Yoww... Kawan-kawanku~
Saya double up, hehehe...
Tapi ada satu masalah!!
Chapter ini sangat tidak masuk diakal bagi kalian semua!
Yang tidak suka fiksi ataupun sesuatu yang diluar nalar, tidak usah dibaca ya :(
Dan sorry kalo jelek!
Jangan lupa tekan Bintang~
Jangan lupa Bahagia~
~HappyReading~
~JanganLupaFollowAkunSaya~Sentuhan makhluk itu dapat merenggut nyawa lain, sekali dirinya lengah entah berapa banyak nyawa yang akan melayang.
Hidup kelabunya tanpa di iringi satupun warna lain terlihat menyesakkan.
Garis sudut bibir miliknya tidak pernah sekalipun terangkat ke atas, dia tidak punya alasan untuk itu.
Lantas apa yang selama ini dia lakukan jauh di pedalaman hutan?
Wanita tua yang bertugas mengurus rumah tidak bisa membuat hidupnya menghangat, suram bagai jelaga hitam di bawah sinar rembulan.
Impian miliknya sekarang adalah satu hal,
Bisakah dia memetik bunga memakai tangannya tanpa harus membuat bunga itu layu?
.
."Hee ini beneran?!" suara cempreng milik Kim Jungwoo terus terdengar memenuhi Van yang Boyband itu tumpangi.
"Berhentilah berteriak di dalam mobil Kim Jungwoo!!" Yuta memekik kesal, dia ingin tidur sebelum sampai ke tujuan. "Yuta hyung marah-marah," cebiknya kesal, Yuta memutar mata malas lalu memilih untuk terpejam.
"Jalan yang dibuat menuju ke tengah hutan ini memang cukup Bagus sih," sahut Mark yang terus memandang keluar jendela, terpana akan keindahan alam bebas.
"Kalian hanya harus makan malam lalu membawakan beberapa lagu dan pulang, ah iya, jangan sampai berjabat tangan atau bersentuhan dengan klien kita ya." semua member mengernyit mendengar arahan manager mereka, namun tidak ada satupun member yang protes.
.
."Wahh... Rumah ini benar hanya di tinggali dua orang saja?" Taeil berdecak kagum ketika sampai di depan pintu, bahkan halaman di depan penuh oleh bunga. Yah, mungkin itu memang taman bunga.
"Ayo kita masuk, jangan terlalu berisik." tegur Taeyong pada membernya yang lain, mereka semua mengangguk mengerti.
Dari atas sana seseorang melihat kedatangan mereka dengan datar, saat semua orang mulai masuk ke dalam dan tak lagi terlihat dia mulai berbalik, berjalan meninggalkan balkon kesukaan.
.
"Kita makan malam dulu nih?" tanya Jaehyun pada sang manager, "Iya, kita datangnya kemaleman. Ini sudah waktunya makan malam, beliau tidak suka membuang waktu." jawab manager yang bertanggung jawab untuk NCT 127, begitu sampai di ruang makan mereka di sambut oleh meja panjang dimana makanan sudah berjajar rapih.
"Silahkan duduk, tuan muda akan segera turun ke bawah," ucap seorang wanita tua yang ada di sana, mereka semua mengangguk setelah sebelumnya berterimakasih.
Dan tidak lama seorang pemuda memasuki ruang makan, atmosfer di sana berubah dalam sekejap.
Mereka sedikit terkejut di karenakan pemuda yang belum mereka kenal ini duduk jauh di ujung, seperti orang yang tidak ingin dekat dengan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fullsun~🌻
FanfictionTak pernah mereka lihat si Fullsun menitikkan air mata, namun hari ini, untuk pertama kalinya mereka menyaksikan kepedihan mendalam si Fullsun~NCT Wajah bahagia itu menyimpan banyak luka, menampung semua beban yang ada. •Brothership •NCT | WAYV •F...