116. Patient

6 3 0
                                    

Soobin mengganti chanel televisi beberapa kali berharap ada kabar tentang reality show.

Namun nihil.

Soobin memejamkan mata berkonsentrasi..
Soobin menelepati ana

Ana apa kau baik-baik saja.

Gue khawatir..

Soobin yakin sekali kalau ana pasti mendengarnya namun ana tidak menjawab.

Soobin sudah tidak sabar lagi.

Soobin berteleport.




Gua.

Ah soobin tadi menelepati..

Ana terdiam.

"Loe kenapa?"Tanya Jin menatap ana.

Ana menghentikan waktu bertepatan dengan kemunculan soobin.

Ana berdiri dari duduknya.

Soobin berlari dan langsung memeluk ana.
"Apa loe baik-baik aja?"

Soobin memeriksa tubuh ana.

"Loe lupa dalam diri gue ada kristal"Ucap ana mendorong tubuh soobin menjauh.

"Loe marah karena gue melarang loe bunuh max atau karena gue menyebut nama linyi"

Soobin melihat jin yang mematung.
"Atau jangan-jangan loe udah lupa sama gue dan tertarik sama idola ini"

"Gue nggak bisa menghentikan waktu terlalu lama, loe pergi dari sini sebelum waktu kembali normal dan Jin melihat loe!"Perintah ana.

"Kenapa, loe nggak mau kalau dia tau..loe istri soobin"Ucap soobin ketus

"Loe memang pernah menikah sama gue tapi itu di kehidupan yang lama"Ujar ana menatap soobin.

Soobin kaget melihat cara ana memandangnya.
Ada rasa benci dalam tatapan ana.

"Loe bilang ada gue di hati loe..apa semudah itu loe lupain gue na"Soobin menunduk.

Perasaan soobin mendadak takut..
Soobin takut ana membenci atau meninggalkannya.

Ana tidak menjawab.

Ana sudah tidak kuat lagi menahan emosinya.

Ana menyentuh kepala soobin.

Ana memperlihatkan isi surat leonel pada soobin.

Soobin yang menunduk awalnya kini menatap ana.
"Itu tidak benar kan..Gue bukan penyebab uncle linyi meninggal kan..Katakan kalau semua itu bohong..kakek nggak mungkin membiarkan uncle.."Soobin melangkah mundur.

"Apa karena itu loe membenci gue..Gue penyebab semua itu terjadi"pandangan soobin berubah sedih.

Ana awalnya tidak ingin memberitahu soobin.

Namun ana sudah tidak tahan.

"Maaf kalau gue memang penyebab loe kehilangan uncle..Gue minta maaf, gue mungkin egois..Tapi gue benar-benar mencintai loe..Gue nggak bisa hidup tanpa loe na..Please jangan tinggalin gue"Pinta soobin berlutut di depan ana.

Ana terperangah..
Cowok keras kepala ini menahan air matanya namun gagal.
Soobin menangis di hadapan ana.

Ana tidak suka melihat soobin menangis.
Hati ana hancur.

Ini bukan salah soobin.

Dulu juga linyi memohon pada ana.

Beberapa pria telah hadir di hidup ana..
Datang dan pergi begitu saja di hati ana, meninggalkan banyak kenangan.

My Imagination Love 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang