65. CHAT

2.2K 160 131
                                        

Hai, kembali lagi...

Selamat Malam semuanya....
Semoga kalian selalu baik baik aja ya...
Sehat selalu...
Maaf update nya gabisa setiap hari...
Makasih masih stay...

Banyak Typo, maaf hhe...

☺️Tembus 100 komen langsung Update...

🤰HAPPY READING🤰

Tak terasa, kandungan Chacha sudah membuncit lagi, dan sekarang Chacha terlihat benar benar hamil. Besarnya kandungan Chacha membuat Rey semakin mengkhawatirkan Chacha segala hal.

''morning sayang,'' sapa Rey begitu Chacha membuka matanya.

''apasi ih rey lo lebay tau bilang sayang sayang kaya gitu.'' komentar Chacha membelakangi Rey.

Rey memeluk perut Chacha ''yasudah saya ulang.'' ucapnya mengambil aba aba ''morning istiriku tercinta tersayang tercantik termmmuuuuaaaacccchhhh!'' Rey dengan gereget hatinya mencium pipi Chacha.

Chacha mendorong Rey. Ia menutup telinganya tak mau mendengar kebucinan Rey pagi pagi.

''cepat bangun sayang, sekarang kita harus kerumah sakit lihat kondisi my beloved son who is to come.'' ucapnya dengan dramatis.

Chacha lupa, hari ini memang jadwalnya ke dokter untuk mengecek kandungannya.

Chacha membaringkan tubuhnya ''bentaran rey, masih ngantuk.'' ucap Chacha menutup matanya dengan tangan.

''ah bilang saja kalo kamu masih mau saya peluk peluk.'' ejek Rey memeluk perut Chacha lagi.

Chacha berdecak kesal, semenjak Ia tidak manja manja lagi, semua jadi terbalik, sekarang jadi Rey yang manja manja, nempel nempel, dan merengek rengek. Manjanya Chacha saat ini hanya satu, sebelum tidur harus di usap usap perut dan kepala dulu, barulah ia bisa tidur, jika tidak, maka Chacha susah tidur.

''oh ya rey, adain syukuran dong, kan gue udah tujuh bulan.'' usulnya.

''iya nanti kita bikin acara syukuran, hoaaawwww.'' setuju Rey sembari menguap.

Plak.

''kalo nguap tuh di tutup, lo fikir wangi apa?!'' ini dia, Chacha kembali seperti dulu.

''hah hah.'' Rey meniup niup mulutnya pada tangan memastikan wangi atau bau ''wangi kok! enak saja kamu bilang bau!'' tak terima nya.

''saya itu sudah bangun dari shubuh, saya pergi solat ke masjid, terus saya ngopi, Habis itu saya tiduran lagi nunggu kamu bangun.'' jelasnya merincikan aktivitas pagi ini.

Rey memang selalu bangun lebih dulu di banding Chacha, bahkan sekarang Rey selalu solat berjama'ah di masjid. Saat kandungan Chacha kecil, Chacha pernah memberitahu dan menyuruh Rey untuk solat berjamaah di masjid, saat itu Rey nurut walau tidak sepenuh hati, tapi lama lama Rey menjadi terbiasa, dan sampai sekarang ia masih melakukan itu karena hati dan dirinya sendiri.

''gaboleh riya!'' suhut Chacha.

''saya tidak riya, saya hanya memberitahu.''

''tapi gue udah tahu!'' seru Chacha membalas Rey.

Rey menarik nafas ''saya ngalah.'' akhirnya.

Chacha tersenyum puas ''bagus! cowo emang harus ngalah!''

''mandi tasya mandi.'' suruh Rey dengan geram.

Chacha berdecak merasa malas.

''tasya sayang istri rey tercinta, cepatlah mandi, jangan buat suamimu ini selalu menunggu, mengusap dada dan mengatakan kata kata cinta.'' dramatisnya membuat Chacha menahan tawa, ini belum seberapa, tunggu Rey mengatakan kata kata manis lainnya yang membuat Chacha geli.

PAK REY TERHORMAT ! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang