Tiati ama typo,, jangan lupa votement okeh?? Happy reading guys!!
***
Lisa udah selesai mandi, matanya melihat jaemin yang sedang main hp diatas kasur. "Kak,, mandi gih! Aku mau masak makan malam" ucap lisa lalu duduk dimeja rias guna mengeringkan rambutnya.
"Nanti atuh lis! Ini lagi seru serunya main game" ucap jaemin yang sedang main mobile legenda. Lisa menatap tajam jaemin dari pantulan kaca. "Kak,, kalo kakak nggak mandi dalam hitungan ketiga,, aku banting hpnya" ancam lisa, namun jaemin tak menghiraukannya.
"1"
"2"
"3"
Lisa menghela nafas kesal, gadis itu bangkit dan berjalan mendekati jaemin. Gadis itu berkacak pinggang lalu menarik telinga jaemin sedikit kencang, membuat jaemin meringis kesakitan.
"Mandi nggak kak!! Kalo nggak sampe telinga kakak putus baru lisa lepasin!!" kesal lisa, jaemin meringis. "Iya iya! Ini aku mandi" cemberut jaemin, jeweran lisa pun melonggar.
"Nah! Gini kek dari tadi" ucap lisa lega lalu kembali duduk dimeja rias, jaemin mengerucutkan bibirnya menatap lisa. "Galak amat,, cocok deh jadi istri aku" gumam jaemin.
Blamm
Jaemin berjengit kaget ketika lisa membanting sisirnya diatas meja. "Sekali lagi Ngadi Ngadi,, nggak ada cium satu bulan" ucap lisa melotot, jaemin yang mendengar itu panik dan buru buru mendekati lisa lalu memeluk gadis itu dari belakang dengan manja.
"Ih! Jangan! Janji deh nggak lagi!!" rengek jaemin, lisa tersenyum menang. "Tapi siapa tau jadi kenyataan kan??" tanya jaemin pelan.
Plakk
***
Sekarang lisa sedang memasak di dapur itu. Lisa hanya memasak dengan bahan seadanya, mungkin nanti dia akan keluar untuk membeli bahan di minimarket terdekat. Tapi masalahnya, lisa tidak tau daerah sekitar sini.
Lisa menghela nafas kasar, entah keberapa kalinya gadis itu menghela nafas. Hingga sebuah tangan kekar melingkar diperut sixpacknya.
"Udah cocok yaa jadi istri sama ibu anak anak aku"
Lis menghela nafas lagi, kenapa jaemin jadi menyebalkan sekarang??. "Iya kak! Iya! Sebahagia kakak aja" ucap lisa pasrah, lelah dengan jaemin yang terus ngomong jadi istrinya. Jaemin terkekeh pelan, senang sekali menganggu lisa itu.
Jaemin menyandarkan dahinya pada bahu lisa sambil menikmati aroma tubuh lisa. "Pacar aku wangi banget sih!!" puji jaemin, lisa tersenyum tipis. "Iyalah! Pacar siapa gitu loh" senyum lisa, jaemin kembali terkekeh.
"Masak apa manis??" tanya jaemin, wajah lisa berubah menjadi datar. "Masak itu" jawab lisa datar, jaemin ngeblank mendengar ucapan lisa yang datar itu. Sedetik kemudian jaemin memekik kaget tepat ditelinga lisa.
"Astaga lisa!! Berdosa sekali kamu!!" pekik jaemin, lisa menghela nafas pasrah. Jaemin itu kadang nggak jelas, tapi lisa cinta. Gimana dong?!.
"Kakak nggak lihat aku lagi masak apa??" tanya lisa datar, jaemin hanya menunjukkan cengirannya. "Yaa maaf atuh" cengir jaemin, lisa hanya bisa menggeleng dan melanjutkan acara memasaknya yang sempat tertunda.
Setelah menyelesaikan masakannya, lisa menghidangkan masakannya dibantu jaemin dimeja makan. Setelahnya, lisa duduk disebelah jaemin.
"Kayaknya masakan kamu enak banget" ucap jaemin, lisa terkekeh pelan. "Jangan nangis yaa" goda lisa, jaemin menggeleng ribut. "Nggak bakal nangis lah! Cewek kayak kamu mana mungkin masakannya nggak enak?!" tanya jaemin rada ngegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our house ᶠᵗ (97ˡⁱⁿᵉ)✔
Fiksi RemajaMereka disuruh tinggal bareng oleh orang tuanya, dan tau alasan mereka disuruh tinggal bersama setelah seorang gadis mengungkapkan alasannya. Mereka itu definisi manusia punya visual yang bukan kaleng kaleng tapi ketutupan karena sikap mereka yang...