Keinginan.

7K 585 49
                                    

Yoyoyo~~~
I'm Back~~~
Ada yang nungguin?
Kalo ada syukur deh, hehe....
Jangan lupa tekan Bintang yaaaa Guyssss...
Tolong hargai authorr, hehe...


.
.




PLAKK.

Darah segar mengalir dari sudut bibir pemuda bersurai madu akibat tamparan yang begitu keras, panas juga perih mulai menjalar dipipinya yang merah.

"Katakan sekali lagi!" desis pemuda yang baru saja menamparnya, tanpa rasa takut pemuda bersurai madu balas menatap tatapan tajam yang dilayangkan padanya.

"Aku benci harus satu grup bersama kalian! Orang-orang yang tak punya bakat tapi mempunyai harapan dan cita-cita yang sangat tinggi! Jika tak bisa dance ataupun bernyanyi jangan jadi idol! Menyusahkan! Kalian menyusahkan!!!" serunya dengan suara rendah, makin memancing amarah semua orang yang ada disana.

BUAGH!

"Ukh..." pemuda yang berseru tadi tersungkur ke lantai akibat pukulan pemuda lain, "Yuta hyung!" pekik Jaemin.

"Lee Haechan! Sudah puas kau berbicara hah!" Yuta berseru dingin, Haechan tersenyum kecil. Ia bangun dan menatap semua orang satu persatu.

"Kenapa? Aku yakin, tuan muda Zhong Chenle, dia pasti bisa masuk dan debut karna uang orangtuanya, bukan begitu? NCT itu grup gagal karna semua membernya hanyalah sampah!" mata Chenle memanas mendengar tuduhan tak berdasar yang Haechan layangkan, "Aku.. Tidak... Aku tidak seperti itu!" bantah Chenle, suaranya bergetar menahan tangis.

"Haechan! Jangan kelewatan!" Taeyong, leader Nct 127 yang menamparnya tadi berdesis dingin.

"Huh, aku selalu bertanya dalam hati, apa orang sepertimu pantas menjadi seorang leader? Saat kau masih remaja saja kau sudah membully orang, bagaimana bisa sajangnim menjadikan orang sepertimu sebagai leader? Kecuali jika itu grup sampah." Taeyong terdiam mendengar celotehan maknae Nct 127 itu, dia tak bisa membantah.

"Cukup Lee Donghyuck! Kau sudah keterlaluan, apa kau gila hah! Bagaimana bisa kau mengatakan hal seperti itu pada Taeyong?!" Doyoung berkata tajam dan Haechan menggedikkan bahu tak peduli. "Aku hanya mengatakan sebuah kenyataan. Dia tak pantas menjadi leader."

"Bukan Taeyong hyung yang tak pantas disini, tapi orang sepertimu yang tak pantas ada di tengah-tengah kami semua!" Mark berteriak membalas Haechan. Ia benar-benar marah dan kecewa.

"Kau si rapper tanpa bakat dengan suara seperti kucing kejepit, diamlah! Aku benar-benar muak mendengar teriakanmu." sinis Haechan, semua member apalagi anak Dream tak menyangka jika Haechan bisa mengatakan semua hal kejam itu.

"Puas kau menghina kami?" Jaehyun angkat suara, ia memandang Haechan sendu. "Jika belum, bagaimana? Jaehyun hyung! Kau hanya bisa pamer visual benar? Suaramu tidak ada apa-apanya, kau debut hanya karena wajahmu tampan saja." ujar Haechan acuh.

"Kim Jungwoo, tempatmu bukan disini asal kau tau. Kau ingin naik ke panggung tapi selalu terserang panic attack. Kau berharap apa memangnya huh? Kau hanya menjadi penghambat member lain." Jungwoo menunduk dikatakan seperti itu oleh Haechan, Johnny segera memeluk sang adik.

"Kau tau Haechan? Kau benar-benar berubah! Haechan kami takkan pernah mengatakan semua hal kejam itu." perasaan kecewa yang amat besar dirasakan oleh semua orang, Haechan sempat terdiam sebentar sebelum membalas apa yang Johnny utarakan.

"Sejak kapan aku menjadi Haechan kalian huh? Jangan mengada-ngada! Bodoh!"

"Sudah cukup! Kita tinggalkan dia sendiri. Sekarang, semua terserah padamu. Kau ingin kami tak peduli? Baiklah, kami takkan pernah memperdulikan dirimu lagi." Taeil mengatakannya dengan suara gemetar, lalu dia menyuruh semua orang pergi dari sana.

Fullsun~🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang