"Yang sabar ya, Is. Jodoh udah diatur sama Tuhan. Kalo lo masih belom dapat jodoh, berarti lo susah diatur,"
Tangis Isna semakin menjadi jadi setelah mendengar ucapan Kalista barusan.
"Cup, cup, jangan nagis lagi dong," ujar Kalista mulai lelah membujuk Isna saat ini.
Isna mengusap air matanya menggunakan punggung tangan kanan. "Perdana nih, gue nembak Erlan di depan semua orang eh malah ditolak dan yang lebih nyakitin itu, dia bilang sama gue kalo dia sebenarnya suka sama Safi."
Miris, satu kata yang dapat dideskripsikan Kalista melihat keadaan Isna. Jika dilihat lihat, Isna ini termasuk kategori perempuan good looking dan good rekening. Namun mengapa si Erlan sialan itu menolaknya?
Kalista menepuk bahu Isna setelahnya ia memeluk Isna ke dalam bekapannya. "Lo itu wanita hebat, walaupun cara lo ini terkesan murahan tapi gue tetap bangga sama lo."
"Lo berani ngungkapin perasaan lo, ya ... walaupun sakit, namun ada baiknya di ungkapkan," Isna masih tampak tenang dalam pelukan Kalista. "Karena yang dipendam itu akan terasa lega kalau diungkapin,"
Isna keluar dari bekapan Kalista dan menatap sahabatnya itu lekat. "Iya, makasih udah dukung gue. Dan, gue juga bakal move on aja deh dari Erlan,"
Senyuman Kalista terpancar lebar. "Gitu dong. Senyum dulu coba,"
Isna hanya menuruti kemauan Kalista. Ia mengangkat kedua sudut bibirnya keatas membuat lengkungan bibir yang indah. "Good, udah mirip sama joker,"
"Gue masih emosi karena si Erlan, nih Kal. Lo mau gak jadi salah satu bahan pelampiasan gue?"
"Mohon ampun Isna Terani paling cute sedunia,"
🐥
"I have a new gosip yang paling ngetrend and paling ngetop se-SMA Halilintar 01," heboh Nena duduk di hadapan Safi yang sedang menelungkupkan kepalanya.
"Bebelit banget ngomongnya,"
"Lupain itu, sekrang gue punya gosip."
Safi memutar bola matanya malas. "Setiap hari lo juga punya gosip,"
"Iyain biar cepet, tapi kali ini beda,"
"Apa?"
Nena menarik napas dalam dan membuangnya. "Tadi si Isna nembak Erlan di lapangan upacara selesai baris kayak biasanya, untungnya guru gak ada. Dan lo tau respon Erlan itu apa?"
Safi menggeleng, ia tak tau seputar ini karena sewaktu siswa lain sedang baris di luar, ia izin untuk tidak ikut berbaris.
"Dia bilang kayak gini," Nena berdehem dan menirukan gaya cool ala Erlan. "Maaf, gue gak bisa bales perasaan lo. Karena gue suka sama Safi,"
Seketika bola mata Safi melebar. "Are you seriosly?"
Nena mengangguk mantap. "Hooh, bahkan si Isna sampai di ejeki anak sekolah karena berlaku murahan nembak cowo,"
"Waw," kini Safi menggantungkan kepalanya di atas kedua tangan.
"Eh, gu saranin lo jadian sama si Erlan aja, gih. Supaya gak jadi benalu terus dihubungan si Kalista sama si Ical."
Safi tak merespon ia bingung saat ini.
Nena menatap sekitar hingga bola matanya menangkap Anggun yang duduk di pojok ruangan kelas sembari membaca novel bergambar payung. "Saf, itu si Anggun kenapa?"
Safi mengedikkan bahunya acuh, "Gak tau, tadi pas masuk kelas dia lansung pindah kursi,"
"Bucin akyut banget gak tuh? Keknya sengaja dia mah biar bisa dekat sama Didi."
![](https://img.wattpad.com/cover/265260614-288-k65106.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KEBAL'IK
Teen Fiction[TAMAT] [FOLLOW DULU] Sama seperti judulnya, ini kisah kekebalan Kalista menghadapi Ical yang memprioritaskan sahabatnya, Safitri. "Gue cuma narik rambut dia!" Kalista berteriak. "Tapi lo tau kan dia penyakit kanker otak dan rambutnya tuh sering ron...