Tiati amq typo,, jangan lupa votement okeh?? Happy reading guys!!
***
Lisa terbangun dan mendapati rose yang tertidur pulas, air liurnya berserakan kemana mana. Lisa bergidik ngeri lalu berjalan menuju kamar mandi untuk sikat gigi dan cuci muka.
Setelah itu, dia turun ke dapur untuk memasak. Kebetulan hari ini para maid libur, jadi biarkan lisa yang memasak. Hari ini, menunya adalah pancake dengan jus semangka. Lisa bisa nenghandle kedua masakannya sekaligus.
Tak menyadari kalau adiknya ada dibelakangnya, bersiap memeluknya. Dan, happ.
Lucas memeluk lisa lalu menyandarkan dagunya di bahu lisa. "Kak,, kalo bang eunwoo pengen ketemu lu gimana??" tanya Lucas pelan, lisa terdiam. "Yaa, nggak gimana gimana. Lagian gw nggak bakal kenapa napa" jawab lisa seadanya, lucas menganggukkan kepalanya.
"Kenapa emang??" tanya lisa balik. "Bang eunwoo pengen ketemu lu kak,, mau jelasin katanya" jawab Lucas, lisa melotot dan membanting spatula yang ada ditangannya kelantai. Membuat Lucas melompat kaget.
"Serius lu njing?!" pekik lisa histeris, Lucas menaikkan sebelah alisnya. "Lu kenapa sih kak?? Tadi katanya nggak papa,, sekarang kok lu malah histeris??" heran Lucas, lisa menghela nafas kasar. "Udah lah, terserah dia mau ngapain. Bukan urusan gw lagi" jawab lisa cuek lalu mengambil spatula yang tergelatak di lantai dn kembali memasak.
Masakan pun selesai, rose yang mencium wangi masakan langsung turun dengan wajah khas bangun tidur.
"Nggak cuci muka dulu rose??" tanya lisa, rose hanya menggelengkan kepalanya. "Nanti aja" ucap rose dengan suara serak. Merekapun makan dengan tenang. Kebetulan Siwon dan Yoona sedang diluar negeri, jadi hanya mereka bertiga sekarang dirumah sebesar itu.
"Jan berapa dia kesini cas??" tanya lisa, rose hanya menyimak. "Jam 9 kak,, mereka dateng kesini. Bang jaehyun kasih tau gw kalo ini juga bawa masalah pertemanan kalian,, makanya mereka dateng kesini bareng bareng" jawab Lucas.
'Pffffttt'
Rose yang sedang minum terkejut mendengar ucapan Lucas, rose menyemburkan minumannya tepat di wajah Lucas.
"Nggak asik lu anying" umpat Lucas sambil mengusap wajahnya kasar. "Seriusan mereka mau kesini?!" pekik rose histeris, lisa hanya mengangguk santai.
"Lagian mereka benar rose, ini nggak cuman nyangkut masalah antara gw sama eunwoo. Tapi ini juga nyangkut ke pertemanan kita berenam belas"
***
Semuanya hening, tidak ada yang memulai pembicaraan terlebih dahulu. "So, apa yang mai di selesain?? Gw punya kegiatan yang lebih penting daripada duduk disini nungguin seseorang ngaku" sinis lisa, gadis itu duduk diantara rose dan mina.
"Lu harus percaya lis! Gw tiba tiba disosor ae sama dia!!" ucap eunwoo dengan satu nada lebih tinggi. Dengan artian, eunwoo membentak lisa.
"Oh ya?? Kalo lu nggak terima,, kenapa lu bales??" tanya lisa datar, chaeyeon menunjukkan video yang diambilnya di uks. Menunjukkan eunwoo membalas ciuman sowon dan hampir membuka baju wanita itu jika tidak ingat itu adalah tempat umum.
"Siniin hp lu" ucap lisa datar, eunwoo menatap tangan lisa. "Kalo lu bersikeras kalo bukan lu yang ngelakuin nya,, kasih hp lu ke gw" ucap lisa sekali lagi.
Dengan ragu ragu, eunwoo memberikan hpnya pada lisa. Lisa langsung menekan sandi hp eunwoo, lisa pernah dikasih tau oleh eunwoo.
Belum memeriksa album foto dan chat eunwoo dengan sowon, lisa sudah jijik duluan. Bagaiman tidak? Lockscreen pria itu menunjukkan sowon yang memperlihatkan miliknya pada kamera hp eunwoo.
Lisa membuka album foto eunwoo dan mendapati semua foto sowon naked memenuhi album foto eunwoo. Bahkan foto dirinya sedang tersenyum juga ada disana, walaupun kalah saing dengan jumlah foto sowon.
Lisa mengirim semua foto sowon ke hp nya. Setelah itu lisa beralih pada chat eunwoo dengan sowon. Lis menghela nafas kasar melihat chat itu dipenuhi dengan sex dan romantisme.
Apaan ini??
"See?? Chat lu sama sowon lebih banyak ke hal negatif daripada positif. Album foto lu penuh sama foto sowon lagi naked, kalo kayak gini gw yakin lu udah nggak perjaka lagi" sinis lisa, tangannya menekan tombol send pada grup 97 gesrek.
Mereka semua melotot melihat foto foto itu.
"Nggak nyangka gw woo, ternyata lu lebih brengsek daripada gw" ucap jungkook geleng geleng kepala tak percaya. "Sekarang gw tau harus pergi ke kubu siapa" gumam yugyeom menganggukkan kepalanya.
"Gw nggak nyangka saudara gw brengsek banget"
Mereka menoleh tak percaya pada eunha. Gadis itu tadi bilang apa?? Brengsek?? Gw??. "Kamu nggak kesurupan kan ha??" tanya mina menempelkan tangannya didahi eunha, eunha menepis tangan mina pelan.
"Gw pura pura polos asal kalian tau, jadi dari sini gw tau siapa yang sebenarnya salah" ucap eunha cuek lalu menatap lisa. "Gw minta maaf atas kesalahan saudara gw. Gw tau lu nggak bakal maafin dia, tapi setidaknya jan buat gw merasa bersalah sebagai saudara dia" ucap eunha memohon.
"Sans aja ha,, lagian yang salah bukan lu. Gw udah maafin dia, tapi gw nggak akan pernah kasih hati gw buat dia" ucap lisa menenangkan. Pandangannya menatap semua orang yang ada disana.
"Sekarang lu semua balik sana. Gw sama rose bakal balik besok" ucap lisa berdiri dari duduknya. "Lis" panggil jiho, lisa menoleh. "Lu bakal kasih hati lu sama siapa??" tanya jiho pelan, lisa terdiam. Namun sedetik kemudian, dia tersenyum.
"Seorang kakak kelas bernama jaemin Giordano Agusta"
***
Sekarang rose sedang menemani lisa dikamar. "Lu yakin lis sama keputusan lu??" tanya rose pelan. "Gw yakin,, gw perlahan tertarik sama kak jaemin" jawab lisa pelan, rose hanya mengangguk paham. Awalnya dia tidak yakin ketika mengingat lisa memiliki sedikit perasaan kepada eunwoo. Namun itu sirna ketika melihat lisa yakin dengan keputusannya.
"Kalo gitu, gw tanya. Kenapa lu masih mau nampung eunwoo padahal dia udah ngelakuin hal yang jahat ke lu??" tanya rose penasaran. Untuk seperkian detiknya lisa terdiam.
"Gw harus belajar berbuat baik kepada seseorang walaupun dia udah jahat sama gw. Manusia, pasti punya kesalahan kan rose?? Nggak peduli besar maupun kecil. Contoh kecilnya gw, gw juga bisa melakukan kesalahan di detik berikutnya. Kesalahan itu murni terjadi dari kecerobohan kita atau skenario tuhan rose. Tidak ada yang mengetahui kesalahan apa yang akan kita lakukan di detik berikutnya" jelas lisa panjang lebar.
Rose tersenyum, tak salah dia memilih sahabat seperti lisa. Dia juga bisa mengambil pelajaran dari setiap nasihat lisa yang diberikan kepadanya.
"Eunwoo menyesal telah mempermainkan hati lu lis"
***
Lisa dan rose sudah siap, mereka akan kembali ke 97 house. "Lu yakin mau balik kak??" tanya Lucas tak rela. "Ntar yang mau masakin gw siapa??" tanya Lucas mewek. "Alay lu najis" sinis rose. "Yaa,, kalo mau ketemu kakak lu kerumah gw aja. Pintunya kebuka lebar kok" jawab lisa."Ntar siaa yang temenin gw tidur?!" pekik Lucas yang menjadi jadi. "Alay lu anying!!" pekik rose jijik. "Ih gelay!" jijik lisa dengan tampang jijiknya. "Bacot lu cas,, gw sama lisa mau pergi dulu. Tiati lu dirumah, jan sampe ditempelin pelakor" peringat rose. "Kalo ada apa apa telfon gw yaa cas!" ucap lisa mengangkat handphonenya.
Lisa khawatir, meninggalkan adiknya sendirian dirumah. Bagaimana tidak khawatir?? Lucas itu masih ceroboh walau sudah dewasa seperti ini. Lucas hanya mengangguk mengerti.
"Kalo giti gw pergi yaa. Hati hati dirumah, makan yang teratur. Jan main game mulu" ucap lisa lalu mengusap kepala Lucas lembut. Lucas mengangguk mengerti.
Akhirnya lisa dan rose meninggalkan pekarangan rumah dan Lucas yang sedang menatap kepergian mobil kakaknya.
"Mulai sekarang,, siapapun yang mau jadi pacar kak lisa. Harus lolos seleksi gw dulu"
Jangan lupa votement okeh?? See u next part guys!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Our house ᶠᵗ (97ˡⁱⁿᵉ)✔
Teen FictionMereka disuruh tinggal bareng oleh orang tuanya, dan tau alasan mereka disuruh tinggal bersama setelah seorang gadis mengungkapkan alasannya. Mereka itu definisi manusia punya visual yang bukan kaleng kaleng tapi ketutupan karena sikap mereka yang...