Bayangan | 2 |

4.9K 427 64
                                    

Kembali lagi dengan saya, author gak jelas hehehehe...
Ini gua buat yang bayangan, karna kayaknya banyak yang penasaran sama ini cerita...
Maaf banget kalo gak ngena yaa...
Gua lagi bingung soalnya, 😂
Jadi gak tau ini Chapt bakal dapet apa ngga feelnya...

Oke, selamat membaca...
Sayangi mata kalian yaa~~



"Halo semuanya..." semua kepala yang asalnya menunduk terangkat segera kala suara yang amat mereka kenali terdengar. Ketujuh member Nct yang baru saja istirahat itu berdiri memberi salam.

"Halo sonsaengnim..." ujar mereka bersamaan, kecuali satu anak yang masih bengong di sudut ruangan.

"Maaf, ada apa sonsaengnim sampai datang ke sini?" Taeyong bertanya sopan, Sooman tersenyum. Ia menengok ke sana ke mari. Mencari seseorang. Pandangannya berubah sendu kala anak yang ia cari ketemu.

"Aku hanya ingin melihat Donghyuck, kalian lanjutkan saja istirahat kalian." setelah mengatakan itu Sooman meninggalkan member yang terdiam, dalam benak mereka bertanya, untuk apa Lee Sooman menemui Haechan?

Kilat kemarahan tercipta, tatkala mereka melihat petinggi perusahaan itu memberikan makanan. Hanya untuk Haechan. Tentu tidak dengan Mark. Tatapannya sulit di artikan.

"Dasar anak kesayangan perusahaan." Yuta berdesis tak suka lalu duduk kembali di tempatnya, diikuti yang lain. Mereka mulai melanjutkan kegiatan yang terhenti. Makan siang.

"Donghyuck..." Sooman membuyarkan lamunan Haechan, anak itu berjengit kaget.

"Kau kenapa melamun huh?" Sooman mengambil posisi di samping Haechan, anak yang sudah terlihat pucat itu menggeleng.

"Aku tak apa-apa..." lirihnya, namun masih bisa terdengar. "Hei, kau sakit?" Sooman bertanya khawatir, lagi yang di terima pria itu senyuman menenangkan khas Haechan.

"Tidak... Aku baik-baik saja... Paman kenapa ke sini?" tanyanya, Sooman menghela nafas.

"Aku membawakanmu makanan." pandangan Haechan kini tertuju pada kantung plastik di genggaman sang paman, ia terdiam kala plastik itu terjulur padanya.

"Kenapa hanya diam? Kau belum makan kan? Cepat ambil ini dan habiskan depan paman hm... Sudah lama paman tak melihat cara mu makan Donghyuckie..." celoteh pria paruh baya itu, Haechan diam.

Perutnya perih meminta di isi, namun, jika dia mengambil makanan ini sang ibu akan marah besar.

Bisa-bisa Donghyuck tak akan di berikan jatahnya besok, dia harus di hukum selama 2 minggu nantinya.

Menahan lapar 1 minggu saja sudah sangat menyiksa apalagi 2 minggu. Di tambah, 127 dan Dream comeback dalam waktu dekat belum lagi album solonya.

Memikirkan hal itu saja sudah sangat pusing. Donghyuck rasa, dirinya akan mati sebentar lagi.

"Kenapa melamun hm?" kembali Sooman merusak lamunan Donghyuck. "Tidak paman... Hehehe... Maaf, Donghyuck gak bisa nerima, Donghyuck gak lapar..."

Pada akhirnya, Donghyuck lebih memilih menolaknya. Sooman terdiam sebentar.

Krruuyukkk....

Donghyuck menunduk malu seraya memegang perutnya. Memalukan. Sooman sendiri tersenyum gemas mendapati perilaku lucu Donghyuck.

Donghyuck menggerutu dalam hati karna perutnya tak bisa diajak kerja sama.

"Perutmu tak bisa bohong Donghyuckie... Hahahhaha... Sudah terima saja ini dan makan hm, paman akan menemanimu..." Donghyuck menggeleng ragu, "Apa wanita itu yang melarangmu?" tanya Sooman datar, sontak saja Donghyuck menggeleng cepat.

Fullsun~🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang