Tiati ama typo,, jangan lupa votement okeh?? Happy reading guys!!
...
Malamnya, lisa dan rose langsung pergi dari 97 house tanpa sepengetahuan teman teman mereka. Mereka sudah memakai masker dan rambut palsu untuk menutupi identitas mereka.
"Dimana lokasinya lis??" tanya rose. "Di kamar club art,, club yang di datangin eunwoo kemarin" jawab lisa tanpa mengalihkan perhatiannya dari jalanan rose mengangguk paham.
Sesampainya di club, kedua gadis itu turun dan memasuki club. Rose bergidik ngeri melihat pemandangan yang ada di club itu, disana nggak cuman cewek yang jadi penari, tapi laki laki juga. Trus mereka juga liat laki laki yang digituin sama om om berpertu buncit.
"Nggak usah dilihat,, kita langsung ke tempatnya aja" ucap lisa lalu berjalan mendahului rose, rose pun menyusul gadis itu. Saat melewati kamar kamar diclub itu, telinga kedua gadis itu mendengar desahan desahan keras. Membuat rose bergidik ngeri sekaligus jijik.
Lisa mengetuk pintu salah satu kamar VVIP yang ada di club itu. Pintu pun terbuka dan menampakkan seorang pria shirtless dan menampakkan sixpacknya. "Dia ada didalam??" tanya lisa lalu masuk kedalam diikuti rose. "Ada nona,, mereka menyiksanya dikamar mandi" jawab orang itu, lisa mengangguk paham.
"Seret dia dan siksa dia didepan kami" ucap lisa, pria itu mengangguk paham lalu masuk kekamar mandi. Tak lama setelahnya, pria itu keluar sambil menyeret sowon seperti binatang. Dibelakangnya ada dua pria berperut buncit.
"Owh?! Ada dua wanita lagi ternyata" ucap salah satu pria itu yang hendak mendekati lisa, namun ucapan lisa membuatnya berhenti. "Mendekat,, itu saya potong tuan" ucap lisa sambil melirik daerah privasi pria itu, ketiganya sontak menutupi daerah itu dengan tangan mereka.
"Cepat selesaikan tugas kalian,, saya tidak memilik waktu yang banyak" ucap lisa lalu memainkan hpnya, pria yang memilik sixpack tadi menghempaskan sowon ke kasur. Lalu ketiganya mulai melakukan hal 'itu'.
Rose menatap lisa yang sedang memainkan hpnya. "Lis,, lu kenal mereka darimana??" tanya rose sambil berbisik. "Yang sixpack bodyguard ayah,, yang duanya orang sini. Rencananya si jalang udah mati,, gw bakal bunuh mereka. Lagian mereka juga udah nggak pantas hidup" jawab lisa berbisik, rose mengangguk paham.
Saat mereka berbincang,, si bodyguard menghampiri mereka. "Saya pergi dulu,, jangan lupa bereskan kekacauan ini" ucap lisa berdiri dari duduknya, bodyguard itu mengangguk lalu memberi hormat pada lisa.
Lisa dan rose pun keluar dari club itu lalu memasuki mobil dan pergi dari tempat laknat itu. "Terus gimana kelanjutannya lis??" tanya rose. "Besok kita tunggu berita dia dan keluarganya dibunuh" ucap lisa dengan seringai andalannya, rose bergidik ngeri melihatnya.
***
Keesokan harinya, 97 gengs sarapan seperti biasanya. Lisa sudah berangkat duluan, meninggalkan teman temannya yang sedang sarapan. Katanya sih dipanggil pak dong hae.
Dan suasana dimeja makan itu tidak pernah damai seperti pandangan orang ketika pertama kali melihat mereka.
"Berangkat sekarang?? Masih jam setengah tujuh sih" ucap yugyeom melihat jam tangannya. "Berangkat sekarang aja,, kasian lisa belum sarapan" jawab jiho mengingat lisa pergi dengan terburu buru.
"Chae,, sarapan lisa udah lu siapin??" tanya miyeon. "Udah Yeon,, gw udah siapin hilonya juga" jawab chaeyeon sambil menunjukkan paper bag yang ada ditangannya. "Yaudah,, sekarang kita berangkat" ajak bangchan.
Merekapun berangkat dengan dua mobil, sesampainya disekolah, mereka mendengar bisikan bisikan setan disana sini. Tapi yaa,, bisikan itu bukan untuk mereka. Tapi untuk berita yang muncul yang tadi pagi. Itu sih kata mingyu yang nggak sengaja dengar bisikan itu.
"Berita apa sih emang??" heran jungkook setelah mereka duduk dikelas, kelas mereka juga tak kalah julidnya tentang berita pagi yang katanya menggemparkan sekolah itu.
"Eh anjir!"
Mereka menoleh pada deka yang barusan teriak. "Kenapa sih kyeom?? Pagi pagi udah teriak aja" heran mina. "Kalian harus liat berita ini coeg!!" teriak yuju histeris. Merekapun mendekati deka dan yuju.
"Tadi malam,, terjadi pembunuhan di club art. Seorang wanita tewas dengan pakaian yang sudah hilang dan dua pria dengan isi perut yang sudah keluar. Dan pembunuhan yang dialami oleh keluarga korban wanita berinisial 's'. Sampai saat ini, polisi tidak menemukan bukti dan motif dari pembunuhan ini"
Mereka terdiam melihatnya, dari yang mereka lihat, rumah itu seperti rumah sowon. "Serius?? Gw kira cuman kak jalang doang yang mati,, tau tau keluarganya juga ikut mati" celetuk bam bam. "Kabarnya sih,, orang tua kak sowon kerja di perusahaan ayah lisa dan ayah rose" jawab Juned, semua mata tertuju padanya.
"Emang sih,, orang tuanya juga korupsi di perusahaan paman Siwon dan ayah rose" jawab jaehyun setuju. "Tapi nggak mungkin kan?? Lisa ngelakuin itu??" tanya jungkook yang menuduh lisa. "Enak aja lu nuduh lisa,, tadi malam lisa di kamar nya kok!! Dia tidur sama rose. Iya kan rose??" tanya jihyo mengikut lengan rose, rose hanya mengangguk.
'Lisa lisa. Gw kira lu cuman ngincar si jalang sama dua om gendut itu,, tapi lu juga ngincar keluarganya. Makasih deh,, lu juga ikut ngincar keluarganya. Jadi ayah gw nggak perlu repot ngurus karyawan korupsi itu'-rose
"Anak basket,, kita latihan dulu. Ntar lisa nyusul" ucap mingyu sambil melihat chatnya dengan lisa, anak basket pun keluar menuju lapangan basket sekolah mereka.
"Kita pemanasan dulu,, lisa nyusul nanti" ucap mingyu. Mereka pemanasan dengan rapi, saat sedang pemanasan mereka dikejutkan karena seseorang dobrakan pintu dari koridor.
"Kayaknya itu kak lisa" celetuk yeonjun. Dan benar saja, tak lama setelah itu terlihat lisa yang berlari kearah mereka lalu bertekuk lutut didepan mereka untuk mengatur nafasnya dengan kasar.
"Jan lari lis,, kita tungguin lu kok" kekeh joy lalu mengusap punggung lisa. "Langsung mulai yaa??" ucap lisa memelas, dia punya banyak agenda hari ini. Mereka ingin menolak tapi takut kena amuk lisa.
Akhirnya mereka memilih untuk memulai latihan basket.
***
Sekarang lisa, rose, dan jisoo sedang dalam perjalanan ke kantin. "Eh! Gw beli air dulu ya. Lu berdua mau nitip??" tanya jisoo. "Softdrink aja soo" jawab rose. "Gw samain kayak rose soo,, kami tungguin disini yaa" ucap lisa, jisoo mengangguk lalu pergi kekantin.
"Katanya lu cuman ngincar si tiang doang" ucap rose memperhatikan sekitar. "Yaa,, sekalian antek anteknya. Lagian kalo mereka di biarin yang ada kita tambah repot" jawab lisa, rose mengangguk paham.
"Gw berutang terima kasih sama lu lis,, kalo nggak diporotin terus uang ayah gw sama dia" ucap rose. "Sans aja" kekeh lisa, tak lama setelah itu, jisoo datang menghampiri mereka. "Nih softdrink lu berdua" ucap jisoo sambil menyerahkan dua kaleng softdrink kepada lisa dan rose.
"Makasih chu" ucap keduanya, jisoo mengangguk. Merekapun melanjutkan perjalanan mereka menuju ruang dance. Sesampainya disana, sudah ada dance putra dan Jennie yang sedang berbincang bincang.
"Langsung mulai??" tanya lisa lalu meletakkan tasnya disudut ruangan, semuanya mengangguk setuju. Merekapun memulai latihan dengan serius.
Dan lama kelamaan, lisa merasakan pusing menyerang kepalanya. Namun lisa menahan pusing itu, seolah itu adalah angin lalu. Dan lisa tidak menyadari sesuatu, bahwa ada sesuatu yang keluar dari tubuhnya.
"LISA!! LU MIMISAN ANJIR!!"
Jangan lupa votement okeh?? See u next part guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Our house ᶠᵗ (97ˡⁱⁿᵉ)✔
Roman pour AdolescentsMereka disuruh tinggal bareng oleh orang tuanya, dan tau alasan mereka disuruh tinggal bersama setelah seorang gadis mengungkapkan alasannya. Mereka itu definisi manusia punya visual yang bukan kaleng kaleng tapi ketutupan karena sikap mereka yang...