Bully | 4 -Ginwan-

1.3K 89 13
                                    

Akhirnya kita bertemu lagi.
Maaf yaa baru bisa up lagi ><
Jujur saja, saya susah mencari inspirasi huhu...
Dan untuk chapter ini, mungkin seperti yang di judul. Kita akan membahas tentang Ginwan.

Si Tengah dari kembar Tiga.

Semogaa kalian suka ya!
See you di chapter depan!

Terimakasih buat yang masih nunggu saya, saya benar-benar berterima kasih!

Luvv uuu gaisss...
See uuu

(Pssst ini lumayan panjang~)
•Untuk karakternya kalian bisa ingat KimBum ya! Saya pakai dia buat visualisasi Ginwan.





































~HappyReading~
~JanganLupaFollowAkunSaya~
















































"Kalian benar, kami adalah orangtua kandung kalian... Aku memang melahirkan anak kembar 3 waktu 14 tahun lalu..." suara Hana terdengar, ia memandang dua anak itu sendu.

"Kami tahu, dan kami juga mengerti alasan kenapa kalian memberikan kami pada keluarga kami sekarang." Ginwan berseru, senyum nya masih terlihat lebar.

"Syukurlah jika kalian mengerti, kami senang mendengarnya..." Kata Minga dengan senyum hangat.

"Apa kita bisa memulai hidup baru, Ayah? Ibu? Kami sekarang sudah dewasa, tapi kami tetap menginginkan kasih sayang dari kalian... Pasti menyenangkan menghabiskan waktu bersama, Ayah, Ibu, Kakak dan adik kecil!" Ginwan mengoceh dengan semangat, berbanding terbalik dengan Sukhwan. Remaja itu memilih diam disertai wajah dingin miliknya.

"Maaf Ginwan... Tapi, kita tidak bisa melakukan hal itu.. Dan kami berharap kalian tidak lagi mendekati Donghyuck..."

Senyum Ginwan luntur seketika disaat ucapan Hana memasuki telinganya, ia menatap Hana dengan mata yang berharap bahwa pendengarannya bermasalah.

"Ibu salah bicara kan? Kenapa ibu meminta-"

"Saya sungguh-sungguh... Ini untuk kebaikan Donghyuck..." Hana menarik nafas dalam sebelum melanjutkan ucapannya.

"Dari bayi, Donghyuck selalu demam tinggi saat malam dan akan sembuh di pagi hari, kami sudah memeriksakan ke dokter dan mereka juga tidak mengerti kenapa..." Hana menatap keduanya dengan rasa bersalah.

"Kemudian keluarga Han juga Song meminta bayi sebagai pelunas hutang, kami meminjam jumlah uang yang besar untuk lahiran, biaya hidup dan juga berobat Donghyuck.. Pada akhirnya kami menyerahkan kalian berdua..." Hana menunduk dan Minga pun mengambil alih untuk bercerita.

Pria itu menatap keduanya lantas mulai melanjutkan, "setelah kepergian kalian Donghyuck tidak lagi terkena serangan panas saat malam hari. Setelah kami mendapat hasil lab ternyata hormon kalian berdua adalah penyebab dari panas tinggi Donghyuck."

Hana menatap keduanya dengan memohon, "jadi tolong... Bisakah kalian menjauhi Donghyuck? Maksud kami, bukan nya kami ingin merusak hubungan kalian... Tetapi tolong... Jangan berada di sekitar Donghyuck atau dia akan selalu menderita demam..."

Ginwan nampak terguncang, air matanya sudah turun membasahi pipi. "Tapi Ibu.. Kami juga ingin merasakan kasih sayang Ibu dan Ayah.. Jadi to-"

"Kumohon ya? Kami sudah memberikan kalian pada keluarga masing-masing... Itu adalah hal terberat untuk ku... Dan lebih baik kalian tidak lagi mengingat kami, kalian harus fokus pada keluarga masing-masing... Jika pun begitu, kalian bisa menganggap kami telah mati..." kata Hana dan Ginwan langsung memegang tangannya.

Fullsun~🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang