Kepulan asap halus tercipta dari beberapa hidangan yang tersaji. Memasak memang bukan hal aneh untuk Tzuyu. Terlebih, sejak awal ia memang tak pernah menyewa seseorang untuk memasak di rumah.
"Woah." Jungkook takjub saat mendapati hidangan yang begitu banyak. Padahal, anggota keluarga mereka hanya empat. "Tunggu, ada apa hari ini?"
Tzuyu yang tadinya terus tersenyum sambil menata masakan yang sudah ia buat, kini memasang wajah masam. Ia tak ingin bicara. Bahkan, segera pergi ke dapur saat mendapat pertanyaan seperti itu.
Merasa ada yang salah, Jungkook memeriksa tanggal di jam tangannya. Ia terkekeh saat menyadari betapa bodohnya ia sebab tak ingat hari ini hari apa.
Segera, Jungkook beranjak dari duduk, menghampiri Tzuyu yang nampaknya memilih merajuk di dapur.
Jungkook tersenyum lalu melingkarkan tangannya di pinggang sang istri. "Wae? Kau marah karena aku lupa? Mianhae, aku sangat sibuk sampai lupa hari."
Tzuyu melepas pelukan sang suami, kemudian mencuci peralatan yang tadi digunakan. Ia sudah membayangkan hal romantis apa yang akan iadapat. Namun, semua ekspektasinya runtuh saat Jungkook tak ingat sama sekali soal hari ini.
Jungkook bersandar pada kabinet berwarna kayu itu. Ia menahan senyum sebab Tzuyu malah menggemaskan saat sedang merajuk seperti ini. "Tzuyu, hanya tahun ini saja aku tidak ingat."
Tzuyu mematikan keran lalu berbalik dengan wajah kesal. "Tahun kemarin juga Oppa tidak ingat."
Ulang tahun pernikahan. Yap, hal yang biasanya mereka berdua rayakan. Meski hanya makan ramyeon di tepi sungai Han, hal itu sudah membuat Tzuyu sangat bahagia.
Namun, dua tahun terakhir, Jungkook selalu lupa soal hari penting itu. Padahal, Tzuyu sudah berekspektasi lebih.
Alasannya cukup sederhana. Namun, Tzuyu pikir itu tak bisa dijadikan alasan. Ia jadi berpikir jika suaminya mulai berpaling sekarang.
"Tzuyu, mau makan ramyeon bersamaku? Kali ini di kapal pesiar," ujar Jungkook. Namun, ini sepertinya tak berpengaruh sama sekali untuk meredakan kemarahan sang istri.
Jungkook mendekat. Ia mencoba melihat wajah sang istri yang kini tampak menahan tangis. "Oh ayolah, maafkan aku. Aku sibuk mengurus perusahaan. Jadi, aku lupa. Sebagai gantinya, kau bisa minta apa pun."
"Aku tidak peduli. Lupakan saja soal pernikahan."
Jungkook tersenyum lalu memeluk Tzuyu yang kini masih asyik mencuci piring. Namun, pelukan itu malah membuat Tzuyu mulai menangis. "Jangan menangis, eoh? Katakan, kau ingin apa dariku?"
"Tidak perlu, lupakan saja."
"Aku tidak mau melupakannya. Katakan, kau ingin apa? Atau, bagaimana jika hari ini aku yang ... Ah, tidak tidak, aku akan menunggu kau meminta hadiahmu."
Dari pintu dapur, Jeongsan juga Mirae menahan tawa mereka. Melihat orang tua mereka seperti ini memang bukanlah hal yang aneh. Namun, yang kali ini benar-benar membuat mereka geli. Apalagi, saat sang Ayah mulai menggunakan nada bicara seperti anak kecil.
"Mirae, kau sudah pesan apa yang kuminta 'kan?"
Mirae segera mengangguk. "Aman, aku sudah memesannya. Kapan kita akan memberikannya?"
"Kurasa setelah mereka berbaikan," ujar Jeongsan. Kemudian, ia mengajak sang Adik menuju meja makan. Sayang sekali jika mereka membiarkan makanan itu mendingin. Ia yakin, Ibunya akan senang jika mereka berdua segera makan.
"Woah, Eomma pasti lelah memasak ini semua. Andai aku bangun lebih pagi, tapi semalam aku harus les menyanyi."
Jeongsan mengambil ayam goreng pedas itu. Ia memotongnya menjadi potongan-potongan kecil lalu meletakannya di piring Mirae. "Makanlah, ini kesukaanmu."
![](https://img.wattpad.com/cover/260984154-288-k822084.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Athena✔️
Фанфик"Sejatinya, peperangan bukan untuk saling melenyapkan. melainkan untuk mengembalikan keteraturan serta perdamaian." Dalam hidup setiap orang perlu menghadapi peperangan mereka masing-masing. Tak terkecuali para penghuni apartemen mewah--Athena palac...