My Imagination Love 3

86. My lost love

Malam hari..

Ana muncul di depan sebuah vila..

Ana membuat tameng di sekitarnya.

Setelah memastikan keadaan aman ana memasuki vila.

Pintunya tidak terkunci..

Ana melihat beberapa pria tergeletak di sofa dan lantai..

Botol minuman di meja..

Puntung rokok berceceran.

Jorok sekali batin ana.

Ana memasuki sebuah kamar.

Di dalam kamar..

Seorang pria berkepala botak lelap tertidur di tempat tidur.

Di sebelahnya tergeletak sebuah botol minuman.

Ana menyentuh kepala pria itu..

Ana memasuki pikiran max, menggunakan kekuatan kristalnya.

Max, mulai sekarang kau akan menyesali hal jahat yang telah kau lakukan..
Sekarang kau hidup untuk menolong orang yang kesusahan.
Kalau kau memikirkan hal jahat kau akan merasakan sakit di kepalamu..
Tapi kalau kau melakukan kebaikan kau akan sangat bahagia.

Ana melepaskan pegangannya pada kepala max.

Ana keluar kamar.

Ana juga melakukan hal yang sama terhadap lima belas orang anak buah max yang terlelap di dalam vila.

Ana menghela nafas panjang.

Setidaknya gue nggak perlu menggunakan purple sword untuk menghabisi max dan anak buahnya.

Kristal milik sandra dan lucas amat berguna.

Mulai sekarang max tidak akan mengganggu galaksi.

Kamar ana.

Ana berteleport kembali ke kamarnya.

Ana melepas sepatu dan mengganti pakaiannya.

Ana membaringkan tubuhnya di ranjangnya yang kecil.

Ana lelah..

Hidup adalah sebuah pilihan.

Ana memutuskan tidak memilih keduanya..

Menyakitkan tapi ini adalah yang terbaik.

Ana akhirnya terlelap tidur.

Pagi harinya..

Ana terbangun.

Ana membuka jendela kamarnya.

Segarnya udara pagi yang bisa mengalahkan cuma sejuknya udara setelah hujan batin ana.

Hari minggu.

Ngapain ya enaknya.

Ana mandi memakai kaos dan jeansnya.

Ana membantu ibunya membuat sarapan.

"Tumben sekali ibu buat kue brownies"Ana duduk di meja makan menghabiskan sarapannya.

Setelah memasak ibunya sibuk mengocok adonan.

Ibunya tersenyum.
"Ibu mau kasih kuenya untuk tetangga yang baru pindah"