Bahagia selalu untuk kalian yang membaca ini.
Udah berbuat baik belum hari ini ?
Buat kalian yang lagi ngehadepin masalah , SEMANGAT....
Buat Kalian yang lagi Seneng , jangan lupa bersyukur.
Semoga ceritaku ini bisa menghibur yaa..
Gak lupa , aku mau ngucapin MAKASIH buat kalian yang udah support , Vote , komen , sama nungguin setiap Partnya.
Buat yang Belum , nanti aja bilang makasihnya yaa , tapi boong ...
Buat yang belum , cepetan Vote , mau komen juga Boleh , boleh banget malahan.Yaudahlah ya , kalian baca ceritanya aja ..
Buat yang lagi Berjuang , Semoga mendapatkan hasil yang memuaskan .. aamiin.
_Makanlah disaat kamu lapar , Tidurlah disaat kamu mengantuk , Semangatlah disaat Kamu berjuang dan Istirahatlah disaat kamu lelah_
🌜HAPPY READING🌛
Jam tiga malam adalah waktu dimana biasanya Rey sedang nyenyak nyenyaknya , tapi berbeda untuk malam ini , mimpi Rey yang sedang seru menuju ending itu harus bersambung karena tangannya yang Terasa panas.
Dalam mimpi , tangan Rey yang panas itu karena tersiram air mendidih, dan itu tentu membuat Rey terkejut dan membuka mata .
Rey menghela nafas begitu sadar hanya mimpi , tapi , tapi tangannya masih terasa panas , Rey melihat arah kirinya dimana itu tempat Chacha . Rey membolak balikan tangan kirinya yang menyentuh pipi Chacha itu ''yaampun sya !'' paniknya dengan sedikit heboh , Rey bangkit dari tidur nya menempelkan punggung tangan itu pada kening Chacha .
''panas sekali '' gumamnya begitu panas yang ia rasakan .
''sya ! kamu demam sya ?'' tanya Rey . Ia begitu aneh , bertanya pada orang yang tidak sadar . Rey beranjak dari kasur menyalakan lampu , ia mendekati Chacha mengetes lagi . wajah pucat Chacha yang dilihatNya membuat Rey berfikir keras .
''bagaimana bisa saya mimpi tersiram air panas tapi kamu yang demam '' gumam Rey tak habis fikir dengan mimpinya .
Ia membuka laci nakasnya , beruntung dirinya pernah sakit demam dan menyediakan obat ''sya , saya kalo sakit pake ini , kamu juga coba pake ya '' gumam Rey sembari membuka obat kompres bermerk KOOLFEVER itu .
Rey menyingkirkan rambut Chacha yang menutupi kening , sekarang tidak ada lagi rambut satu helaipun di kening Chacha , Rey menempelkan obat kompres itu dengan telatennya .
''cepat sembuh ya sya '' ucap Rey menepuk nepuk kepala istrinya pelan .
Namanya Chacha , ia akan bangun hanya karena cahaya lampu . Chacha mengerjap ngerjapkan matanya membuat Rey yang berdiri di samping Chacha hanya bisa memperhatikan .
''euh '' mengaduh Chacha entah kenapa.
''sya ! saya tidak apa apakan kamu ya '' beritahu Rey takut takut dituduh Chacha.
Chacha membuka matanya melihat Rey dengan mata menyempit .
''lo ngapain disitu ?'' tanya Chacha melihat Rey di sampingnya.
'' kamu demam sya , jadi saya kompres kamu '' ucap Rey menepuk keningnya sendiri membuat tangan Chacha ikut memegang keningn yang memang sudah terpasang obat kompres itu .
''oh iya , makasih '' Chacha yang memang tahu arti terimakasih ''aduh rey ! kaki gue sakit !'' adu Chacha begitu berniat menggerakan kaki .
''sakit kenapa ?!'' tanya Rey , sudah Chacha beritahu sakit , masih bertanya kenapa . Rey menarik selimut Chacha takut takut ada hewan atau apa , tapi tidak ada apa apa .

KAMU SEDANG MEMBACA
PAK REY TERHORMAT ! (END)
Romance'' mau lo apasi ?!'' tanya Chacha dengan sewotnya pada Rey. ''memang , anak sekarang tidak tahu sopan santun'' gumam Rey menyindir Chacha. ''PAK REY TERHORMAT ! APA MAU ANDA!'' tanya Chacha dengan tertekannya pada Rey . ''saya tidak suka kamu'' j...