#55 Seolmi's Story

424 86 10
                                        

Naeun menyeka air matanya saat seseorang masuk. Entahlah, semakin hari ia malah semakin ingin menyerah. Menurutnya, semua ini terlalu melelahkan.

Yoongi tersenyum dengan jas yang masih melekat di tubuhnya. Ia tak pulang dulu dan memutuskan langsung menemui Naeun.

Meski sudah dihapus, Yoongi tetap bisa melihat jejak air mata Naeun. Namun, iaputuskan untuk tak membahasnya.

"Naeun, mungkin kau akan bosan. Jadi, Appa bawakan sesuatu."

Naeun tersenyum saat mendapati replika piano yang diberikan sang Ayah.

"Kau tidak bisa ikut kompetisi. Jadi, ini hadiah untukmu." Yoongi duduk di tepi ranjang samping Naeun. Ia memberikan kode pada putrinya agar tersenyum. Ia yakin Naeun sudah lelah. Namun, semua ini demi kesehatannya juga 'kan?

"Aku punya permintaan."

"Katakan."

"Aku ingin bertemu Seokjin Appa. Kali ini saja, aku mohon."









Taehyung duduk tenang menunggu kedatangan seseorang. Dengan koran serta kaca mata hitam, ia berusaha menyembunyikan identitasnya. Ia tak mau jika sampai seseorang menculiknya nanti. Terlebih orang yang membantu Dalmi masih berkeliaran.

Taehyung beranjak, menghampiri orang yang sejak tadi ia tunggu. Ia tersenyum lalu mendekap wanita yang baru saja menginjakkan kakinya kembali di Korea. "Eomma."

Seolmi tersenyum lalu menepuk halus punggung putranya. Ia tahu sang putra pasti melindunginya. "Bagaimana yang lainnya?"

"Semuanya baik-baik saja." Taehyung meraih tangan sang Ibu juga kopernya. Ia harus segera membawa sang Ibu ke tempat yang aman atau kebenarannya takkan pernah terungkap.

Taehyung menatap sekitar lalu menaiki mobilnya. Ia meminta sang sopir segera menjalankan mobil tersebut. Namun, dahinya mengerut saat menyadari sesuatu yang janggal. Ini kali pertama sopir pribadinya mengenakan masker. Padahal biasanya tidak.

Sial! Apa ini jebakan? batin Taehyung. Ia kemudian memikirkan cara tepat agar bisa memastikan jika pria itu adalah sopir pribadinya.

"Aku rasa sesuatu tertinggal. Bisa kita kembali?" tanya Taehyung. Namun, pria itu malah memilih tak memedulikan Taehyung. Hingga akhirnya Taehyung bertindak dengan memiting leher pria itu.

Mobil itu mulai oleng. Namun, Taehyung tak kunjung melepas tangannya.

"Hentikan mobilnya," perintah Taehyung kemudian membuat pria itu terpaksa menginjak pedal rem.

"Siapa yang memerintahmu?" tanya Taehyung. Namun, pria itu justru menyuntikkan sesuatu pada tangan Taehyung.

Perlahan ia merasa kesadarannya hampir hilang. Namun, sebisa mungkin ia melindungi sang Ibu agar tak jatuh pada pria misterius itu. Ia yakin, Dalmi yang sudah mengatur semua ini.

Suara pintu mobil terbuka membuat Taehyung segera merentangkan tangan. Ia takkan biarkan pria itu membawa Ibunya dengan mudah. Terlebih sang Ibu adalah saksi kunci untuk setiap permasalahan yang ada di keluarga Kim.

Suara pukulan itu membuat Taehyung berusaha untuk tetap terjaga. Ia tak mungkin membiarkan semua rencana Dalmi terlaksana.

"Inilah alasannya kenapa aku tak mau membiarkanmu sendirian, Taehyung." Namjoon menyingkirkan pria itu saat tak sadarkan diri. Taehyung beruntung karena Namjoon mengikutinya sejak tadi. Jika tidak, mungkin Seolmi benar-benar akan diculik.

Namjoon menutup kembali pintu lalu duduk di kursi kemudi. Hal ini tentu membuat Taehyung bernapas lega sebab ia mendapat bantuan segera.

"Gomawo, Hyung."

Athena✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang