Sampah | Part 1.

7.7K 526 22
                                    

Ada yang kangen gak? Ya pasti enggaklah, orang baru up beberapa hari kemarin wkwkwkwk.
Tapi gua janji kalo ini Book nyampe 1K pembaca gue bakalan up.
Dan kesampaian kawan-kawan!!!!
Happy 1K.🎉🎉😍
Ya gapapa ya gua seneng. Soalnya baru 2 Book yang nyampe 1K. Wkwkwkwk.
Gua bukan author hebat kayak yang lain, jadi wajar aja ya, gua senang, because gua ini cuma author abal-abal hehe...
Lagi belajar juga.
Pokoknya makasih banget yang udah mendukung ini ceritaa.... Love you guyss...
Dukung Haechan terus yaaa...
Kalo ada yang mau Request, silahkan di tinggalkan komenan kalian di komentar! Pasti gue baca! Sipp sipp...

.
.

Aku selalu bertanya, apa aku pantas berdiri disamping kalian?
Aku selalu bertanya, apa aku pantas mereka idolakan?
Aku selalu bertanya, apa diriku cukup berguna dalam kehidupan?
Aku selalu bertanya, apa diriku pantas hanya untuk bertanya?

"Haechan, kau melamun?" Jaehyun mendekati sang maknae yang termenung di sudut ruangan. Nampak tak ada gairah diwajah pemuda itu.

"Tidak. Aku tak melamun." balas Haechan sembari mengulas senyum, ia bangkit membuat Jaehyun harus mendongak. "Mau kemana?"

"Berlatih." jawabnya, ia pergi ke tengah ruangan dimana ada Yuta dan Mark yang sama-sama berlatih. Jaehyun menghela nafas. Haechan selalu seperti itu.

"Perhatian, ayo kita evaluasi latihan selama satu minggu ini." sang pelatih yang tiba-tiba masuk memberikan intruksi, sontak semua member menghentikan kegiatan dan menghampirinya. Termasuk Haechan.

"Jadi, bagaimana ssaem?" Taeyong bertanya sesopan mungkin, pelatih Nct 127 tersebut mengangguk puas. "Kalian berlatih dengan baik." semua menghela nafas lega, kecuali Haechan. Ia tak puas.

"Walaupun masih ada satu diantara kalian yang benar-benar masih butuh latihan ekstra." lanjutnya, Haechan menunduk. Itu dirinya.

"Benarkah? Siapa?" Jungwoo bertanya penasaran, Haechan makin menunduk dalam. "Taeil. Dance mu sudah Bagus, hanya saja coba lebih tingkatkan lagi. Kau pasti bisa, karna kau punya potensi."

Taeil mengangguk semangat sedangkan Haechan terkejut, bukan dirinya? Benarkah? Tapi... Mengapa?

"Yasudah... Kalian pulang saja hari ini dicukupkan sekian. Istirahatlah..." semua member mengangguk lalu bangkit dari duduknya.

Mereka semua akhirnya pulang ke dorm Nct, disana sudah ada anak Dream yang sibuk menonton televisi. Jaemin dan Renjun berdebat soal saluran, sedangkan Jisung dan Chenle sibuk berperang, tersisa Jeno. Anak itu menonton keributan dengan senyuman.

"Hei! Apa yang sedang kalian lakukan?" tegur Johnny, sontak kelima member Dream itu menoleh. "Renjun menyebalkan!" adu Jaemin, tentu saja yang dikatai mendelik tak suka.

"Kau juga menyebalkan sialan!" balas Renjun, dia langsung ditatap tajam oleh hyung line. "Kau mengumpat sekali lagi, habis itu mulut!" ancam Yuta.

"Aku akan ke atas duluan, hyung mau mandi duluan atau aku dulu?" Haechan menoleh pada Johnny, pria itu menggeleng. "Kau duluan saja."

Saat Haechan akan naik keatas, handphonenya berdering. Beberapa member menoleh. "Haechan?"

"Ah, aku akan mengangkat ini di atas." ucapnya dan pergi dari sana, Yuta dan Jungwoo yang memanggil tadi saling menatap.

"Halo..."

"Oppa... Oppa... Pulang hiks oppa pulang~ appa sama eomma hiks Hyun sendiri hiks Hyun takut hiks eomma dan appa banting barang terus hiks." isak seorang gadis dan Haechan menghela nafasnya lagi.

Fullsun~🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang