MAKASIH BUAT KAMU, KAMU, DAN KAMU YANG MASIH SETIA SAMA CERITA INI.
MAAF BUAT KEKURANGANNYA YA..KALIAN?
PADA KEMANA?JANGAN MENJAUH...
DARIKU....
AKU TAK BISA TANPAMU...
HIDUP TIDAK BERARTI...
BILA TAK ADA KAMU...
KAMU ADALAH ISPIRASIKU...🏍️HAPPY READING🏍️
''bingung ya kalo kasih kado ke orang banyak uang, beli yang murah jadi malu, beli yang mahal, gaada duit.'' gumam Chacha dengan pelannya sembari melihat lihat jam tangan.
Chacha tidak ada niat untuk beli obat, tapi hal itu bisa menjadi alasannya untuk keluar rumah. Chacha masih ingat jelas, dimana Rey meminta kado, dan anehnya Chacha merasa ingin memberi Rey kado, jadilah Chacha turuti kata hatinya walau bingung.
''ini berapa bang?'' tanya Chacha menunjuk jam berwarna silver.
''dua puluh juta.'' jawabnya.
''yaampun enteng banget itu ngomongnya.'' batin Chacha mengomentari abang itu karena menyebutkan harga dua puluh juta dengan santainya ''kaya ngomong seribu aja.'' lanjut Chacha dalam hati.
''harga paling mahal berapa?'' tanya Chacha.
''harga M juga ada.'' jawabnya.
''maksudnya milyar?'' jelas Chacha yang diangguki abang itu.
Chacha meneguk ludahnya.
''harga paling murah berapa?'' tanya Chacha lagi.
''yang ini.'' jawabnya menunjuk jam yang tadi Chacha tunjuk.
Chacha diam berfikir, dua puluh juta? darimana ia mendapatkan uang sebanyak itu hanya dengan waktu beberapa jam.
''mau dibungkus atau ngga?'' tanya nya.
''nutupnya sampe jam berapa?'' tanya Chacha.
''dua puluh empat jam.'' jawabnya.
''oh oke.'' jawab Chacha melenggang pergi.
Jika begini caranya, Chacha harus mencari uang dulu ''masa iya gue beli kado buat rey dari uang si rey sendiri.'' monolog Chacha memakai helm.
Chacha melihat langit yang mulai gelap. sepertinya waktu magrib akan tiba, Chacha memakai motornya, ia harus mencari masjid terdekat dulu untuk sholat magrib.
Tepat waktu. Begitu adzan berkumandang, begitupun Chacha sampai di masjid.
Di sisi lain.
Rey gelisah karena Chacha belum juga pulang, Rey curiga bahwa Chacha main bersama teman temannya dulu.
Rey tiduran diatas kasur, ia disuruh istrirahat oleh ibunya, jadi mau tak mau Rey pura pura nurut saja, padahal hatinya gelisah dan khawatir memikirkan Chacha.
Bu Hera dan Pak Wijaya, mereka sedang santai santai nonton tv, sedangkan Bi Ati sudah pulang satu jam yang lalu.
''rey, kamu masih pusing ga?'' tanya Bu Hera berdiri di sisi Rey.
''dikit bu,'' jawab Rey dengan jujurnya.
''istri kamu kok belum pulang rey?'' tanya Bu Hera ''kalo kamu sekarat keburu mati kayanya, beli obat aja sampe lama banget.'' dumelnya karena Chacha yang meminta izin untuk beli obat tapi sampai sekarang belum juga datang.
''antri kali bu,'' jawab Rey agar ibunya tak ikut panik, lebih tepatnya tidak mengoceh.
''ohh iya kali ya.'' gumamnya mengangguk ngangguk ''oh ya rey, kamu udah ajak istri kamu ke dokter belum?'' tanya Bu Hera.
![](https://img.wattpad.com/cover/255528570-288-k80436.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK REY TERHORMAT ! (END)
Romantizm'' mau lo apasi ?!'' tanya Chacha dengan sewotnya pada Rey. ''memang , anak sekarang tidak tahu sopan santun'' gumam Rey menyindir Chacha. ''PAK REY TERHORMAT ! APA MAU ANDA!'' tanya Chacha dengan tertekannya pada Rey . ''saya tidak suka kamu'' j...