72. Rampage

8 3 0
                                    

Ana mengajak han ke rumah linyi untuk mengambil kado dan mengganti pakaiannya dengan gaun.

Linyi melihat ana bersama han.

"Syukurlah kau baik-baik saja"Ucap linyi yang melihat ana dan han muncul di ruang tamu di bawah tangga.

"Jadi dia juga tau?"Linyi menatap ana.

Ana mengangguk.

Han nyengir..
"Aku lebih dari tau"

"Kalian mengobrol dulu ya, aku mau ambil kado sama ganti baju"Ana berlari menaiki tangga ke kamar soobin.

Ana terdiam di depan pintu sesaat sebelum akhirnya membukanya dan masuk ke dalam kamar.

Semua kenangan ana bersama soobin dan wei long terlintas di benak ana.

Seandainya saja wei long tidak membunuh soobin..

Kami pasti masih bersama dan baik-baik saja.

Mungkin aku mencintai linyi karena berawal dari rasa kagumku padanya dan aku baru menyadarinya sekarang.
Tapi..
Perasaanku padamu bukan cuma obsesi.
Rasa sakit yang kurasakan saat ini karena aku mencintaimu wei long.

Air mata ana mengalir turun..



Lima belas menit kemudian.

Ana menuruni tangga mengenakan gaun merah yang di bawanya dari penthouse sky..

Linyi dan han terpesona melihat ana.

"Aku sepertinya musti ganti baju juga"Ucap han pada ana yang kini berdiri di hadapannya.

Ana memejamkan mata mengambil setelan jas milik sky di penthouse..

Jas itu muncul di kedua tangan ana.

Linyi terpana..
"Kau bisa teleport mendatangkan benda..Itu luar biasa"

Ana menyerahkan jasnya pada han.

"Terima kasih putri, di mana kamar mandinya?"Han bertanya pada linyi.

"Di dekat dapur ada kamar mandi"Ucap linyi.

Han menuju ke sana.

Ana menunduk..

"Aku sudah tau, han sudah cerita semua"ucap linyi.

Ana memandang linyi..
"Maaf, aku tidak tau kalau wei long akan mengeluarkan white stonenya"

Air mata mulai mengalir turun lagi dari mata ana.

"Kau mau ke pesta pernikahan..kalau menangis terus nanti matamu bengkak..Walau itu tidak akan mengurangi kecantikanmu sih"ucap Linyi menghibur ana mengusap pipi ana yang basah dengan jemarinya.

Apa aku bisa bahagia sementara hatiku sedih sekali.

Ana meremas tali tas kantong berisi kado untuk samantha dan dylan.
Saat linyi membelai rambutnya.

Ana menatap wajah linyi yang tersenyum..

Jantung ana berdebar kencang.

"Aku mengharapkan kebahagianmu selalu, ayo senyum"Pinta linyi.

Ana mengangguk mencoba tersenyum.



"Jasnya pas di aku.."Han sudah selesai berganti pakaian.
"Aku titip baju aku dulu di sini ya"

"Kau tampan han"Puji linyi.

"Terima kasih detective"Han nyengir.

"Ayo putri kita berangkat"Ajak han.

"Jaga ana ya han"Ujar linyi.

Han menggenggam tangan ana.
"Pasti"jawab han.

"Sampai nanti linyi"Ana tersenyum melambaikan tangan.

My Imagination Love 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang