Sampah | Part 2.

5.7K 435 73
                                    

Yoww gua balik~~~
Karna banyak yang semangatin gua untuk Up, jadi gua Up malem ini.
Maap bangetttt~~
Ini partnya pendek~~
Gua lagi kehabisan akal hehe...
Ntar, semoga gua bisa double atau triple update! Oke!
Dan sorryy... Ini kayaknya part gak akan sedih deh hehe...
Gak tau feelnya bakalan dapet atau enggak..
Yaudahh langsung baca ajaaa~~

.
.
.

"Jisung!" Chenle berteriak nyaring, padahal orang yang di panggilnya ada di samping.

"Le! Jangan teriak." Jisung memekik kesal, Chenle hanya cengengesan tak jelas.

"Lihat tanggal di handphone." Jisung mengernyit tapi dia menurut, matanya membulat. "Le! Bagaimana ini?" panik, Jisung berubah panik. Chenle menatapnya datar.

"Ya kita halangin lah! Apalagi memangnya? Jangan sampai hal itu terjadi." Chenle berucap serius. "Tapi, apa kau yakin Haechan hyung akan melakukan hal itu?" tanya Jisung ragu.

"Aku tak tau, tapi melihat gelagatnya beberapa hari ini... Sepertinya iya..." Chenle berucap lirih.

"Kami pulang~~~" keduanya memalingkan muka dan mendapati member 127 yang baru saja masuk. Dapat keduanya lihat Haechan berada di paling belakang. Aura suram mengelilingi hyung mereka yang satu itu.

"Sung, bagaimana ini?" Chenle berbisik pelan, Jisung sendiri menggeleng tak tau.

Haechan berjalan gontai ke sofa dan duduk disamping Jaehyun yang lebih dulu tadi. Chenle juga Jisung makin panik kala Haechan bertanya pada Jaehyun.

"Hyung, tali yang ku maksud kemarin ada di mana?" Jaehyun menoleh pada sang adik, "Ohh,, tali tambang itu? Tentu saja ada di gudang." Haechan mengangguk mendengar jawaban Jaehyun.

"Tali tambang untuk apa Chan?" Mark datang dari arah dapur, pemuda itu duduk disamping Haechan seraya menyodorkan segelas susu hangat.

"Terimakasih..." Haechan langsung mengambilnya, Mark mengangguk.

"Tali tambang untuk apa?" Taeyong ikut bertanya, ia menurunkan pandangannya dari ponsel dan menaruh fokus pada sang adik.

"Kau tak akan melakukan hal aneh dengan tambang itu kan Haechan?" mata Yuta memicing tajam, Haechan menghela nafas.

"Memang apa yang akan aku lakukan pada tambang itu selain menggunakannya untuk mengikat barang?" Yuta menganggukkan kepala mengerti, member lain kembali fokus pada kegiatan masing-masing.

"Kau butuh bantuan?" Haechan menoleh pada Jungwoo, senyumnya mengembang sempurna. "Tidak hyung."

"Kau yakin? Aku melihat semua kardus yang ada di kamar dan itu sangat banyak." Johnny bersuara dengan mata fokus pada TV, "Hehehe, kalo kalian bisa membantu yaa baiklah." anak itu tertawa.

"Jisung, Chenle, Jeno, kalian ambil sana semua barang yang ada di Kamar kami di pojok kiri." Jeno, Jisung juga Chenle hanya menurut.

"Jaemin, Renjun tolong kalian ambil tambang di gudang." Taeil menyuruh anak Dreamis yang memang sedang jadwal kosong.

"KEJUTANNN!!!"

Semua member yang tersisa di ruang tengah sontak berpaling ke arah sisi kanan di mana teriakan nyaring barusan terdengar.

Senyuman tak dapat mereka tahan, tatkala member WayV lah yang mereka temukan.

"Yangyang! Berhenti berteriak di telingaku!!" protesan halus milik Xiaojun terdengar, anak bungsu di grup WayV mengeluarkan cengiran guna menanggapi.

"Cepat masuk! Kalian menghalangi jalan." Kun berujar, segera saja Yangyang berlari menghampiri member lain.

"Taeyong hyung!" Yangyang langsung memeluk Taeyong, pria berwajah bak anime tersebut tertawa.

Fullsun~🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang