❣️ Khusus tanggal 7 Mei, aku bakal Update 4 part ya❣️
🎊HAPPY READING🎊
Rey tak henti hentinya tertawa sembari mengintili Chacha kemanapun pergi, bahkan Rey mengulang ngulang kalimat Chacha yang mengakui perasaannya, sedangkan Chacha terus menerus menghindari Rey dengan wajah merahnya karena malu.
''gimana sya rasanya cemburu?'' tanya Rey duduk diatas kasur memperhatikan Chacha yang membereskan pakaiannya kedalam lemari. ''aduhh aduhhh, akhirnya perjuangan saya tidak sia sia.'' senang Rey sembari terkekeh.
''sya kamu tau ga? cemburu itu tandanya sayang dan cinta, berarti secara tidak langsung kamu mengatakan kalo kamu suka sama saya.'' ejek Rey dengan seri serinya. ''berarti saya tinggal nunggu kamu MENGUNGKAPKAN isi hati saja,'' tambahnya.
''dih gue gabakal lakuin itu.'' balas Chacha sembari menyimpan koper.
''lakuin apa?'' tanya Rey.
''ngomong jujur ke lo kalo gue itu suka sama lo! gue gabakal ngomong itu ke lo!'' nyolot Chacha dengan mata bolanya karena pertanyaan jebakan Rey.
''ohhh, jadi biarkan saja hanya kamu yang tau.'' seru Rey mengangguk ngangguk seolah Chacha itu benar.
''ya iyalah! buat apa juga lo tau.'' balas Chacha membuka sepatunya Di depan pintu kamar mandi.
''tau apa si sya?'' sok bego Rey.
''tau kalo gue itu suka ke lo lah, bego banget si lo!'' sewot Chacha dengan cepatnya menunjuk Rey penuh tekanan.
''iya ya, saya itu memang bego sya, jadi tidak mengerti apa apa tentang cinta.'' dramatis Rey membaringkan tubuhnya diatas kasur.
hening
Chacha memegang kaos kakinya yang baru terbuka setengah. ''anjir mulut gue tadi gercep!'' batinnya setelah sadar bahwa tadi berbicara marah marah dan mengatakan hal sejujurnya.
''haduhh haduhh, jadi malu keceplosan.'' sindir Rey menatap langit kamar berwarna putih itu.
Chacha tidak paham lagi, apa yang harus ia perbuat sekarang. fikirannya sangat terganggu. ''gue harus sok polos, inget cha sok polos.''batinnya memberi saran.
Chacha membuka kaos kakinya, ia duduk di samping Rey berpura pura tidak sadar akan hal tadi yang tak sengaja keluar ''rey gue laper.'' ucap Chacha dengan wajah lesunya.
Rey duduk ''saya juga.'' balasnya ''tapi saya laper kasih sayang kamu.'' lanjutnya mendramatis.
''beli makan gih rey.'' suruh Chacha seenak jidat.
''buat sendiri, saya ingin menghemat.''
Chacha berdecak ''gue cape abis beres beres, masa iya harus masak juga.'' dengus Chacha ''lagian bahan masakannya juga gaada.'' lanjutnya.
''iya iya, santai dong sya, kamu terlalu sensi.'' suhut Rey.
''yaudah makanya cepetan lo beli makan, lo mau bikin gue mati kelaperan?!'' nyolot Chacha lagi.
Rey merogoh ponselnya berniat memesan makanan.
''jangan pesen! lo beli langsung ke tempatnya.'' cegah Chacha merebut ponsel Rey.
''panas sya, saya itu sedang mager, jadi pesan saja yang lebih simpel.'' ucap Rey melihat cuaca dari jendela yang memang cukup panas.
''pokoknya lo yang beli! cepetan!'' rengek Chacha mendorong dorong Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK REY TERHORMAT ! (END)
عاطفية'' mau lo apasi ?!'' tanya Chacha dengan sewotnya pada Rey. ''memang , anak sekarang tidak tahu sopan santun'' gumam Rey menyindir Chacha. ''PAK REY TERHORMAT ! APA MAU ANDA!'' tanya Chacha dengan tertekannya pada Rey . ''saya tidak suka kamu'' j...