Yayayaya
Gue balik~~
Gimana ya?
Gue terlalu banyak cerita yang ngegantung.
Lagi di proses kelanjutannya.
Hari ini, gue nge post lagi nih.
Tapi ya gitu, yahh gitu deh.
Baca aja deh.
Jangan lupa vote nya teman teman....
.
Minggu, 06 February 2021.
11:00 AM.
"Ini..." matanya memandang heran pada buku yang sengaja disodorkan oleh seorang pemuda dihadapannya, kini buku bersampul coklat tersebut berpindah tangan.
"Apa ini?" tanyanya, pemuda tadi tersenyum kecil. "Itu Diary."
"Aku tau, tapi milik siapa?"
"Adikmu."
"Haechan! Ternyata kau disini, ayo cepat semua orang sudah menunggu. Eh, dia siapa? Fansmu?" tanya seorang pemuda yang lebih pendek dari Haechan, matanya beralih pada buku digenggaman Haechan.
"Buku apa itu?"
"Renjun-ah, kau terlalu banyak bertanya. Dan, Terimakasih..." Haechan menatap sendu pemuda didepannya, "Ya sama-sama. Anak itu, menulis lembar terakhir di kamarku. Dan dia meninggalkan bukunya di sana."
"Kau mencintainya bukan?" pemuda didepan Haechan menunduk, berusaha menahan air mata yang keluar. "Maaf... Maaf..." Haechan tersenyum sendu.
"Gwenchana. Aku yang harusnya minta maaf dan terimakasih. Ayo kita pergi Renjun-ah."
"Eh, tapi..."
"Ayo pergi..." Haechan menyeret Renjun yang kebingungan, disepanjang perjalanan Renjun tak bisa diam. Dia terus saja bertanya membuat Haechan kesal sendiri.
"Kalian kenapa?" Jaemin bertanya begitu Haechan dan Renjun tiba, "Renjun mengesalkan! Dia tak berhenti berbicara sejak tadi." tutur Haechan.
"Ya kau sendiri kenapa gak mau cerita! Biarkan aku melihat isi buku itu juga!" Renjun menyuarakan kekesalannya, Haechan memutar mata malas.
"Sudahlah, ayo kita mulai pemanasannya. Sebentar lagi pelatih akan datang." tukas Jeno, semua hanya bisa mengangguk. Akhirnya mereka melakukan pemanasan dan berlatih selama seharian untuk Koreo baru.
.
.7:45 PM.
"Hyung, kau membaca apa sih?" Jisung bertanya pada Haechan dipojok, hyungnya itu terlihat sangat anteng membaca buku. Sesuatu yang sangat mustahil.
"Haechan hyung! Jisung bertanya." Chenle ikut menyadarkan Haechan, mereka saling bertatapan karna Haechan tak jua melepaskan fokus.
Haechan terus membaca semua huruf yang terlukis disana, matanya memanas, dadanya terhimpit keras, dan hatinya berdenyut sakit. Air mata tak bisa Haechan bendung. Membuat semua member yang ada didalam mobil khawatir.
"Hei, apa ada masalah?" tanya Jaemin dan kali ini Haechan menggeleng.
"Aku berhenti disini." ucapnya, manager yang sedang menyetir mengernyit. "Eh, tapi Dorm sudah dekat dan kau tidak boleh sembarangan berkeliaran Haechan-ah." tolak manager Kim halus, Haechan tetap menggeleng.
"Aku harus pergi dulu, cepat hentikan mobilnya hyung!" manager menyerah, dia menepikan mobil dan membiarkan Haechan turun.
"Kau akan kemana hyung?" Chenle bertanya, "Menemui seseorang dulu, hanya sebentar." jawab Haechan.
"Sebentar ya hyung!" pekik Jisung, "Hm, tentu."
.
.9:12 PM.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fullsun~🌻
Fiksi PenggemarTak pernah mereka lihat si Fullsun menitikkan air mata, namun hari ini, untuk pertama kalinya mereka menyaksikan kepedihan mendalam si Fullsun~NCT Wajah bahagia itu menyimpan banyak luka, menampung semua beban yang ada. •Brothership •NCT | WAYV •F...