part 56

730 83 5
                                    

Tiati ama typo,, jangan lupa votement okeh?? Happy reading guys!!











































***

-Semua timnya menghampiri lisa yang terjatuh, namun beruntung gadis itu terjatuh ditepi lapangan. "Lis,, lu kaga apa apa kan??" panik joy, lisa terdiam. Jujur saja, ini sangat sakit.

"Nggak,, gw cuman akting" senyum lisa, mencoba menahan rasa sakit yang luar biasa pada kakinya. "Seriusan kaga apa apa??" khawatir rose sambil mengusap bahu lisa, lisa mengangguk meyakinkan.

"Iyupp!! Gw nggak papa" senyum lisa lalu berdiri perlahan lahan. "Pantat gw doang yang sakit gara gara kejeduk" senyum lisa, timnya mengangguk. "Kembali ketempat" setelah semua timnya kembali, lisa menatap tajam pada ketua tim lawannya.

Gadis itu mendekati ketua tim lawan lalu membisikkan sesuatu ditelinga gadis yang sedikit lebih tinggi dari padanya. "Veronica,, good name. But not as good as your manners. I know what you're doing, so wait for hell, bitch" smirk lisa lalu menepuk bahu gadis itu dan pergi menjauh sambil mengigit bibir bawahnya.

Gadis bernama Veronica itu hanya bisa menggeram rendah. Sial, rencananya ketahuan.

Sedangkan ditepi lapangan, jaemin melihat pergerakan lisa. Jaemin tak yakin jika lisa baik baik saja setelah dijeduk oleh tim basket yang diketahui bernama Veronica itu. Mana senggolannya keras lagi.

Selama permainan, lisa mati matian menahan sakitnya. Beruntunglah dulu lisa belajar akting saat masih kecil, jadi dia bisa tersenyum seolah olah dia baik baik saja.

Permainan bertambah panas ketika Veronica menghadang lisa yang hendak menshoot bola ke ring lawan. Lisa tersenyum, menyeringai lebih tepatnya.

"Step aside, I don't want to use violence. Or should I sprinkle the video of you nudging me??" smirk lisa, bohong. Gadis itu tidak merekam saat Veronica mendorongnya, sama sekali tidak. Itu hanya akal amalannya untuk menipu musuh.

Veronica mengepalkan tangannya, dna itu ditangkap jelas oleh lisa. Lisa tersenyum penuh arti, gadis itu sedang lengan sekarang. Lisa buru buru berlari sambil menahan rasa kaki yang sangat menusuk di kaki nya.

Lisa pun melompat dam menshoot bola itu, bola jatuh dam lisa kembali menshoot bola. Sorakan heboh terdengar dari kursi penonton, kenapa tim lawan tidak merebut bola??.

Veronica berlari kearah lisa lalu merebut bola ditangan gadis itu dengan kasar. Lisa terkekeh pelan, lawan masuk kedalam jebakan nya. Lawan terbakar emosi adalah rencana yang lisa susun sejak dulu. Tak heran kenapa tim putra sedikit emosi melawan tim putri.

Lisa berlari mengejar Veronica, mengabaikan kakinya yang menjadi jadi sakitnya. Gadis itu menghadang Veronica uang hendak menshoot bola. Sedangkan timnya menghadang tim Veronica.

"Gotcha!" smirk lisa lalu mengambil bola dari Veronica dan berlari ke ring lawan. Dan menshoot bola berkali kali, hingga tim lisa lah yang menang. Semuanya bersorak heboh dan saling berpelukan.

Lisa menjatuhkan dirinya ditepi lapangan, dimana tempat tim basketnya berkumpul dan beristirahat. "Lisa!!" pekik mereka kaget ketika lisa jatuh dan menutup matanya, kan dikira pingsan gitu.

Jaemin berlari menghampiri lisa lalu membawa kepala lisa kepangkuannya kemudian menepuk pipi gadis itu pelan. "Lis! Bangun nggak! Jangan bikin aku khawatir dong!" panik jaemin.

Lisa membuka matanya, membuat tim basket IHS bernapas lega. "Jan bikin panik gitu dong anjim!" kesal rose memukul kepala lisa, namun sedetik kemudian gadis itu memeluk sahabatnya posesif.

Jaemin bernafas lega, takut lisan ya kenapa napa. Mata jaemin tak sengaja melirik pergelangan kaki celana lisa yang tersingkap, pria itu dengan jelas melihat memar biru disana.

"Ini apa??"

Mereka menoleh dan membelalak kaget mendapati memar biru bersarang di kaki lisa. Lisa meringis ketika jungkook mengusap memar itu. "Jangan dipegang goblok!" umpat jiho yang baru datang langsung menoyor kepala jungkook.

"Semuanya minggir"

Mereka menoleh dan mendapati pak tao datang dengan membawa baskom air panas dan sebuah handuk. Mereka sontak menyingkir, namun jihyo buru buru mengambil baskom itu dari tangan pak tao dan mengompres kaki lisa.

"Maaf pak,, bapak kelamaan slow motionnya" ucap jihyo lalu mengompres kaki lisa, mereka tertawa mendengar itu. "Kamu nggak papa lisa??" tanya pak tao khawatir. "Saya nggak papa pak" jawab lisa, tao bernafas lega.

"Syukur kalo kayak gitu, saya takut pak Siwon sama pak dong hae pecat saya" cicit pak tao namun dapat didengar oleh lisa. "Mana mungkin pak?? Dapetin bapak itu susah loh" mendengar itu, hati pak tao berbunga.

"Soalnya nggak ada yang kemampuan olahraganya sebagus bapak"

Mereka tertawa ngakak mendengar itu, bukan rahasia lagi kalau semua guru laki laki yang belum memilik istri menyukai anak pemilik sekolah berbakat itu. Jadi mereka tau pasti bahwa bapak satu itu sempat terbang mengudara di angkasa.

"Sakit yaa pak??" tawa yeji, mereka tak berhenti tertawa. Jaemin hanya terdiam sejak tadi sambil memandang memar lisa yang sedang di kompres oleh jihyo.

"Siapa yang bikin kamu kayak gini??"

Mereka merinding mendengar suara dingin seorang Jaemin Giovano Agusta. "Ketua tim basket lawan" jawab lisa enteng, gadis itu tak mengetahui bahwa jaemin memiliki dendam pada ketua tim basket lawan lisanya.

Apa kalian tau prinsip jaemin?? Siapa yang nyentuh milik gw,, bakal ngerasain neraka lebih cepat. Sadis bukan?? Kekasih dari Lalisa Alquenna Vanessa ini??.

"Gw permisi dulu"

Tanpa menunggu jawaban teman temannya, jaemin langsung pergi dari kerumunan timnya itu. Tujuannya sekarang adalah mencari ketua tim basket yang menjengal lisa.

"Udah baikan lis??" tanya jihyo khawatir, lisa mengangguk. "I'm okay,, mungkin dikomprea terus bakal baikan" ucap lisa menenangkan. Jihyo mengangguk lega. Suasana pun hening.

"Mending kita pulang, besok kita bakal berangkat ke paris untuk liburan"

Mendengar itu, semuanya bersorak heboh dan loncat sana sini. Namun lisa hanya bisa terkekeh mengingat kakinya masih sedikit sakit. Tawa lisa menghilang ketika jaemin belum kembali sejak tadi, padahal ini sudah 15 menit lamanya.

"Pulang yuk lis!" ajak chaeyeon membantu lisa berdiri, lisa menggeleng pelan. "Kak jaemin gimana Chae??" lirih lisa, chaeyeon tampak berpikir. "Tasnya sama lu kan lis??" tanya mina tiba tiba, lisa mengangguk.

"Bawa aja tasnya,, nanti kita tunggu dimobil" ucap mina, lisa mengangguk lesu. Chaeyeon dan mina membantu lisa berjalan keluar dari lapangan yang besarnya sebesar bandara soekarno hatta.

Saat mereka di lobby stadion, mereka menemukan jaemin yang tengah menunggu mereka. "Kemana aja sih kak?? Dicariin malah ngilang" ucap lisa menggelengkan kepalanya, jaemin menggeleng lalu mengmbil alih lisa dari mina dan chaeyeon.

Pria itu menggendong lisa, membuat lisa memekik histeris. "Kaget kak!!" kesal lisa menabok bahu jaemin keras, jaemin meringis pelan. Pukulan lisa tidak main main memang.

Setelah semuanya memasuki mobil, mobil mereka melaju meninggalkan stadion yang besar dan megah itu.

———

"Kak,, tadi darimana?? Kok lama??" tanya lisa ketika mereka sudah sampai dihotel. Sepasang kekasih itu berjalan paling belakang. "Habis dari gudang kebersihan" jawab jaemin santai.

"Hah?! Ngapain?!" heran lisa, nggak habis pikir sama pacarnya ini. Jaemin tersenyum penuh misteri. "Habis ngurung Voldemort disana sampai mati" jawab jaemin santai.

Lisa agak lola mendengarnya, Voldemort?? Siapa yang dimaksud jaemin??. Namun sedetik kemudian gadis itu melotot tak percaya dengan aksi jaemin.

"Heh!! Anak orang itu kak!! Astagfirullah,, nggak bilang bilang lagi aku kan juga mau ikutan"


Jangan lupa votement okeh?? 55 vote untuk part berikutnya See u next part guys!!

Our house ᶠᵗ (97ˡⁱⁿᵉ)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang