Broken.

10.7K 749 60
                                    

Ya~ya~ya~
Saya up lagi~~
Ini cerita sebenernya kepanjangan, yak gak sih?
Sampe duaribu lebih lohh katanya...
Jangan sampe pada bosen yaaa~~~
Jangan lupa vote juga~~~
Kalo vote lebih dari 10, saya Up dalam waktu dekat. Oke...

Selamat menantikannn... Ehhh menyaksikan...
Ehhh,, menikmati guys!
Ah elah, unfaedah banget. Yaudah... Silahkan dibaca...

Monggooo~~~

.

.

"Selamat bersenang-senang dengan keluarga kalian semuanya!" teriak Taeyong pada member 127, yang berpisah didepan dorm. Mereka mengangguk semangat.

Setelah mengatakan salam perpisahan mereka memasuki mobil masing-masing, ada yang harus mengejar penerbangan. Haechan melambai pada semua hyung-nya, ia memilih pergi terakhir dari sana.

Setelah semua hyung-nya pergi senyuman lebar Haechan menghilang, ia masuk ke mobil dan menyuruh sang supir untuk menjalankan mobil.

1 jam, Haechan sampai ke rumah miliknya, atau lebih pantas disebut mansion. Ia keluar dari mobil dengan tas yang disampirkan, Haechan memang tak membawa apapun kecuali barang pribadinya. Lagian di rumahnya ini sudah lengkap.

Saat Haechan membuka pintu besar didepannya dia disambut oleh semua maid, Haechan tersenyum lebar lalu mendekati sang kepala pelayan.

"Tuan muda..." sapa wanita paruh baya didepannya, Haechan memeluk wanita yang sudah ia anggap seperti ibunya itu.

"Aku akan ke kamar..." ujar Haechan dan wanita itu mengangguk lalu Haechan pergi dari sana, menaiki tangga utama mansion, yang cukup dikatakan mewah.

Haechan membanting tubuhnya keatas kasur Queen Size miliknya, ia menutup mata menggunakan lengan. Dan secara tak sengaja tertidur.

Haechan terbangun saat malam hari, ia membersihkan badan lalu turun kebawah karna sudah waktunya makan malam. Ia menghela nafas karna harus makan sendiri, baru saja berpisah tadi siang Haechan sudah merindukan semua hyung-nya. Harusnya Haechan pergi ke dorm Dream saja dan menghabiskan liburannya disana!

Haechan tertegun melihat siapa yang berada dimeja makan, ia diam membeku tak jauh dari sana. Menyadari ada orang lain yang masuk ruang makan, kedua orang yang ada di meja makan menengok.

"Donghyuck? Kau pulang? Ayo duduk dan kita makan bersama..." ucap seorang wanita lembut pada Haechan, tersadar, Haechan mendekat dan duduk.

Maid mulai menyiapkan makan malam keluarga itu, kejadian sangat langka ketiganya berada disatu meja makan.

Mereka makan dalam diam, dan kini Haechan tengah menikmati dessert miliknya. Koki di mansionnya memang tak pernah mengecewakan.

"Donghyuck...." panggil wanita itu lagi, Haechan mendongak menatap sang ibu diseberang.

"Ya eomma?" jawab Haechan dan sang ibu tersenyum, sang Ayah tampak sibuk menikmati kopi didepannya namun tetap mendengarkan percakapan.

"Kapan kau lulus SHS? Kami berdua ingin menghadirinya lalu kita bisa berlibur bertiga sebelum kau masuk Universitas, ah kau mau masuk Universitas apa? Jurusan apa?" tanya sang ibu antusias, dan Haechan terdiam. Ia menyimpan puding coklat miliknya yang hampir ia masukkan kedalam mulut.

"Itu benar, kau harus mulai memutuskan mau masuk jurusan apa. Bisnis saja bagaimana?" tawar sang Ayah, dan Haechan diam. Ia menatap keduanya lekat.

"Kenapa? Hyuck-ie gak mau bisnis? Kami tidak akan memaksa, kau mau masuk jurusan apapun itu terserah dirimu." ucap sang ibu dan Haechan menghela nafas. Ia benar-benar tak mood untuk melanjutkan memakan dessert miliknya yang tinggal sedikit.

Fullsun~🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang