Taehyung mengecup dahi sang istri kemudian memeluk putra-putrinya. Jika ini adalah pertemuan terakhirnya, ia harap Sana tidak akan meratapi kepergiannya. Namun, wanita itu justru sudah memasang wajah sedihnya.
"Do'akan agar aku bisa pulang dengan selamat. Taemin, kau berjanji akan menjaga Eomma dan Taeyeon 'kan?"
"Appa ...."
Taehyung menggeleng saat putranya memanggil. "Karena kau pria, kau harus gantikan Appa jika sesuatu terjadi."
Sekali lagi Taehyung mendekap 3 orang penting dalam hidupnya itu. Ia memejamkan mata, membiarkan rasa hangat itu semakin terasa agar ia punya banyak kekuatan melawan Daniel.
"Ayolah, jangan antar aku dengan air mata. Aku janji akan kembali. Jaga diri baik-baik, jangan lupa untuk mengunci pintu dan tidak pergi ke mana pun."
Taehyung melenggang. Namun, saat berada tepat di depan pintu, ia berbalik, meminta Sana untuk tersenyum. Ia berjanji akan menyelesaikan semuanya secepat mungkin lalu pulang. Selanjutnya, ia akan kembali ke Amerika dan hidup di sana seperti sebelumnya.
Taehyung meletakan dokumen berisi catatan semua kekayaan milik keluarga Kim. Ia juga membawa beberapa dokumen pendukung untuk menunjukan pada Daniel jika caranya meminta hak adalah salah. Ia memang putra keluarga Kim. Namun, menurutnya, secara hukum Daniel bukan bagian dari keluarga Kim.
Taehyung terkesiap saat sebuah pesan masuk ke ponselnya. Untung saja ia belum melajukan mobilnya.
Namjoon Hyung
[Kau yakin akan melakukannya sendirian?]
[Biarkan aku ikut]Taehyung membalas pesan itu dengan kilat sebelum melajukan mobilnya. Ia memang butuh bantuan. Namun, ia merasa akan lebih mudah jika ia menyelesaikannya sendirian.
Jaehwan tersenyum saat mendapati Naeun masih tertidur. Pagi ini ia putuskan untuk menemani Naeun dibanding berlatih. Ia yakin itu akan sedikit mengobati perasaan putus asa yang setiap hari Naeun rasakan.
Naeun mengerjap kemudian tersenyum saat mendapati Jaehwan berdiri di sana. "Kau kemari?"
Jaehwan tersenyum kemudian mengangguk. "Aku harus menepati janjiku 'kan?"
Di saat yang bersamaan, Yoongi baru saja tiba. Ia perlu mengurus sesuatu hingga harus meninggalkan putrinya sendiri.
Jaehwan menoleh, tersenyum meski Yoongi tak membalasnya. Lagi pula, ia sudah mengerti bagaimana perangai Ayah Yuna dan Naeun itu. Jadi, ia tak terlalu makan hati saat mendapat perlakuan dingin.
"Sepagi ini kau ada di sini?"
"Aku hanya mampir sebentar sebelum pergi ke tempat latihan," jawab Jaehwan. Ia lantas memberikan kantung plastik putih berisi kotak makan yang ia bawa. "Eomma menitipkan ini. Mungkin Paman belum makan."
Yoongi menerima kantung plastik itu. "Terima kasih."
"Bisa aku temani Naeun pagi ini? Paman bisa pulang dulu dan beristirahat."
Yoongi akhirnya tersenyum. Ia juga merasa ingin sekali beristirahat meski hanya sebentar. Ia terus bolak-balik perusahaan dan rumah sakit hingga jam tidurnya benar-benar berantakan. "Telepon aku jika ada sesuatu."
*
*
*Taehyung mengembuskan napas sebelum melangkah masuk ke sebuah gudang, tempat di mana Daniel mengirimkan lokasi. Ia sudah menerima dengan ikhlas konsekuensi yang mungkin ia dapat nanti. Terlebih, ia yakin Daniel tak sendirian.
Taehyung membuka pintu ganda raksasa berbahan kayu itu. Satu hal yang ia lihat hanya kegelapan. Namun, ia takkan mundur. Ia perlu membuat jebakan agar semua masalah bisa teratasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athena✔️
Fanfiction"Sejatinya, peperangan bukan untuk saling melenyapkan. melainkan untuk mengembalikan keteraturan serta perdamaian." Dalam hidup setiap orang perlu menghadapi peperangan mereka masing-masing. Tak terkecuali para penghuni apartemen mewah--Athena palac...