76. Depend on you

6 3 0
                                    

Sudah hampir sebulan sejak peristiwa di danau, ana tidak pergi ke dimensi lian.

Sibuk ulangan umum kenaikan kelas.
Ibunya mengawasi ana dua puluh empat jam..
Ana tidak bisa berkutik.

Hari ini adalah hari terakhir.

Di kelas.
Ana melihat dari tempat duduknya.

Asap membumbung tinggi..

Lokasi sekolah ana memang bersebelahan dengan sebuah pasar.

"Kebakaran.."Teriak seorang wanita.

Mobil pemadam di kerahkan untuk mematikan api.

Beberapa pedagang ikut membantu mematikan api.

Teman-teman ana menonton dari jendela kelas mereka.
Gurunya tidak ketinggalan ikut melihat karena penasaran.

Padahal lagi ulangan.

Ana menyelesaikan soal terakhir.
Lalu menengok ke arah jendela.

Kebakaran ini tidak memakan korban jiwa hanya menghanguskan beberapa barang dagangan.

Ana ingat betul penyebabnya adalah konslet listrik.

Semua koran dan televisi saat itu isi beritanya sama selama hampir tiga hari berturut-turut.

Kalau saja ada rain apinya akan lebih cepat padam pikir ana.




Sekolah Dasar.

Seminggu kemudian pembagian rapot..

"Ya ampun rangking dua"ibunya memeluk ana bangga.

Ana nyengir..

Padahal nggak belajar sama sekali batin ana.

Pelajaran kelas tiga sd zaman dulu masih termasuk mudah.

Atau dulu gue yang males belajar maka nya nggak masuk peringkat saat itu.

Ana melihat ke arah dimas.

Dari dulu..
Si Dimas rangking satu.

Dia unggul dari ana dalam olahraga..

Ana kan anti yang namanya renang.


Dari sekolah..
Mereka pergi ke sebuah mall.

Ibu mau membelikan ana sepasang sepatu baru.

Ana sudah menolak tapi ibu memaksa.

Ana dari dulu tau kalau orangtuanya bukan orang kaya.
Ayahnya bekerja di pabrik..
Ibunya IRT.

Ana bukan tipe anak yang selalu meminta atau memaksa sampai merengek hanya untuk di belikan sebuah benda.

Ana hanya akan minta jika memang benar-benar membutuhkannya.
Hal itu berlanjut hingga ana dewasa.

Mereka menaiki eskalator.

"Sudah lama ya tidak jalan-jalan.."ucap ibunya.

"Iya"jawab ana.

Jadul banget ya barang di mall ini batin ana..
Semuanya tahun 90an.

Ana melihat mall yang baru di buka ini.
Penuh sama anak muda yang lagi nongkrong.

Mereka tiba di lantai bawah.

Tiba-tiba terdengar teriakan dari lantai atas.
"JOSHUAAAAAAAAAA"

Semua orang yang berada di lantai bawah sontak mendongak ke atas..

Seorang anak kecil berusia dua tahun berlari melewati pagar pembatas.

Tubuhnya jatuh ke bawah dari lantai dua.

My Imagination Love 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang