28. Fairy

12 3 0
                                    

Dimensi lain..

Ana melihat pria tampan yang kini pingsan itu..

Ana menyembuhkan lukanya..

Ogre sialan itu berhasil melarikan diri batin ana emosi.

Ana berpindah menyembuhkan pria yang terluka di dekat pohon.

Lalu menyembuhkan seorang polisi yang juga pingsan.

Namun polisi yang satu lagi sudah tewas.

Ana mengepalkan tangannya marah.

Kalau gue tetap di sini bisa jadi masalah..

Mereka semua pasti akan bertanya macam-macam.

Gue bahkan sekarang tidak tau sedang berada di mana.

Tadi gue sepertinya lagi baca buku kakek..
Lalu mengantuk..
Ketiduran.

Apa ini..
Dimensi lain.

Ana yakin ini bukan mimpi..

Karena perkelahian dengan ogre tadi sangat nyata.

Pria tampan yang memakai jaket hitam mulai bergerak.

Ana bersembunyi di balik pohon memperhatikan ketiganya yang mulai siuman.

Wily menyentuh kepalanya..

Langsung menengok ke arah gery.

Wily lega melihat gery selamat..

"Pak, polisi rey sudah tiada"Ucap polisi itu terkejut memeriksa temannya.

Wily dan gery menghampiri..

"Kasihan sekali padahal seminggu lagi dia akan menikah"Ucap gery.
"Dia tadi bercerita padaku dengan bahagia sekali"Gery menunduk sedih.

"Apa anda melihat wajah pelakunya?"Tanya polisi itu

"Aku melihat sekilas wajah pria bertudung itu..Ger, besok panggilkan ahli sketsa wajah"Perintah wily
"Orang itu sangat berbahaya..Dia harus segera di tangkap"

Ana mendengarkan percakapan ketiganya dari balik pohon.

Mobil ambulans datang dua puluh menit kemudian membawa jenazah pria itu.

Gery dan polisi itu ikut naik ke mobil ambulans atas perintah wily.

Vila sekarang sepi..

"Siapapun kamu, bisa keluar dari persembunyianmu sekarang"Ucap wily.

Bagaimana dia bisa tau batin ana..
Ana keluar dari balik pohon besar itu..

Hari semakin larut..

Langit semakin gelap.

"Siapa kamu?"Tanya wily..

Ana berjalan mendekat.

Wily melihat sosok perempuan berambut panjang memakai kaos dan celana jeans.
(Untung nggak pakai gaun putih wakakak serem ya)

Wily mengarahkan lampu senter hpnya ke arah ana..

Wily sangat terkejut.

Wajah itu..

Sangat di kenalnya..

Mirip ibunya..

Namun perempuan di hadapannya terlihat jauh lebih muda usianya dari pada dirinya.

"Aunty peri.."Ucap wily agak ragu menatap ana.

Ana terpana..

Hanya satu orang yang memanggilnya dengan sebutan itu..
Ana teringat wily.
Keponakannya..
Anak lian dan weilong.

My Imagination Love 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang