88. Agreement

9 4 0
                                    

Sore hari..

Wei long melajukan motornya kencang hampir menabrak seekor kucing.

Motornya mengerem mendadak.

Wei long melihat sekitarnya..
Menyadari dirinya berhenti di jalanan yang menuju sebuah pemakaman.

Ini tempat ibu wei long di makamkan.

Wei long turun.
Sudah lama sekali wei long tidak ke makam ibunya.

Kebaikan hati bibi lim dan paman dang selama ini padanya membuatnya sedikit melupakan kesedihan karena di tinggal ibunya.

Wei long berjalan menuju nisan ibunya.

Wei long menatap kuburannya.

"Maaf ibu, wei long mengacaukan hari ini.. Seharusnya wei long tidak bersikap kasar pada orang lain"

"Wei long menyukai ana, sangat mencintainya.. Wei long.."
Wei long jatuh berlutut di rerumputan.

Wei long tidak tau harus bagaimana lagi..
Rasanya menyakitkan sekali mengetahui ternyata ana sudah menikah.

Walau hatinya masih belum percaya kalau ana beneran sudah menikah.

"Ibu selalu mengajarkan wei long untuk bersikap adil dan walau kesulitan tetap harus menolong orang lain, wei long janji kalau ana memang sudah menikah, wei long akan melepaskannya..Wei long akan berusaha melupakan ana"

Ana dari jauh memperhatikan..
Dirinya sedikit cemas tadi karena wei long mengemudikan motornya kencang.

Jadi ana berteleport menyusul.

Ana tidak menyangka kalau wei long ada di sini.

Pemakaman ini..
Ana tau betul tempat ini.

Dulu ana pernah kemari..
Sebelum merubah keadaan atas permintaan lian.
Wei long dan junjie pernah di makamkan di sini.

Rasanya aneh sekali.

Semua kejadian yang di alami ana..

Bertahun-tahun ini..

Seperti mimpi panjang yang tidak ada ujungnya.

Ana menghampiri wei long.

Wei long mendongak lalu berdiri.
"Ana, loe ngapain ke sini?"

Ana menyentuh kepala wei long.

Wei long menepisnya cepat
"Jangan..Loe jangan hapus ingatan gue"

"Loe mau hapus ingatan gue kan, jangan ana..Gue nggak mau melupakan loe"

"Bukannya loe bilang tadi mau lupakan gue"Ucap ana sedikit iseng.

"Itu kalau terbukti loe memang udah menikah"Ujar wei long.
"Kalau belum, gue bakalan terus mengejar loe"

"Gue berasal dari tempat yang berbeda, kita nggak bisa bersama wei long..maaf"Ucap ana.

Ana mendatangkan sebuah bunga mawar untuk di taruh di makam ibu wei long.

Wei long terperanjat karena bunga itu tiba-tiba muncul di tangan ana.
Seperti sulap batin wei long.

Ana meletakan bunganya di bawah batu nisan.

"Lihatkan, bunga ini membuktikan kalau kita nggak akan bisa bersama"Ana menatap wei long.

"Karena loe punya kemampuan super, sementara gue manusia biasa"Ujarnya.

Ana mengangguk..
Walau bukan itu alasan sebenarnya.

"Baiklah, tapi loe juga nggak boleh bersama linyi dan loe harus kenalin gue sama suami loe, itu juga kalau ada"Ucap wei long menyindir.

My Imagination Love 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang