115. Third challenge

6 3 0
                                    

Soobin melihat tayangan siaran langsung reality show bersama gyu, di hp milik gyu.

Saat ini jam makan siang, kantin di penuhi para murid yang kelaparan.

Beberapa murid world school yang merupakan fans jin atau bukan sepertinya mereka tertarik menyaksikan tayangan reality show itu juga.

Karena saat ini hampir semua anak menatap ponsel mereka sekarang.

Sepertinya acara ini di minati banyak orang.

Ketika acara selesai gyu langsung mengambil hpnya dari tangan soobin, gyu takut hp barunya di banting.

Gyu awalnya melihat soobin yang sedih saat ana menyanyi namun begitu ana memberikan cincin pada jin..
Ekspresi soobin berubah marah.

Apalagi ada anak murid cewek duduk tak jauh dari mereka berucap.
"Wah so sweet..Mereka serasi sekali ya"

Soobin bahkan tidak menyentuh jus strawberry kesukaannya sama sekali.

Nyokapnya melarang soobin untuk menyusul ana ke kapal pesiar.
Bahaya kalau ada yang lihat..
Tidak boleh ada yang tau kalau kamu punya kemampuan ucap lian semalam pada soobin.

Namun soobin sudah tidak tahan.

Soobin merindukan ana.
Ingin menemuinya..
Walau hanya melihat dari jauh.
Soobin sudah cukup puas.

Tapi soobin sudah terlanjur janji pada nyokapnya untuk tidak menyusul ana.

Biarkan ana yang memilih..
Kalau ana memang serius menyukaimu dia yang akan datang sendiri menemuimu ucap lian pada soobin.

Tapi kapan ana akan menemuinya..

Soobin berdiri, berjalan meninggalkan kantin.

Gyu hendak menyusul soobin namun irene menahan gyu.
"Apa kamu mau menemani aku menonton di bioskop malam ini?"Tanya irene.

Gyu jadi bingung.





Hari ketiga.

Kapal pesiar sudah berlabuh di sebuah dermaga.

Tantangan ketiga akan di lakukan di pulau ini.

Ini adalah hari terakhir.

Ana melihat para kru sibuk menyiapkan peralatan.

Ana bisa melihat ada tali, papan, jaring..

"Sepertinya kali ini akan melelahkan"Ucap jin melihat para kru yang sibuk keluar masuk hutan.

Mereka baru saja selesai sarapan.

"Kenapa cincin yang punya loe nggak di pakai?"Tanya jin melihat tangan ana.

"Nggak, cincinnya mau gue jual"Ucap ana jujur.
"Loe mau beli nggak?"

Jin terpana.
"Memang loe lagi butuh duit?"

Ana nyengir.
Gue kan pengangguran ya iyalah butuh duit kalau mau hidup.
Gue juga kan butuh makan.

Alicia dan kenny menghampiri.

Ana memperhatikan kalau kenny di kehidupan ini sama sekali tidak menyebalkan beda jauh sama dulu.

Apa karena hongyi sekarang bukan saingannya.

Kenny malah salah satu aktor yang bekerja di bawah naungan agensi milik hongyi.

"Tantangan kali ini gue dengar bakalan susah"ujar alicia mengeluh.

"Tenang aja nggak mungkin kan para kru mencelakakan bintangnya"Ucap kenny pada alicia.

Jin menatap kakinya..
Masih belum sembuh batin jin malah kalau malam selalu sakit.
Jin harus meminum obat pereda nyeri untuk menghilangkan sakitnya.

My Imagination Love 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang