"Aw, sakit!"Teriak seorang gadis berambut sebahu ketika rambutnya ditarik kasar pacar dari sahabatnya.
"Rasain! Siapa suruh ngemis pap kucir sama doi gue?"
Kalista makin bersemangat menarik rambut perempuan di depannya ini. Tak mau kalah, kini gadis yang terlihat lemah tadi ikut menarik rambut Kalista.
Alhasil mereka saling jambak.
"Sakit bangsat!" Teriak Kalista dengan nafas tak beraturan.
"Rasain! Gua bakal aduin lo sama Ical!"
Sedangkan di belakang mereka tiga gadis menatap mereka dengan jengah. Bosan sekali rasanya melihat dua perempuan yang berebut satu lelaki.
"Stop!"
Teriak seseorang dari belakang mereka. Satpam sekolah rupanya."Apa apaan kalian ini? Jam pelajaran sudah dimulai sejak tadi. Tapi kenapa kalian masih disini? Apa jadinya kalian jika sudah besar!" Teriak satpam tadi saat telah sampai di hadapan 5 siswi itu.
"Ini nih Pak, si Kalista yang duluan narik rambut sahabat saya," adu salah satu teman gadis yang tersakiti.
"Apaan sih? Gue gak bakal gitu kalo nih teman lo gak minta pap kucir sama pacar gue." Balas Kalista menunjuk Safitri.
Sedangkan Safitri, gadis yang tersakiti tadi duduk di lantai sembari mengusap usap lututnya.
"Heh titisan mak lampir! Yang sakit tuh rambut lo. Masa lo ngusap usap lutut lo!" Teriak gadis berkaca mata, salah satu pendukung Kalista.
Mendengar itu, seketika Safitri mengusap usap rambut dan kepalanya.
Isna, si gadis berkaca mata tadi dan Kalista saling pandang Ingin sekali rasanya memaki Safitri.
"Tuh pak! Teman saya yang tersakiti. Gak lihat ya pak rambut Safitri mau rontok. Ntar jadi botak kayak kepala bapak kan gak lucu," Ucap pendukung Safitri yang satunya.
Safitri menyenggol lengan Nena, gadis tadi dan berbisik "Jangan tolol amat, Na!"
"Eh eh hukum mereka pak! Bisa bisanya dia ngatain bapak botak! Hukum nih pak!" Tunjuk Kalista pada Nena heboh.
"Maaf Pak. Jangan baperan dong," Bujuk Nena pada sang satpam.
"Baper, baper, lo kira lo lagi ngegombal ya?"
"Emang baper tuh buat cinta cintaan ya? Enggak kali!"
"Udah iyain aja. Followers mak lampir emang gitu."
"Heh dakjal mata satu jangan asal ngomong lo!"
"Stop! Sekarang kalian silahkan membersihkan lapangan futsal!"
Mereka berlima terdiam. "Ayo, tunggu apa lagi? Nih." Satpam itu menyodorkan 3 sapu lidi dan 1 keranjang sampah.
Mereka menerima pemberian satpam itu. Kalista tidak membawa apa apa karena perlengkapan kebersihan yang diberi satpam itu kurang.
"Bentar," Satpam itu mencekal tangn Kalista yang hendak beranjak.
"What lagi Pak Sat?"
"Mau pap kucir saya enggak?" Katanya sembari membuka topinya.
🐥
"Gue cuma narik rambut dia!" Kalista berteriak.
"Tapi lo tau kan dia penyakit kanker otak dan rambutnya tuh sering rontok? Dan semakin lo narik rambut dia semakin rontok pula rambutnya."
Ingin rasanya Kalista menonjok wajah kekasihnya ini. Namun sayang, diakan ganteng.
"Dia juga narik rambut gue. Kenapa dia gak elo marahin? Sedangkan gue?" Kalista berusaha membela dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEBAL'IK
Teen Fiction[TAMAT] [FOLLOW DULU] Sama seperti judulnya, ini kisah kekebalan Kalista menghadapi Ical yang memprioritaskan sahabatnya, Safitri. "Gue cuma narik rambut dia!" Kalista berteriak. "Tapi lo tau kan dia penyakit kanker otak dan rambutnya tuh sering ron...