Jaemin Na | 3 | End! {DITERBITKAN}

2.3K 259 116
                                    

Yoo saya up!
Ini lanjutan Jaemin Psikopat ya!
Jujur saja pas saya nulis part ini,
Tangan saya gak henti geter pas beberapa bagian :)

INGAT, JANGAN PERNAH DI TIRU DI REAL LIFE!
KALO GAK SUKA GENRE THRILLER GAK USAH BACA!
GAK SUKA PSIKOPAT GAK USAH BACA!
BAHASA KASAR!
GAK ADA SENSOR-SENSOR!
KEJADIAN MENGERIKAN JUGA DITULIS DENGAN RATA, JADI SIAP MENTAL AJA!

SEKALI LAGI, BUKAN UNTUK DI TIRU!
BUKAN UNTUK DI TIRU!
BUKAN UNTUK DI TIRU!
BUKAN UNTUK DI TIRU!

POKOKNYA JANGAN PERNAH NYOBAIN APA YANG DISARANIN JAEMIN DI PART INI, MENGERTI!!!!!!

BIAR LEBIH MENEGANGKAN COBA PUTAR LAGUNYA!

OKE, SELAMAT MEMBACA YA!

Jangan lupa tekan Bintang!




















~HappyReading~
~JanganLupaFollowAkunSaya~















"Padahal hari itu aku ingin bersujud pada appa agar melepaskanmu, tapi kau! Kau malah meninggalkanku sendiri!" teriak Jaemin di akhir, bersamaan dengan Haechan yang berteriak. "Akh!" ujung pisau itu sudah mengenai tulangnya.

"Dan saat itu terlintas di benakku, ah, aku akan membiarkan kelinci itu kabur dan nanti akan kembali ku tangkap. Saat itu terjadi, aku akan memakan selai yang paling kubenci untuk merayakannya."

.
.
.

Jaemin menanggalkan pegangannya pada pisau yang tertancap di paha Haechan, ia beralih mengambil gunting kuku di meja peralatan yang ada di samping meja makanan.

"Jaemin, apa yang kan kau lakukan?" Jeno berseru melihat Jaemin, "Kau masih ingat cerita novel kemarin? Yang kubacakan padamu sebelum tidur Lee Jeno? Itu lho~ halaman 46 baris ke 4." jelas Jaemin dan Jeno tersentak.

"Jaemin, jangan lakukan itu. Haechan saudaramu kan? Dia Kakakmu," bujuk Taeyong, dan anak itu hanya mengedikkan bahunya acuh.

Haechan merasakan saat jari Jaemin mengelus jarinya, jantungnya dag-dig-dug tidak karuan. Apa yang akan dilakukan adiknya? Tidak mungkin Jaemin berniat memotong kuku kan? Lagipula jari Haechan berkuku pendek!

Jaemin menatap datar, lalu tanpa perasaan dia menarik kuku jari Haechan dari tempatnya, "AKHHH!!" teriakan Haechan terdengar. Itu sangat sakit.

"Khekhekhe, gimana? Ini kuku jarimu lho," pamer Jaemin, semua member meneguk ludah. Jari yang seluruh kukunya di cabut terlihat berdarah.

"Dua... Tiga... Empat..."

"Akhh!!!"

Setiap kuku jari di ambil Haechan berteriak, semua member hanya bisa menatap nanar. Mereka terpaku melihat kejadian di depan. 10 kuku jari Haechan di cabut menggunakan gunting kuku.

"Kakak, kau selalu meninggalkanku sendiri. Bahkan setelah hari itu kita bertemu kau berpura-pura tidak mengenaliku. Kau tidak menyayangiku kan! Kau tidak menyukaiku!" teriak Jaemin tiba-tiba, gunting kuku di tangannya ia banting. Lalu dengan cepat Jaemin mengambil pecut.

"Ja-jaemin-ah... Bukan aku tidak menyayangimu... Hanya saja..." Haechan tidak melanjutkan ucapannya, dia meringis, apa harus dia mengatakan bahwa ia takut? Jaemin bisa semakin menjadi nanti.

Ctasshhh...
Ctaassshhh...

Jaemin memecuti panggung Haechan, Chenle berusaha menutup mata juga telinga. Sedang Jisung menatap kosong ke depan.

Fullsun~🌻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang