109. Jin

8 4 0
                                    

Pemakaman.

Ana berada di pemakaman kedua orangtua angkatnya.

Rasa kehilangan menyelimuti hati ana.

Selalu saja gue di tinggalkan.

Apa hidup gue hanya sebuah permainan.

Kakek kandung gue sekarang memiliki penerus keturunan darah naga.
Karena gue melahirkan star.

Kakek gue dan kakek leonel berteman.
Kakek kandung gue pasti tau apa yang akan menimpa hidup gue.
Penderitaan atas kehilangan orang yang gue sayang selama ini.
Dan dia sama sekali nggak bantu atau mencegah.
Apa bahkan kakek kandung gue masih hidup.
Dia nggak peduli sama putrinya sendiri jadi mana mungkin dia peduli sama gue.

Sementara kakek leonel menginginkan gue membahagiakan lian dan soobin.

Tak pernahkah mereka bahkan bertanya apa yang gue inginkan.

Setidaknya ana bisa merasakan kalau kedua orangtua angkatnya tulus menyayanginya.

Ayah..
Ibu..
Terima kasih karena sudah menjaga dan menyayangi ana selama ini

Ana memejamkan mata mendoakan keduanya..





Kantor agensi.

Ana melihat banyak kerumunan para remaja di depan kantor agensi milik hongyi.

Apa mereka nggak sekolah pikir ana.

Sepertinya sedang ada audisi.

Bagaimana caranya masuk ke dalam.

Hongyi tau ana bisa teleport tapi kalau hongyi ternyata sedang tidak sedang sendiri bagaimana.

Ana mendekati seorang satpam.
"Pak saya mau masuk ke dalam"Ucap ana.

"Antri sama seperti yang lain"Ucap satpam itu galak.
"Isi formulir baru bisa masuk"

Oh ternyata tamu mau masuk aja susah banget batin ana.

Ana ikut mengantri.

Ketika sampai di depan pintu masuk, seorang pria yang ana kenal memberi ana sebuah formulir untuk di isi.

"Achen"Ucap ana keceplosan.

"Loe kenal sama I"Ujar achen menatap cewek bertopi dan bermasker di hadapannya.

Ah achen nggak mungkin kenal ana sekarang.

Ana mengisi formulirnya asal-asalan lalu memberikan pada achen lagi.

"Loe belum tulis nama loe!"achen mengembalikan kembali formulirnya.

Ana terpikir sebuah nama lalu menuliskannya.

"AAAAAAAaaa JIIIIIIIN"

"Oh my god itu Jin"ucap seorang cewek yang dari tadi mengantri di depan ana.

Ana adalah orang terakhir yang mengantri.

Ana kaget mendengar teriakan..
Kirain ada setan abis pada teriak jin.
(Hahaha)

Taunya sebuah mobil mewah tiba..
Seorang cowok tampan berambut kecokelatan keluar dari dalam mobil.

Cowok itu di jaga empat pengawal berjas hitam.

Cowok yang bernama Jin itu melambai sambil tersenyum pada para fansnya.

"Siapa itu?"tanya ana.

Achen yang mendengar perkataan ana menatap seakan ana adalah alien.
"Masa loe nggak tau Jin yang tampan dan keren..Terus ngapain loe ikut antri di sini"

My Imagination Love 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang