48. More

11 3 0
                                    

Keesokan paginya.

Ana menarik selimut rapat menutupi tubuhnya yang tanpa pakaian.
Soobin terlelap tidur di sebelahnya hanya memakai celana pendek.

Soobin liar dan nakal sekali semalam.
Ana menahan tawa mengingat yang di lakukan soobin semalam.

Ana bahkan tidak bisa menolak..
Sepertinya kristal cokelat milik lucas yang berada pada soobin bisa mempengaruhi pikirannya.

Tapi apa benar karena pengaruh kristal..
Atau jangan-jangan gue juga menginginkannya.

Ana memandangi wajah soobin..

Deg..

Jantungnya berdebar..
Aduuuh gue beneran suka sama soobin batin ana.

Semalam soobin berkali-kali membisikan kalimat aku mencintaimu pada ana.
Ana tersenyum mengingatnya.

Soobin membuka kedua matanya..
Melihat ana yang sedang memandanginya.

Soobin menarik tubuh ana ke dalam pelukannya..
"Pagi istri soobin"
Soobin mengecup pipi ana.

"Pagi suami ana"Jawab ana balas mengecup pipi soobin.

Soobin terpana..
Entah mengapa kalimat yang di ucapkan ana barusan membuatnya begitu bahagia.

Soobin memeluk ana erat..
Ana mendongak menatapnya.

Soobin hendak mencium ana namun terdengar ketukan di pintu kamar.

"Tuan soobin, nyonya soobin ada pesan dari tuan linyi, Katanya walaupun masih dalam masa pengantin baru kalian tetap harus sekolah"ucap seorang wanita.

Ana tau wanita itu asisten rumah tangga yang bertugas bersih-bersih.

Ih linyi ada-ada saja masa memberi pesan seperti itu..
Ana jadi malu.

"Haruskah ke sekolah"ucap soobin jengkel.
"Gue maunya memeluk loe seharian"Bisik soobin di telinga ana.

Ana tersenyum.
"Suami ana, loe harus sekolah..Gue nggak mau punya suami yang nggak lulus"Ujar ana.

"Oh baiklah demi istri soobin"Ujarnya mengecup bibir ana lalu bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi.

Ana nyengir.




World school.

Ana yang di bonceng soobin melihat sekitar parkiran sambil turun dari motor.

"Kenapa?"Tanya soobin.

"Gue ngerasa sejak kita keluar dari rumah seperti ada yang mengamati kita"Ucap ana.

Soobin melihat sekitarnya..
"Gue nggak merasa ada orang aneh yang mengawasi kecuali si biang onar tuh yang lagi memandangi istri soobin"Tunjuk soobin pada han.

Ana melambai pada han.

Han balas melambai.

"Kenapa loe malah melambai padanya"Ujar soobin cemberut.

"Soobin, itu hanya sebuah lambaian"Ujar ana berjalan ke arah gedung.

Soobin mengikuti ana berjalan di sebelahnya.
"Tapi loe juga senyum padanya, Gue nggak rela"ucapnya merangkul ana.

Ana tertawa..
Soobin cemburunya lebih parah dari sky batin ana.

Han menyusul mereka masuk ke lift.

"Ana, nyokap gue pengen ketemu loe"Ucap han

"Oh ok"Jawab ana tersenyum

Soobin terpana..
Kenapa ana mudah sekali mengiyakan sih.

My Imagination Love 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang