Oke guys, ini sebenernya tulisan udah lama.
Gue tiba-tiba mau publish ini.
Yaudah, jadi gue publish deh.
Satu hal, ini cuman hasil karya gue dan imajinasi gue. Karna di realita, belum tentu benar.
Selamat membaca~~Salam hangat dari Istrinya Lee Haechan~~
Anak kembar itu berbeda, ikatan mereka terlalu kuat. Jika si sulung terluka maka si tengah yang akan merasakan dan jika si tengah terluka maka si bungsu yang merasakannya, begitupula si bungsu, jika dirinya terluka maka yang akan merasakannya adalah si sulung. Bahkan bekas luka! Aneh bukan? Namun kenyataannya memang begitu.
.
.BRUK...
"HAECHAN!" teriakan semua member 127 bergema, mereka segera menyingkirkan camera yang menimpuk tubuh magnae mereka.
"Kau baik-baik saja huh? Astaga! Bagaimana bisa camera itu jatuh?" seru sang manager marah pada salah satu staff, sedangkan staff itu hanya bisa membungkuk meminta maaf.
"Aku baik-baik saja..." ujar Haechan, itu memang benar. Yang ia khawatirkan sekarang bukanlah dirinya, namun orang lain.
"Sudahlah, kalian pulang ke dorm sekarang. Haechan butuh istirahat, aku yang akan mengurus sisanya, lagian sesi pemotretan sudah selesai." ujar sang manager lagi, semua mengangguk. Yuta memapah Haechan, dia yang memaksa. Padahal Haechan baik-baik saja.
Sampai di dorm mereka memilih untuk membersihkan badan dan berkumpul di ruang tengah, daritadi Haechan hanya bengong.
"Chan kau baik-baik saja? Apa punggungmu terluka? Jika sakit, katakan saja!" ucap Mark yang benar-benar khawatir namun Haechan menggeleng.
"Memang kenapa hyung?" tanya Chenle dengan pandangan fokus pada TV. Diruangan itu sedikit gaduh oleh member WayV juga Dream. Biasanya Haechan ikut bergabung, namun semenjak kejadian tadi ia lebih banyak diam. Membuat semua hyungnya khawatir.
"Chan?" panggil Jaemin yang sadar temannya itu kembali melamun, "Ah, ne? Ada apa Jaemin?" tanya Haechan. Kini semua menatap Haechan.
"Kau terlalu banyak melamun Haechan." ujar Ten dan Haechan menunduk. Tiba-tiba matanya berair, ia menatap semua member 127.
"Hyungdeul..." panggilnya dengan nada bergetar, makinlah semua kalut. Takut terjadi sesuatu.
"Apa punggungmu sakit Haechan?" tanya Doyoung lembut, "Kita pergi ke dokter sekarang." lanjut Taeyong namun Haechan menggeleng.
"Apa.. Apa... Camera itu jatuh sangat keras mengenai punggungku?" tanya Haechan bergetar, mereka mengernyit.
"Ya, itu sangat keras Chan. Makanya kami sangat khawatir pada punggungmu, takut ada lebam disana. Kau yakin baik-baik saja?" tanya Johnny yang benar-benar khawatir.
"Johnny hyung benar, bahkan suaranya sangat keras." tutur Jaehyun, makin lah tubuh Haechan bergetar. Ia menangis.
"Hyung... Bagaimana ini hiks bagaimana ini... Aku... Aku... Itu benar-benar kecelakaan hiks aku benar-benar tak sengaja... Bagaimana ini???" wajah ketakutan Haechan menjadi tanda tanya semua member, dengan sigap Yuta dan Jungwoo menenangkan bayi besar itu.
"Tenanglah Chan... Katakan pada kami, kau takut sesuatu?" tanya Jungwoo lembut dan Haechan diam.
Triririring....
Handphone Haechan berdering, semua menatap benda persegi itu. Tangan Haechan bergetar hebat, tapi tak ayal ia angkat.
"YA!!!!" Sebuah teriakan kemarahan terdengar, beberapa member bahkan berjengit kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fullsun~🌻
FanfictionTak pernah mereka lihat si Fullsun menitikkan air mata, namun hari ini, untuk pertama kalinya mereka menyaksikan kepedihan mendalam si Fullsun~NCT Wajah bahagia itu menyimpan banyak luka, menampung semua beban yang ada. •Brothership •NCT | WAYV •F...