41. RUMAH SAKIT

2.7K 183 24
                                    

Oke, sesuai part sebelumnya. Makasih buat yang udah ngasih Vote, nyempetin Komen, yang udah Share juga. Yang udah nambahin cerita ini ke perpust..
Serius aku terharu🤧...

Hari ini double up ya...
Part ini khusus kamu, kamu, dan kamu kamu yang udah komen minta Next.

Serius ini ngeditnya ngedadak. Maaf kalo banyak Typo dan tulisannya berantakan yaa.. tapi jujur, aku selalu berusaha menyempurnakan perasaan ini agar sepenuhnya mencintaimu🤧

Semoga menghibur ya....

Makasih loh yaa....



👨🏻‍⚕️HAPPY READING👨🏻‍⚕️

Betapa emosinya Rey. niat untuk berobat Alergi malah berobat karena Shock. Chacha dengan tanpa dosanya hanya menyengir. cara Chacha membawa mobil memang benar dan baik, tapi, cara Chacha menghentikan mobil membuat perasaan tak karuan dan berujung menabrak  mobil orang, memalukan bukan? belum lagi kepala Rey yang terbentur keras pada jendela dan kepala Chacha yang terbentur pada stir. 

Memang lukanya kecil, tapi jantung dan kaki Rey masih bergetar sampai sekarang. 

''gatal saya hilang gara gara kamu.'' Rey kehilangan rasa gatalnya tapi merasakan pening kepala.

''gue hebat kan? padahal gue belum jadi dokter ya, tapi udah bisa ilangin gatel lo.'' seru Chacha dengan bangga nya. 

Rey berdecih. ''semakin lama saya kenal kamu, ternyata semakin kesal.'' umpatnya mengatai Chacha, memang benar kan? Chacha semakin sini semakin menguras emosi. 

''bagus, lo tiap hari harusnya marah marah, biarin lo cepet tua, jadi nanti cepet ma-, eh ngga.'' ejek Chacha yang terurung karena teringat sesuatu yang menyedihkan. 

Awalnya Rey akan memberi cibiran, tapi karena raut Chacha yang berubah membuat Rey merasa kasihan. Mereka sedang duduk di kursi rumah sakit, mereka sudah diobati dan diberi obat, tapi karena tadi mobil Rey merusak kendaraan orang, jadilah Rey harus meluruskan itu. 

''sya,'' panggil Rey membuat Chacha menoleh  ''kamu harus olahraga seperti itu, biar sehat.'' Rey menunjuk gambar yang terpasang di depan ruang ibu hamil itu. 

Chacha berengut. ''kayanya lo aja deh, biar lo kuat.'' Chacha membalikkan ucapan Rey, memangnya Chacha hamil? sampai sampai ia harus meniru gerakan khusus Ibu hamil. 

''yaampun nak! mama kamu tega ya.'' drama Rey mengusap perutnya sendiri. 

Chacha merinding, itu ceritanya Rey hamil?

''gapapa sayang, papa sayang kamu kok, biarin ya mama kamu emang gitu, gamau tanggung jawab sama papa.'' Rey kumat sampai mengusap ngusap perutnya sendiri.

Beberapa orang lewat yang tak sengaja mendengar itu jadi tertawa karena ucapan Rey. Chacha jadi malu punya suami seperti Rey. 

''mama kamu udah nodain papa, tapi dia gamau ngandung kamu, jadi kamu dikandung papa deh.'' Rey semakin gila.

''rey!'' peringat Chacha dengan geregetnya.

''apa?'' tanya Rey.

''lo, ih, lo dosa loh ngomong asal kaya gitu, gue gamau ikutan dosa ya.'' Chacha mengingatkan kesalahan suaminya.

''astagfirullah, saya khilaf.'' Rey yang baru sadar.  ''mit amit, saya gamau hamil.'' lanjutnya merasa ucapan tadi sangat amat salah. 

''kasian banget si lo, udah tua, gila lagi.'' ejek Chacha yang merasa iba.

PAK REY TERHORMAT ! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang