42. Thief

13 3 0
                                    

Jam pulang sekolah.

Gyu dan Soobin melihat ana yang di bonceng han naik motor.

Han sengaja melewati keduanya di parkiran.

Gyu menunjukkan wajah kesal.
"Kenapa ana bareng han, Gue nggak terima"Gerutu gyu cemberut.

Jadi ini alasan ana menolaknya..
Bukan karena sky yang sudah tiada tapi karena si biang onar batin soobin.

Soobin emosi..
Menaiki motornya lalu melajukannya dengan kencang meninggalkan world school tanpa pamit pada gyu.

Gyu heran melihat tingkah laku soobin.

Kok malah soobin yang kelihatan cemburu batin gyu.




Mall.

Deira sedang sibuk menandatangani bukunya..
Berbicara dengan penggemar wanitanya.

Saat penggemar wanita itu pergi, han mengajak ana dan memperkenalkan ana pada ibunya.

Deira terpana melihat wajah ana.
Mirip sahabatnya.
Lian..

Ana tersenyum..

"Selamat untuk peluncuran novel terbaru anda"Ucap ana.

"Terima kasih"
Deira memperhatikan ana lekat.

Baru kali ini han memperkenalkan teman sekolah..
Perempuan pula batin deira.
Apa ana kekasih putraku.

Gadis di hadapanku ini punya aura yang membuat orang tidak bosan memandang..

Ana tersenyum membaca pikiran deira tentangnya.

"Maaf, aku nggak bisa lama tante..Mau cari kado buat ibu gyu dan aku juga janji sama wily mau ke museum"Pamit ana pada han dan deira.

"Oh sayang sekali padahal aku baru mau mengajakmu makan bersama..Tapi besok kita bisa bertemu lagi..Aku juga di undang besok ke acara mei xi"Ucap deira.

Ana tau kalau mereka semua memang saling kenal.

"Kalau begitu sampai besok tante"ana pamit.

"Sampai jumpa han"Ana melambai.

Han tersenyum membalas lambaian ana.

Ana membeli perfume di sebuah toko kosmetik..
Lalu masuk ke dalam toilet yang sepi berteleport ke museum tempat wily berada.




Museum.

Ana memasuki museum..

Semua barang-barang antik.

Ana paling nggak suka melihat patung..

Kalau lukisan ana suka.

"Maaf mba, museum tutup untuk sementara"Ujar pria itu melarang ana masuk.

Ana menatapnya..
Memperhatikan satpam penjaga itu..
Mukanya tampak lesu.
Habis kena teguran oleh atasannya.
Wajar sih karena ada yang hilang saat dalam penjagaannya.

Wily gue udah di museum.. Ana menelepati wily.

Wily muncul..
"Dia bawahan saya"Ujar wily pada satpam itu.

"Oh maaf mba saya nggak tau"ucapnya mengizinkan ana masuk.

"Bagaimana apa yang hilang, udah ketemu belum pelakunya?"Tanya ana

Wily menggeleng.
"Beberapa lukisan terkenal hilang, pencurinya sepertinya bukan orang dalam"Ucap wily.

Ana memperhatikan para pegawai museum dari jauh.
"Gue baca pikiran semua orang yang kerja di sini..Pelakunya bukan salah satu dari mereka"
Ana lalu berbisik lagi.
"Gue bisa ambil semua lukisan yang hilang kembali tapi pelakunya mungkin tidak akan ketahuan"

My Imagination Love 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang