Jangan lupa buat komen di tiap paragraf biar aku makin cepat up. Wkwk
-Happy Reading-
Ical menghentikan langkah dan diikuti oleh kedua sahabatnya yang berada dibelakang.
Ical menatap ke arah kamar mandi. Di mana seorang yang ia benci belakangan ini tengah mengelap keringat yang bercucur di dahi dan tangan gadis itu tak hentinya menggosok tiap sudut kamar mandi.
"Kenapa berhenti sih, Cal? Pipis gue udah di ujung tanduk," gerutu Chiko dengan nada suara memelas.
Ical menunjuk ke arah kamar mandi, "Ada tukang bersih kamar mandi yang lagi beresin tugasnya."
Mendengar ucapan Ical barusan membuat Chiko memutar bola matanya malas. "Halah, Kalista doang, trobos ajalah." ujar Chiko dan berjalan deluan meninggalkan Ical dan Didi.
"Masih jadi ke kamar mandi?" tanya Didi menepuk bahu Ical.
Ical menggeleng. "Kita pantau dulu si Chiko bakal ngapain sama Kalista,"
"Terus kalo udah selesai dipantau? Ngebacotin Kalista lagi dan ngatain dia murahan?" tanya Didi kedua kalinya dengan suara yang datar.
Ical tak menanggapi Didi. Ia hanya berdiri tak jauh dari kamar mandi memandangi Chiko yang sedang adu mulut di dalam kamar mandi.
Ical termenung ketika melihat Kalista yang tertawa di seberang sana. Biasanya tawa itu selalu Ical dapatkan setiap hari. Tapi sekarang berbeda.
"See, lo nyesalkan?" celutuk Didi tiba tiba. "Sekarang lo mau apa lagi?"
Respon Ical sama seperti tadi, yaitu mengabaikan Didi. Ia berjalan menuju kamar mandi menjumpai kedua makhluk yang masih adu mulut itu.
"Lo bisa keluar bentar? Gue mau buang air kecil," ujar Ical datar dan lansung dituruti oleh Kalista.
Ical sedikit tercengang dengan Kalista. Mengapa Kalista tak adu mulut juga kepadanya sama seperti apa yang dilakukan Chiko.
"Huuuu, giliran ayang embebnya yang suruh, kok mau?" cibir Chiko menjulurkan lidah berniat mengejek Kalista. "Oh,iya, binatangkan harus jinak sama tuannya,"
Tawa Chiko pecah membuat Kalista geram sendiri. Dengan segera ia menimba air dari dalam bak dan menyiramkannya tepat di wajah Didi. "Bakal gue mutilasi, lo."
Setelah iu Kalista keluar dari kamar mandi membawa ember dan pembersih lantai kamar mandi.
Sedangkan di dalam kamar mandi, Chiko lansung saja membuang hajatnya. "Ah, lega." Berbeda dengan Ical yang mematung di dekat pintu keluar kamar mandi.
Chiko yang hendak keluar dari kamar mandi mengurungkan niat karena melihat Ical yang menghalangi jalannya. "Cal, nepi dulu bisa, gak? Gue mau keluar."
Seketika Ical tercengang dan tersenyum kikuk. "Oh, oke. Kalo gitu lo deluan keluar aja. gue belum siap sama urusan gue,"
Chiko telah pergi dari kamar mandi meningglkan Ical yang sibuk dengan hajatnya.
Di luar kamar mandi, Chiko lansung menghampiri Kalista. "Gue udah selesai pipis,"
Kalista memutar bola matanya malas. "Terus? Gue harus gelar acara syukuran, gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KEBAL'IK
Teen Fiction[TAMAT] [FOLLOW DULU] Sama seperti judulnya, ini kisah kekebalan Kalista menghadapi Ical yang memprioritaskan sahabatnya, Safitri. "Gue cuma narik rambut dia!" Kalista berteriak. "Tapi lo tau kan dia penyakit kanker otak dan rambutnya tuh sering ron...