Jangan lupa buat komen di tiap paragraf biar makin cepat up,🐝.
-Happy Reading-
-Typo tandain ya-Sudah lebih seminggu semenjak kepergian ayahnya, Kalista masih tak mau sekolah. Bukan dengan alasan berduka lagi, kini Kalista memberi alasan bahwa ia malas.
Sekeluarga sudah mencoba untuk membujuk Kalista agar kembali bersekolah, namun gadis itu sangat bebal untuk dibilangi.
Sama seperti hari biasanya, Awon masuk ke dalam kamar Kalista dengan satu gayung air yang sudah ia rapalkan doa dulu agar kakaknya itu bisa dibujuk hari ini.
Awon menyibak selimut yang tertutupi tubuh Kalista. Sontak hal itu membuat Kalista melenguh.
Awon mulai melancarkan aksinya. Ia mengambil segenggam air kemudian memercikkannya pada Kalista. "Hayo hayo beban negara, kalau sudah beban harusnya dikurangin jangan malah nambahin."
"Ish," tampaknya Kalista sudah mulai sadar dari alam tidurnya. "Sekali lagi gue peringatin sama lo, kalo lo masih sayang sama nyawa sendiri, mending jangan gangguin gue!"
Awon hanya memutar bola matanya malas kemudian menarik paksa tubuh Kalista yang masih terbaring di kasur bermotif panda itu. "Bangun,"
"Pemuda pemudi Indonesia, le-"
Kalista yang sedang bernyanyi lagu 'Bangun pemuda pemudi' lansung saja terhenti ketika Awon mengatupkan jarinya. "Stt, suara lo jelek, Kak."
Kalista yang mendengar Awon berbicara seperti itu lansung saja menggeplak wajah adiknya itu. "Lo." Ia menunjuk wajah Awon dengan penuh amarah. "Lo orang kedua yang bilang suara gue jelek,"
"Baperan,"
"Plak!"
Untuk kedua kalinya Kalista menggeplak wajah badlooking Awon. "Baperan baperan, coba kalau lo diposisi gue,"
"Huft," Awon menghela nafas berat. Ia tak mau perbincangan semakin memanjang lagi. "Ya udah, gue minta maaf."
Kalista mengancungkan jempol lalu bersiap menarik selimutnya lagi. "Papai, gue mau tid-"
"Eits," Awon menahan Kalista. "Udah seminggu lo enggak sekolah, kak."
"Malas,"
"Gak ada jawaban lain?"
Kalista nampak menimang nimang apa yang dikatakan adiknya barusan. Apa lagi kata persamaan dari 'malas'?
"Gak ada, kan?" tanya Awon menatap Kalista jengah. "Ya udah ayo sekolah.Biar hari hari mu cerah secerah matahari."
"Secerah lampu bolham udah bisa, kali." dengus Kalista kasar. "Gak usah secerah matahari ntar tetangga kita kepanasan."
"Kalau gitu ayo sekolah,"
"Oke,"
🐥
Kini Kalista sudah sampai di sekolahnya. Ia menapaki tiap langkahnya di koridor dengan gaya gaya sok elegan.
"Woi," Isna menoyor kepala Kalista dari belakang.
Kalista mengusap usap kepala dan menatap Isna sinis. "Jangan segitunya dong, gue tau tangan lo sekuat baja tapi jangan noyor pala gue yang badsmart inilah," desis Kalista.
Isna hanya terkekeh kemudian menyodorkan setoples permen pada kalista. "Mau?"
"Kayaknya lo perlu di ruqiah deh, Is." perkataan yang diucapkan Kalista tadi membuat Isna berdecak. "Soalnya lo jarang banget baik sama gue kayak gini,"

KAMU SEDANG MEMBACA
KEBAL'IK
Novela Juvenil[TAMAT] [FOLLOW DULU] Sama seperti judulnya, ini kisah kekebalan Kalista menghadapi Ical yang memprioritaskan sahabatnya, Safitri. "Gue cuma narik rambut dia!" Kalista berteriak. "Tapi lo tau kan dia penyakit kanker otak dan rambutnya tuh sering ron...