Bayangan | 3 | End!

4.7K 438 119
                                    

Yoo
Double Up
Wkwkwk

Ini spesial buat Ultah Echann~

Yaudah~ jan lupa vote&comment

See you~








~JanganLupaFollowAkunSaya~
~HappyReading~










Flashback on.

"Aku ingin menggugurkannya!" pekik seorang wanita dengan air mata yang mengucur, giginya bergemeletuk, menandakan amarahnya sedang ada di ujung tanduk.

"Jangan gila! Kau tak bisa melakukan itu Hana!" balas seorang pria di depannya.

"Lihat! Karirku hancur karna bayi sialan ini!" wanita yang bernama Hana itu memekik, tangannya tak berhenti memukuli perutnya yang sudah sedikit buncit.

"Hentikan! Dia anak kita, buah hati kita!"

.
.

Terlihat seorang batita tangah berjalan mendekati kompor, tangan pendeknya berusaha meraih Capitan yang ada di dekat sana. Ia bahkan sampai berjinjit.

Naas sekali, terjadi kebocoran pada gas di dekatnya. Di detik gas itu akan meledak seorang pria datang dan mendorongnya menjauh dari sana.

"Donghyuck!" teriak pria itu dan mendorong sang anak menjauh, dan gas meledak. Ia belum sempat pergi di karenakan anaknya yang susah di tarik, terpaksa dirinya harus mendorong sang anak lebih keras.

Donghyuck, anak yang baru berumur tiga tahun itu menangis melihat api besar di depannya. Apalagi sang ayah yang terpental dengan darah dan tubuh yang terbakar.

"Kanglim!!!" seorang wanita memekik histeris, tanpa mempedulikan anaknya yang menangis dia mendatangi sang suami.

"Ha..na.. Ja-ga H-hyuck kita... Aku..."

"Hentikan Kanglim! Jangan bicara lagi hiks, kita pergi ke rumah sakit sekarang!" wanita itu berteriak, dia tak mempedulikan api yang kini membumbung walaupun air pemadam darurat sudah bekerja. Api itu belum juga padam akibat terlalu besar.

Flashback off.

.
.

Hana memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia merasa frustrasi.

Karna anak sialan itu karirnya hancur, karna anak itu pula dirinya kehilangan sang kekasih.

Suaminya, di renggut darinya kala itu. Hanya karna menyelamatkan anak sialan itu. Harusnya anak sialan itu yang mati!

Dari hari itu, Hana tak pernah peduli pada anak itu, ia juga sangat jarang memberinya makan.

Saat dirinya melihat potensi bernyanyi pada anak sialan itu, pikiran realistisnya mulai berjalan. Dia terus menyuruh anaknya untuk menari dan bernyanyi, sampai sang anak bisa masuk menjadi trainee.

Dia tak peduli apapun, yang ia pentingkan sekarang adalah uang juga popularitas. Ia akan menerima semua tawaran yang di tawarkan untuk sang anak, tak peduli jika anaknya kelelahan sekalipun.

Hana hanya melihat Donghyuck sebagai mesin uang, ia hanya berpikir jika ini adalah jalan balas dendam yang terbaik. Tebusan sang anak karna telah lahir di dunia.

Pikiran Hana berkecamuk, ia bahkan tak mendengar klakson nyaring yang ditujukan padanya. Dan akibatnya, mobil miliknya menabrak mobil truck.

Fullsun~🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang