58. Number 1

11 3 0
                                    

Soobin tersenyum.
"Menurut loe gue siapa?"

Keduanya duduk di ranjang berpandangan.

Ana menyentuh dada kiri soobin untuk memastikan.

Ana bernafas lega
Ini soobin..
Ana bisa merasakan white stone dan kristal cokelat juga kristal milik samuel.

Tapi ana bisa merasakan ada yang lain..

Soobin menepis tangan ana yang sedang menyentuh dadanya.
Soobin berdiri mau keluar dari kamar.

Ana kaget..

"Kenapa loe menghindar, kenapa sikapmu aneh"ana beranjak menahan soobin yang mau keluar kamar.

Ana berdiri menghalangi pintu.
Mencegah soobin pergi.

Gue harus cek sekali lagi batin ana.

Namun saat ana mendekat mau menyentuh dada soobin.

Soobin menarik ana ke dalam pelukannya..
Soobin memeluk ana erat sekali..
Seakan sudah lama tidak bertemu.

Soobin tersenyum lalu berbisik..
"Gue mau ngetes, loe tau nggak siapa gue?"

Soobin mencium ana..
Lembut sekali.

Rasa ciumannya sama.
Ini memang soobin.

Soobin mencium ana lagi..
Ana memejamkan matanya..

Kali ini ciumannya sedikit agresif sama seperti malam ketika kembali dari apartemen wily.

Ana menyentuh dada soobin lagi.

Ana hendak memeriksa..

Namun kedua tangan ana di pegang soobin.

Soobin mencegah ana menyentuh dada kirinya.

Soobin masih terus mencium ana..

Rasanya bergairah sekali..

Ana mencoba menahan dirinya.

"Hentikan soobin"Pinta ana dengan nafas tersengal.

Nafas soobin memburu..

Soobin mencium ana lagi.

Ana tidak bisa mendorong tubuh soobin..

Soobin masih menahan kedua tangan ana.

Soobin lalu mencium leher ana..

Soobin menggunakan kekuatannya.

Membuat tubuh ana jatuh lemas di pelukan soobin.

Soobin mengangkat tubuh ana, merebahkan tubuh ana ke tempat tidur.

Tubuh soobin berada di atas ana.

Soobin mencium leher ana lagi..
Tangan soobin mengangkat kaos yang di pakai ana.

"Soobin hentikan"pinta ana.

Tapi soobin masih mencium dan menyentuh tubuh ana.

Soobin begitu menginginkan ana..

Ana sulit untuk menolaknya.
Ana mengerahkan seluruh kemampuan dan kekuatannya..

Ana bisa merasakannya sekarang.
Ada white stone lain dalam tubuh soobin..
Juga ada kristal cokelat milik sandra dan kristal biru milik theo..

"Hentikan, loe bukan soobin..loe si nomor satu"ucap ana mulai emosi.

Seketika soobin berhenti lalu menatap wajah ana.

"Akhirnya loe tau siapa gue"ucapnya.

"Ya gue pemilik white stone nomor satu"ujarnya duduk di sebelah ana yang juga bangkit duduk.

My Imagination Love 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang