Tiati ama typo,, jangan lupa votement okeh?!
Happy reading guys!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Rencananya hari ini mereka mau ke lubang jepang. Mereka membeli tiket dan masuk kedalam, para wisatawan ramai berfoto. Ada juga monyet monyet yang menganggu wisatawan.
"Jadi keinget lucas" tawa lisa, jaemin menatap gadis itu. "Emang lucas kenapa??" tanya jaemin penasaran. "Eskrimnya lucas diambil monyet waktu itu" jaemin terkekeh pelan mendengarnya. Jaemin menggenggam tangan lisa. "Ayo!" lisa hanya mengangguk.
"Na,, terowongannya nggak seram kan??" tanya lisa ketika melihat tangga menurun yang gelap, sumber cahaya hanya berasal dari lampu berwarna biru. Itupun masih gelap. "Mana lily aku yang pemberani hmm??" jaemin mengusap rambut lisa pelan.
"Kalo kamu takut,, kan ada aku. Kamu pegang tangan ku yaa?? jangan sampai hilang" lisa menggerutu mendengarnya. "Kamu kira aku anak kecil gitu??" sewot lisa, jaemin terkekeh mendengarnya.
"Badan kamu kan kecil sa" lisa memukul lengan jaemin, membuat pria itu meringis kesakitan. "Enak aja!! ini tuh ideal tau!!" kesal lisa, jaemin hanya mengangguk. Daripada lisa tambah ngambek kan?? jaemin lagi capek ngurusin lisa kalo gadis itu ngambek.
"Ayo,, nggak usah takut. Hantunya nggak gigit kok" ucap jaemin, menarik lisa untuk masuk secara perlahan. "Hantu mana ada gigit na" jaemin diam diam tersenyum melihat lisa yang sudah tidak takut lagi.
"Jadi,, di terowongan ini,, dulunya penjara. Penjara tahanan rakyat,, penjara orang yang berkhianat,, dan juga gudang senjata sama markas tentara jepang" ucap jaemin menerangkan, karena pria itu tau lisa belum pernah kesini.
"Tuh,, liat tengkoraknya" jaemin mengarahkan kepala lisa pada jeruji besi. yang didalamnya terdapat beberapa tengkorak yang sudah tergeletak begitu saja. "Ih! ga mau!" lisa langsung menarik kepalanya menghadap kearah lain.
Jaemin terkekeh melihatnya. "Disini tempat orang jepang menyusun strategi mereka,, kalau misalnya ada perlawanan dari rakyat" jaemin menunjuk sebuah lorong lain yang panjangnya tak terhitung.
"Mau lewat sana??" tawar jaemin, lisa menggeleng ribut. "Ih! nggak mau!! lewat sini aja!! ngapain lewat sana" lisa langsung menarik jaemin. Sebenarnya jiwa petualang lisa itu tinggi banget,, tapi entah ketinggalan dimana sampai lisa rada takut.
"Mau putar balik atau lewat sini aja?? soalnya jalan keluar ada dua" tanya jaemin. "Kalau lewat sini??" tanya lisa, jaemin tampak berpikir. "Kalau lewat sini,, kita harus melewati kuburan dulu baru sampai ditempat tadi" jawab jaemin.
Lisa terdiam setelahnya, kenapa nggak ada pilihan yang bagus??. Jaemin menatap lisa, menunggu jawaban gadis itu. "Yaudah,, lewat sini aja" jaemin mengangguk lalu menarik tangan lisa menuju pintu keluar lubang jepang itu.
Tanpa mereka sadari, pengunjung yang lain mengikuti mereka. Entah karena gemas sama kelakuan mereka, entah karena kagum sama visual mereka.
Untuk sampai ditempat tadi, mereka harus menaiki tangga hingga sampai dikuburan yang jaemin bilang. Jaemin hendak melangkahkan kakinya memasuki kuburan, namun tangan lisa mencegah pergerakan pria itu.
"Baca salam dulu na" jaemin hanya menunjukkan cengirnya lalu mensejajarkan dirinya dengan lisa.
"Assalamu alaikum"
Selama dikuburan, mereka tak berbicara sedikitpun. Nggak boleh kata lisa, katanya nggak sopan sama ahli kubur. Keluar dari kuburan juga baca salam, biar ahli kuburnya jawab salam juga. Itu kata lisa, bukan kata author.
Mereka melewati pasar kecil yang menjual aksesoris seperti baju tydie, kain sarung, gantungan kunci, batik, dll. Akhirnya mereka sampai ditempat tadi, dipintu masuk terowongan tadi.
"Na,, fotoin aku dong!" pinta lisa, jaemin mengangguk lalu memotret lisa yang sudah sibuk berpose. "Foto berdua yuk ly! biar jadi kenang kenangan gitu" ajak jaemin, lisa hanya mengangguk lalu mendekat kepada jaemin.
Lisa memeluk jaemin, erat sekali. Sampai sampai jaemin kesulitan bernafas. "Sa,, jangan erat erat napa. Ntar kalo aku isded gimana?? kamu jadi sedih" pinta jaemin. "Alhamdulillah kalo gitu" jaemin cemberut seketika.
"Tega amat" jaemin menoyor kepala lisa, namun sedetik kemudian pria itu mengusap bekas toyorannya tadi. Keduanya berfoto sambil tersenyum lebar. "Bagus amat,, jadi estetik" senyum lisa yang diangguki jaemin.
"Sekarang kita kemana lagi??" tanya jaemin, lisa tampak berpikir. "Rumah kelahiran bung hatta" ucap lisa semangat, jaemin tersenyum dan mengusap surai lisa lembut.
"Ayo"
.
.
.
Keduanya sampai dirumah kelahiran bung hatta, keduanya membayar tiket lalu masuk dan disuguhkan dengan rumah yang bernuansa tradisional walau sudah sempat direnovasi. Semuanya terbuat dari kayu, bahkan semua perabotannya masih lengkap hingga sekarang.
"Bedanya sama istana bung hatta apa??" tanya lisa, jaemin menoleh. "Kalau istana bung hatta itu tempat pertemuan penting beliau,, atau kalau ada yang menyewa temnpat itu untuk melakukannsebuah acara. Kalau rumah kelahiran,, tempat bung hatta besar sampai umur 11 tahun hingga pindah kepadang untuk melanjutkan sekolah menengah" jawab jaemin, lisa mengangguk paham.
"Eyy tau semuanya yaa?? pintar banget pacar aku" goda lisa, lihatlah waja memerah jaemin. Kenapa sekarang lisa yang suka menggodanya. "Udah ah! mending kita pulang yuk! udah mau malam juga" ajak jaemin yang berusaha mengalihlkan perhatian.
Lisa hanya tertawa pelan melihat jaemin yang masih malu malu kucing. "Ayo" lisa menggandeng lengan jaemin untuk keluar dari sana. Mereka kembali ke hotel untuk makan malam dan beristirahat.
.
Keduanya rebahan dikasur sambil menonton tv. "Besok kita mau kemana??" tanya lisa, jaemin terdiam. "Istana pagaruyuang?? mau??" tanya jaemin, lisa mengangguk antusias. "Tapi kita harus berangkat pagi pagi,, soalnya lokasi istana itu jauh" ucap jaemin lalu mengecup surai lisa.
Lisa hanya mengangguk. "Terserah pemandu wisata aja mah" ledek lisa, jaemin berdecak sebal. Pria itu bergerak untuk mengecup bibir lisa. " Sejak kapan pandai godain aku" tanya jaemin deep voice miliknya, mengendu ngendus leher lisa.
Lisa menahan geli yang teramat pada lehernya. "Sejak kamu sering godain aku,, makanya aku belajar sama mingyu buat ajarin aku. Biar aku bisa balas godain kamu" jawab lisa, wanita itu berusaha untuk menjauhkan kepala jaemin dari lehernya.
"Aku nggak bakal sentuh kamu sampai kita udah sah,, tapi kalau kayak gini doang boleh kan??" tanya jaemin menatap lisa, pria itu sudah menindih tubuh lisa sekarang. Lisa terdiam mendengarnya.
"Kalo kamu kelepasan gimana??" lisa sih nggak masalah aja, tapi gadis itu takut kalo jaemin berbuat yang lebih jauh. Jaemin tersenyum manis. "Kalo aku kelepasan sebelum kita sah,, aku langsung kena karma deal??" lisa mengangguk.
"Deal,, awas aja kelepasan"
"Iya iya,, insya allah nggak bakal kelepasan"
Jangan lupa votement okeh??
Stay healthy guys!!
See u next part!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Our house ᶠᵗ (97ˡⁱⁿᵉ)✔
Fiksi RemajaMereka disuruh tinggal bareng oleh orang tuanya, dan tau alasan mereka disuruh tinggal bersama setelah seorang gadis mengungkapkan alasannya. Mereka itu definisi manusia punya visual yang bukan kaleng kaleng tapi ketutupan karena sikap mereka yang...