Part 102

415 37 0
                                    

Tiati ama typo, jangan lupa votement okeh? Happy reading guys!

.

.

.

Lisa termenung dimejanya. Ini sudah hari ketiga dia tanpa jaemin, bagaimana jika dia pergi kuliah keluar negeri nanti? apakah dia akan sanggup? lisa akan mati ditempat nanti. 

"Sa"

Lamunan lisa buyar ketika rose menepuk bahunya. "Hm?" lisa hanya berdehem sambil menepuk nepuk pipinya. "Ngelamunin apa?" tanya rose, rose kenal lisa tidak hanya satu atau dua hari. 10 tahun! ia sudah mengenal lisa selama 10 tahun.

Lisa menghela nafas kasar. "Gimana kalo besok gw udah kuliah diluar negeri, terus bang jaemin bakal ngalamin hal yang sama kayak gw sekarang? gw nggak kuat" lirih lisa, rose hanya tersenyum.

"Sa, kalo emang lu pengen kuliah keluar negeri, ya kuliah aja. Jangan korbankan impian lu cuman gara gara bang jaemin doang. Bang jaemin juga bakal marah kalo lu batalin kuliah keluar negeri cuman gara gara dia doang. Just, Enjoy all the moment" senyum rose.

Lisa balas senyum. "Apa, bang jaemin perlu gw kasih tau?"

...

Sekarang semuanya sedang istirahat, tidak ada lagi keributan. Hanya meninggalkan suasana akward antara Miyeon dan Bangchan. Entahlah, tidak ada apa apa, namun hanya ada suasana akward diantara keduanya.

"Kalian pesan apa?" tanya jihyo. "Samain aja hyo" ucap Winwin, jihyo mengangguk lalu menyeret yuju dan eunha yang meronta. "Lu kenapa sih lis? kayak nggak ada semangat hidup gitu" heran jungkook, lisa hanya menggeleng.

Jiho yang duduk disebelah lisa, merasa risih ketika gadis itu berulang kali menghela nafas. "Lu kenapa sih sa? galau gitu keliatannya?" akhirnya jiho menegur gadis itu, jiho tak berani membentak lisa. Karena, lisa lebih seram jika membentak orang:)

Lisa hanya menggeleng. "Nggak ada apa apa, cuman lagi nggak mood aja" ucap lisa, kali ini giliran jiho yang menghela nafas. Pesanan mereka pun sampai, dan mereka langsung melahapnya. namun lisa tak memakannya.

"Dimakan sa" ucap chaeyeon ketika melihat lisa hanya mengaduk ngaduk makanannya tanpa niat ingin memakannya. "Nggak nafsu" balas lisa pelan. "HEH! KALO NGGAK NAFSU KENAPA NGGAK LU BILANG?! TAU GITU NGGAK GW BELIIN TADI" percayalah, cuman yuju yang berani seperti itu pada lisa.

Lisa menatap sinis yuju. "Berisik eek" sinis lisa, seketika teman temannya meletakkan sendok mereka dan menatap lisa datar. Lisa yang tersadar menunjukkan cengirannya. "Maaf, hehe" cengir lisa, mereka hanya menggeleng lalu kembali melanjutkan makan mereka. Membayangkan hal yang menyenangkan dan menjauhkan pikiran kotor mereka.

Lisa kembali mengaduk makanannya, hingga seseorang memeluknya dari belakang. "Siapa sih? berani banget peluk gw" lisa berusaha melepaskan pelukan itu, namun tenaga orang itu lebih kuat darinya.

Lisa mengernyit ketika teman temannya menahan tawa mereka, maklum, lisa duduknya membelakangi pintu kantin. Jadi dia nggak lihat siapa aja yang ada dikantin. Lisa yang terlanjur kesal menghempaskan tangan itu dan membentak orang yang telah berani memeluknya sembarangan.

"Sia-pa?"

Lisa terdiam melihat jaemin yang tersenyum manis. Lisa menepuk pipinya berkali kali, berharap bahwa itu bukanlah mimpi. Namun lisa tidak mimpi, dia merasakan sakit di pipinya. "Kamu lagi nggak mimpi sayang" ucap jaemin terkekeh gemas, menjauhkan tangan lisa dari pipi gadis itu.  

Our house ᶠᵗ (97ˡⁱⁿᵉ)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang