🌱HAPPY READING🌱
bagaimana rasanya ketika kita diabaikan karena orang baru? ralat, masalalu yang kembali hadir.
bagaimana rasanya ada tapi tidak dianggap?
bagaimana rasanya menjadi orang yang sama sekali tidak mendapat sapaan?
bagaimana rasanya menjadi pendengar masalalu orang yang kita sayang?
Chacha tidak nafsu makan sama sekali, dari sekian banyaknya makanan, tidak ada satupun yang ia cicipi, Rasa laparnyapun seketika hilang.
''mona tambah cantik aja ya bu,'' puji Pak Wijaya.
'' iya pah, pangling ya.'' tambahnya.
Mona terisipu malu mendengar pujian itu, rasanya Chacha ingin menyuapi Mona dengan sambal di hadapannya.
''makan sya,'' bisik Rey karena Chacha yang hanya memegang sendok dan garpu.
''mona sayang sekali kehadiran kamu terlambat, rey sudah menikah dengan nak tasya,'' seru Bu Hera sembari memotong daging.
Ini sebutan nama Chacha pertama kalinya sedari tadi.
''oh iya bu, mona tau kok.'' jawabnya sok baik ''lagian istri rey katanya lagi hamil.'' lanjutnya membuat Rey langsung menelan nasi tanpa dikunyah.
Chacha sama sekali tidak terkejut, toh, untuk apa ia terkejut.
ohok ohok
Batuk massal guys.
''hamil?!'' sontak Pak Wijaya dan Bu Hera bebarengan.
''loh, memang ibu gatau?'' tanya Mona yang mendapat gelengan dari keduanya.
''rey, istri kamu hamil?'' tanya Pak Wijaya menatap Rey dan Chacha.
''mona penyebar hoaks lo ah!'' batin Chacha.
Rey gelagapan, ia harus menjawab apa? nyatanya tidak seperti itu.
''ngga! siapa bilang, mba salah paham kali.'' jawab Chacha dengan santainya, kenyataannya itu kan? Mona hanya salah paham.
''ibu fikir beneran hamil.'' kecewanya membuat Chacha mengernyit.
Mona bersorak dalam hati, ternyata Chacha tidak hamil, jika seperti itu, Mona masih bisa mencari kesempatan untuk kembali dengan Rey.
''oh iya, mona kamu sudah menikah?'' tanya Pak Wijaya.
''belum Pah, tadinya Mona fikir Rey mau nepatin janjinya.'' jawab Mona menyindir Rey.
Manggilnya udah Ibu papah aja! padahal menantu tertinggal.
''maaf ya nak mona, sebenarnya waktu itu rey gamau nikah dulu, cuma ibu yang maksa rey buat cepet cepet nikah, soalnya ibu fikir kamu sudah menikah.'' memelas Bu Hera merasa bersalah.
Mona tersenyum sok ikhlas ''iya gapapa bu,'' jawabnya.
''rey sendiri gimana?'' tanya Pak Wijaya.
''apanya pah?'' tanya balik Rey.
''perasaan kamu ke mona lah? seandainya kamu ingin kembali dengan mona, papah sama ibu tidak masalah, kita serahkan pada kamu,'' suhut Bu Hera membuat mata Chacha terasa berkedut.
''rey keatas dulu.'' pamit Rey menarik Chacha pergi.
Mona mengepalkan tangannya dibawah meja, ia melihat kepergian Rey dan Chacha dengan mata tajamnya.
''mau tambah nasinya lagi?'' tanya Bu Hera yang membuat Mona gelagapan karena masih lapar.
Chacha menarik tangannya, ia tidak mau dipegang oleh Rey ''lo mau ngajak gue kemana si?'' tanya Chacha dengan sensinya sembari menaiki tangga satu persatu mengikuti Rey .
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK REY TERHORMAT ! (END)
Romance'' mau lo apasi ?!'' tanya Chacha dengan sewotnya pada Rey. ''memang , anak sekarang tidak tahu sopan santun'' gumam Rey menyindir Chacha. ''PAK REY TERHORMAT ! APA MAU ANDA!'' tanya Chacha dengan tertekannya pada Rey . ''saya tidak suka kamu'' j...