Jangan lupa votement okeh?? Happy reading guys!!
O_o
Lisa, mina, rose sama jiho udah ngumpul diruang tamu. "Jalan kaki aja sudah, dekat juga kok" ucap jiho, mumpung bisa merasakan udara segar. "Hayuklah,, sekalian olahraga juga" ucap rose lalu berdiri. "Lu udah sekurus lidi yaa rose" sinis jiho. "Ngaca yaa goblok" ucap rose tak kalah sinis.
"Udah min,, kita tinggalin aja mereka" ucap lisa lalu menyeret mina. "Sianjir! Tungguin bangsat!!" umpat mereka berdua kompak lalu mengejar lisa fan mina yang sudah keluar dari pekarangan rumah 97 house.
Keempat gadis itu hanya menggunakan celana training kaos lengan pendek dan jaket. Rambut lisa dan rose diikat, sedangkan mina dan jiho digerai.
Mereka memasuki supermarket. Lisa berjalan menuju deret sayur dan buah buahan, mina berjalan menuju deret softex, jiho dan rose jalan menuju deret kosmetik dan snack. Lisa mengambil semua kebutuhan yang mencukupi hingga sebulan lamanya. Ribet kalo keluar masuk super market tiap minggu.
Mina mendekati lisa lalu memasukkan softex yang dibelinya kedalam troley.
"Ada yang visa gw bantu lis??" tanya mina. "Hmm,, tolong ambilin teh, syrup, susu, sama kopi yaa min! Gw masih nyari garamnya" ucap lisa, mina mengangguk. Akhirnya objek yang lisa cari ketemu, garam terlektak di rak paling atas. Sedangkan lisa kesulitan mengambilnya.
"Shit,, kok tinggi banget??" umpat lisa, tiba tiba ada tangan yang terulur dan mengambilkan sebungkus garam itu untuk lisa. "Eoh?! Makasih!" ucap lis membungkuk lalu melihat siapa manusia baik hati yang mengambilkannya garam.
"Eoh?! Kak jaemin?!" kaget lisa, jaemin hanya tersenyum. "Kakak ngapain disini??" tanya lisa. "Yaa belanja lah lalisa!! Emang mau ngapain lagi?!" tanya jaemin gemas, lisa hanya menunjukkan cengirannya.
"Sama siapa ke sini??" tanya jaemin celingak celinguk. "Itu,, sama rose jiho dan mina" jawab lisa, jaemin mengernyit bingung. Sedetik kemudian objek yang dibicarakan pun menampakkan wajahnya dihadapan jaemin dan lisa.
"Ada kak jaemin??" tanya mina canggung, beda lagi sama rose dan jiho yang udah klepek klepek sendiri gara gara disenyumin jaemin. "Kalian ngapain?? Kok banyak banget belanjaannya??" tanya jaemin bingung, keempatnya menoleh.
"Itu kak,, kita tinggal bareng"
***
Sekarang mereka sedang ada diwarung nyai sooman. Mereka memesan sate dengan es teh manis sebagai minumannya.
"Kalian kenapa bisa tinggal bareng??" tanya jaemin lagi setelah mereka mendaratkan bokong mereka dikursi panjang yang terbuat dari kayu itu. "Itu kak,, kita disuruh tinggal bareng orang tua kita. Ada alasan sendiri katanya,, yang pasti mereka nyuruh kami tinggal bukan karena nggak sayang sama kami" jawab mina cepat.
"Terus kalian dikasih uang nggak untuk kebutuhan kalian??" tanya jaemin. "Dikasih kok kak,, cuman yang paling mendominasi tuh ayahnya lisa" jawab jiho, jaemin mengangguk mengerti. "Tinggal sama siapa aja??" tanya jaemin. "Kami berempat, jaehyun, jungkook, bam bam, mingyu, deka, yugyeom, juned, jihyo, charyeon, eunha, yuju dan eunwoo" jawab rose, entah kenapa mendengar nama eunwoo membuat jaemin tidak suka.
Pesanan merekapun sampai, mereka melahap makanan mereka dengan tenang. Tanpa sepengetahuan orang lain, jaemin menatap lisa secara intens.
Dengan melihat gadis itu berada didekatnya membuatnya bahagia begitu saja.
*_*
Keempat gadis itu sudah pulang dan meletakkan belanjaan mereka di bar dapur. Lisa mengusap bahu sebelah kirinya, entah kenapa sangat pegal. "Lu istirahat aja lis,, ntar gw panggilin jihyo sam chayeon buat ngerapiin inj semua" ucap jiho, lisa mengangguk lalu berjalan menuju kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our house ᶠᵗ (97ˡⁱⁿᵉ)✔
Teen FictionMereka disuruh tinggal bareng oleh orang tuanya, dan tau alasan mereka disuruh tinggal bersama setelah seorang gadis mengungkapkan alasannya. Mereka itu definisi manusia punya visual yang bukan kaleng kaleng tapi ketutupan karena sikap mereka yang...