus bersambung karena tangannya yang Terasa panas. 

Dalam mimpi , tangan Rey yang panas itu karena tersiram air mendidih, dan itu tentu membuat Rey terkejut dan membuka mata . 

Rey menghela nafas begitu sadar hanya mimpi , tapi , tapi tangannya masih terasa panas , Rey melihat arah kirinya dimana itu tempat Chacha  . Rey membolak balikan tangan kirinya yang menyentuh pipi Chacha itu  ''yaampun sya !'' paniknya dengan sedikit heboh , Rey bangkit dari tidur nya menempelkan punggung tangan itu pada kening Chacha . 

''panas sekali '' gumamnya begitu panas yang ia rasakan . 

''sya ! kamu demam sya ?'' tanya Rey . Ia begitu aneh , bertanya pada orang yang tidak sadar . Rey beranjak dari kasur menyalakan lampu , ia mendekati Chacha mengetes lagi . wajah pucat Chacha yang dilihatNya membuat Rey berfikir keras . 

''bagaimana bisa saya mimpi tersiram air panas tapi kamu yang demam '' gumam Rey tak habis fikir dengan mimpinya . 

Ia membuka laci nakasnya , beruntung dirinya pernah sakit demam dan menyediakan obat  ''sya , saya kalo sakit pake ini , kamu juga coba pake ya '' gumam Rey sembari membuka obat kompres bermerk KOOLFEVER itu . 

Rey menyingkirkan rambut Chacha yang menutupi kening , sekarang tidak ada lagi rambut satu helaipun di kening Chacha , Rey menempelkan obat kompres itu dengan telatennya . 

''cepat sembuh ya sya '' ucap Rey menepuk nepuk kepala istrinya pelan . 

Namanya Chacha , ia akan bangun hanya karena cahaya lampu . Chacha mengerjap ngerjapkan matanya membuat Rey yang berdiri di samping Chacha hanya bisa memperhatikan . 

''euh '' mengaduh Chacha entah kenapa. 

''sya ! saya tidak apa apakan kamu ya '' beritahu Rey takut takut dituduh Chacha.

Chacha membuka matanya melihat Rey dengan mata menyempit . 

''lo ngapain disitu ?'' tanya Chacha melihat Rey di sampingnya.

'' kamu demam sya , jadi saya kompres kamu '' ucap Rey menepuk keningnya sendiri membuat tangan Chacha ikut memegang keningn yang memang sudah terpasang obat kompres itu .

''oh iya , makasih '' Chacha yang memang tahu arti terimakasih ''aduh rey ! kaki gue sakit !'' adu Chacha begitu berniat menggerakan kaki . 

''sakit kenapa ?!'' tanya Rey , sudah Chacha beritahu sakit , masih bertanya kenapa . Rey menarik selimut Chacha takut takut ada hewan atau apa , tapi tidak ada apa apa . 

PAK REY TERHORMAT ! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang