part 104

398 37 2
                                    

Tiati ama typo, jangan lupa votement okeh?
Happy reading guys!

























































Lisa menatap surat itu dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Kenapa, jaemin tak memberi tahunya?

Saat suara gemericik air berhenti, lisa segera memasukkan surat itu kedalam amplopnya lalu meletakkannya ditempat semula.

Setelahnya, lisa langsung duduk disofa kamar jaemin. Hingga jaemin keluar menggunakan handuk yang terlilit di pinggangnya, membuat lisa sedikit teralihkan.

"Ly?" jaemin tersenyum manis. "Bentar yaa?" lisa hanya mengangguk, membiarkan jaemin kembali masuk kedalam kamar mandi. Seketika wajah lisa kembali berubah, lisa menghembuskan nafasnya.

"Na, aku harus gimana?" lirih lisa, jujur saja, lisa bingung. Apakah ia harus senang? Atau sedih?.

Tak lama setelahnya, jaemin keluar menggunakan celana hitam dan kemeja putih dengan rambut yang masih basah. Jaemin mengambil hair dryer lalu mendekati lisa.

"Ly" lisa mendongak, mendapati jaemin dengan cengiran khasnya. Lisa hanya terkekeh, menyuruh jaemin duduk dibawah agar dia lebih mudah untuk mengeringkan rambut pemuda itu.

"Na" panggil lisa, jaemin hanya berdehem. "Kamu kan udah lulus, habis ini mau kuliah dimana?" tanya lisa, jaemin diam tak menjawab. Membuat lisa yang dibelakang sana menghela nafas pelan.

"Kan aku udah bilang, kalau aku kuliah di UI" balas jaemin tanpa melihat wajah lisa, lisa menatap sendu pemuda itu.

"Kenapa nggak jujur aja na?"

Setelah rambut jaemin kering, pemuda itu bangkit untuk bersiap siap. Setelah semuanya rapi, jaemin kembali mendekati lisa. Meminta gadis itu untuk memakaikan dasinya, dan lisa hanya menurut.

"Udah semua?" tanya lisa, jaemin mengangguk lalu menggandeng lisa untuk turun. Diruang keluarga, ada Jessica yang sedang menonton TV.

"Wah! Calon mantu mama cantik banget" puji Jessica, meski sudah memuji lis tadi. Apa salahnya memberikan pujian dua kali?.

"Iya dong ma! Kan pacar aku" ucap jaemin bangga Jessica mendengus. "Pacaran aja bangga, nikahin sana. Biar mama bisa masak bareng lisa tiap hari" suruh Jessica, seketika lisa tersedak air liurnya sendiri.

"Ntar kalo mama pengen masak bareng panggil aja lisa, lisa bakal kesini kok" senyum lisa, Jessica tersenyum cerah. Saat menatap jaemin, seketika rautnya berubah.

"Kamu ini loh!, bisa bisanya lisa yang jemput kamu" ucap Jessica dongkol, jaemin mendengus. "Anak mama aku atau lisa sih?" cemberut jaemin, Jessica merotasikan matanya malas.

"Udah sana! Bersenang senanglah" usir Jessica, jaemin kembali mendengus. Kedua sejoli itu pergi menuju halaman dan masuk kedalam mobil jaemin

Selama perjalanan, hening melanda mereka. Tak ada yang memulai obrolan sedikitpun. "Na" jaemin hanya berdehem. "Beneran kamu kuliah di UI?" tanya lisa.

Jaemin diam tak menjawab, kenapa lisa terus bertanya seperti itu?.

"Iyalah! Kenapa emang?" tanya jaemin, berusaha menutupi kegelisahannya. Lisa terdiam. "Nggak ada, aku cuman nanya. Soalnya kamu nggak kasih tau aku hasil testnya gimana"

Our house ᶠᵗ (97ˡⁱⁿᵉ)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang