Yoo guyss!!!
Saya kembali!!!
Ada yang kangen?Yah, saya baru nulis lagi hehe...
Ternyata, viewers Book ini mayan ningkat saat saya tidak up kemaren-kemaren^^Buat yang baru baca...
Selamat datang!!Jangan lupa di vote ya guys!
Sorry yaa, kalo ceritanya gak sesuai sama ekspektasi kalian hehe, soalnya saya juga masih belajar^^
Apalagi dalam segi penulisan, setelah kemarin-kemarin saya baca Book lain, ternyata penulisan saya itu masih berantakan dan ya, kurang Bagus.
Tapi ini kan masih tahap belajar ya, ^_^
Semangat!!!
~HappyReading~
~JanganLupaFollowAkunSaya~Setelah sekian lama dia angkat kaki, kenapa baru sekarang?
Di saat hidupnya sudah membaik, kenapa mereka harus datang mengacau?
Tak pernahkah terpikirkan, bagimana dirinya berjuang mati-matian?
Semua usahanya selama ini, agar dia bisa berdiri tegak di atas dan tak lagi di pandang rendah oleh orang-orang.
Kekurangan yang melekat erat tak bisa menghalanginya untuk terus berusaha dan bekerja keras.
Namun, perlahan dirinya sadar, sebenarnya tak ada tempat bagi seseorang sepertinya untuk tinggal di dunia kejam ini.
Lalu, haruskah dia mengikuti jejak seorang wanita yang paling ia kasihi selama ini?
Satu-satunya orang terpenting dalam hidup, untuknya, alasan dirinya masih bertahan di dunia.
Jika begitu, selama beberapa tahun kebalakang ini, bagaimana bisa dia hidup?
Apa alasan yang membuat dirinya bisa berjalan di atas permukaan bumi selama beberapa tahun ini?
Untuk sekarang, apa yang menjadi alasan dirinya bertahan hidup?
.
.
."Hyung, apa benar tak apa menemaniku seperti ini?" Doyoung menoleh seraya tersenyum, ia anggukan kepala guna meyakinkan adiknya.
"Kau ini, lagipula bagaimana bisa aku membiarkan dirimu mengajar sendirian?" Haechan tersenyum dan hatinya menghangat, mereka memasuki ruang latihan dimana beberapa trainee sudah menunggu di sana.
"Baiklah, kalian sudah menunggu lama? Hari ini, kami yang akan melatih kalian semua." umum Doyoung pada semua trainee,
Keduanya mengajar dengan baik, Haechan melatih para juniornya sepenuh hati. Ia sangat senang bisa membantu orang lain untuk mengejar mimpinya.
"Uhm... Sunbae... Bisa kami bertanya?" seorang anak yang paling kecil di sana bersuara, mereka baru selesai latihan.
"Apa ada yang tak kau mengerti?" tanya Doyoung, anak itu menggeleng. "Lalu?"
Doyoung juga Haechan nampak heran melihat anak di depan mereka gelisah, apa dia membuat sebuah kesalahan fatal?
"Itu... Di SNS... Apa itu be..nar?" cicitnya, Haechan terdiam sedangkan Doyoung menghela nafas.
"Tak perlu di tanggapi, kalian bisa menilai sendiri bukan?" anak di depan mereka terdiam sejenak kemudian tersenyum lebar, "Uhm, maaf karna saya bertanya aneh-aneh! Terimakasih sunbaenim!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fullsun~🌻
FanfictionTak pernah mereka lihat si Fullsun menitikkan air mata, namun hari ini, untuk pertama kalinya mereka menyaksikan kepedihan mendalam si Fullsun~NCT Wajah bahagia itu menyimpan banyak luka, menampung semua beban yang ada. •Brothership •NCT | WAYV •F...