20. CERAI ?

7.2K 257 4
                                    

_Semoga Bahagia_



☁️HAPPY READING☁️

Chacha berbalik badan  ''apa?!'' tanya Chacha dengan sewotnya.

'' tidak jadi '' ucap Rey membuat Chacha mendengus . 

Chacha duduk diatas kasur , ia merasa tak bertenaga , kakinya terasa sakit , badannya , kepalanya , intinya seluruh tubuhnya terasa sakit , begitupun hatinya yang selalu di omeli Rey , di ancam Rey , dibentak Rey , dan diatur Rey . Perutnyapun terasa sakit , sakit karena lapar .

Lagi lagi air mata Chacha harus keluar , Chacha menghapus air matanya yang siap menetes itu .Ia menarik nafasnya berusaha tetap tegar . Chacha tidak lagi melihat ponselnya , ia tidak ingin membaca pesan dari Ara mengenai foto yang Rey kirim . 

Chacha yakin , Ara pasti mengirim pesan sebagai pertanyaan memgenai Foto yang Rey Kirim

''kenapa kamu ?!'' tanya Rey dengan nada dinginnya.

'' apa ?! gapapa '' suhut Chacha dengan mata membolanya. 

'' kamu mau makan apa ?'' tanya Rey dengan nada Datar.

'' gue galaper '' bohong Chacha , padahal ia malas Rey berbuat baik , nantinya akan diungkit . 

'' kamu mau makan apa ?'' tanya Rey lagi.

'' galaper '' dengus Chacha merasa kesal.

'' sya , kamu mau makan apa ?'' tanya Rey lagi dengan sedikit halus.

'' gue galaper !'' kesal Chacha melempar bantal . Bodohnya Chacha malah menangis , hanya karena kesal . 

Rey merengut melihat Chacha yang malah menangis memeluk kedua kaki . Rey menarik nafas , salah apa ia sampai Chacha menangis hanya karena ditanya makan apa . 

Rey kembali keruang tamu , ia duduk di sofa ganjil mengusap wajahnya , Rey menyalakan layar ponsel memesan makanan untuknya dan untuk chacha . selesai memesan makanan , Rey menemui Chacha lagi . 

Chacha sudah tidak memeluk kedua kakinya , tapi sekarang menutup tubuhnya dengan selimut seperti sedang tidur . 

Rey menggeleng melihat Chacha , Rey fikir Chacha dewasa , ternyata tidak , buktinya cara Chacha menangis masih seperti anak kecil , apalagi penyebab menangisnya , sangat tidak menyedihkan.

Rey membantingkan tubuhnya pada kasur , ia menjadikan pinggang Chacha yang tertutup selimut itu sebagai bantal yang tentu membuat Chacha mendorong kepalanya . Rey memeluk pinggang itu membuat tangan Chacha memukul mukul kepala Rey . 

'' rey ! lepas ! lo gila ya !'' amuk Chacha dibalik selimut sembari memukul mukul tangan dan kepala Rey . Chacha menurukan selimutnya yang menutupi wajah . 

'' rey ! lepas ! '' amuknya lagi memukul mukul kepala Rey yang berada di sisinya. 

'' rey ! '' bentak Chacha yang tak kunjung membuat Rey melepaskan pelukannya  . Chacha mendorong dorong kepala Rey agar menjauh , Chacha tidak suka itu , sedikitpun tidak . 

''aduh aduh ! sakit sya !'' mengaduh Rey karena Chacha yang menjewer telinga Rey . Chacha tidak akan kehilangan akal , bagaimanapun , ia akan menemukan cara agar Rey menjauh darinya .  '' sya sakit sya!'' mengaduh Rey lagi.

Chacha tidak akan melepaskan jewerannya sampai Rey melepaskan tangannya . Rey melepaskan tangannya karena telinga yang sudah terasa panas . Dengan cepat Chacha turun dari kasur tidak mau Rey seperti tadi lagi . 

Rey mengusap ngusap telinganya yang sudah merah itu  ''kenapa si sya kamu sampe jewer saya ?! '' tanya Rey sembari duduk.

'' kenapa kenapa ?! lo juga ngapain sih kaya anak kucing gitu !'' dengus Chacha.

PAK REY TERHORMAT ! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang