'' mau lo apasi ?!'' tanya Chacha dengan sewotnya pada Rey.
''memang , anak sekarang tidak tahu sopan santun'' gumam Rey menyindir Chacha.
''PAK REY TERHORMAT ! APA MAU ANDA!'' tanya Chacha dengan tertekannya pada Rey .
''saya tidak suka kamu'' j...
Jaga kesehatan. Buat kalian semua, makasih udah selalu support. Plis, maaf penulisannya berantakan, biarinlah ya, asal jangan mood kalian yang berantakan..
Plis jangan bosen bosen ya sama cerita ini. Biarin cukup dia yang bosan dan hilang begitu saja.
Semoga menghiburr... Maaf untuk segalanya..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
👩❤️👨HAPPY READING👩❤️👨
Rey mendekati Chacha yang masih diam di ruang tamu. Sudah dua jam Chacha diam disana, awalnya Rey fikir Chacha akan kembali kekamar, tapi tidak.
Rey tidak tega, ia merasa sesak mendengar cerita istrinya mengenai Prayitno. cerita dimana Chacha selalu merindukan Ayahnya.
''sya,'' panggil Rey duduk di sisi Chacha. Chacha tetap diam tanpa sahutan .
Rey menurunkan tubuhnya, ia berlutut menggenggam kedua tangan Chacha. ''katakan kamu sayang saya.'' pinta Rey.
Akhirnya tatapan Chacha beralih, matanya menatap mata Rey.
'' gue sayang lo rey,'' ucap Chacha dengan dinginnya.
Rey tersenyum. ''saya tahu.'' balasnya. ''dan saya juga sayang kamu.'' ungkap Rey dengan serius.
''maaf saya sudah buat kamu menangis, saya tidak akan melepas kamu, sesuai ucapan saya, walaupun kamu bersujud, maaf saya sudah menikahi kamu, terimakasih kamu sudah membalas perasaan saya, maaf saya tadi melakukan itu pada kamu, saya lupa akan janji saya, dan terimakasih kamu sudah mengulang kata kata itu tadi.'' jelas Rey menyungkemi istrinya.
''saya, rey angga aji wijaya sayang kamu istri saya, tasya,'' Rey mendongak menatap manik manik mata Chacha.
''saya akan berusaha selalu ada untuk kamu, membuat kamu bahagia, dan menjadi imam untuk kamu.'' lanjut Rey.
Chacha merasa terharu dengan ucapan suaminya.
''jika laki laki pertama, yaitu ayah kamu, sudah tidak peduli lagi pada kamu, maka saya, laki laki terakhir kamu, akan menjadi orang yang paling peduli pada kamu, saya akan mencintai kamu sepenuhnya, saya akan membuat kamu merasa nyaman yang sebenarnya.'' ujar Rey lagi masih mendongak dan menggenggam tangan itu. Biasalah kesempatan bisa pegangan tangan, kapan lagi coba.